JALAN HIDUP MENUJU SEMPURNA : Instan vs
Proses
*P. BENEDIKTUS BERE MALI SVD*
Formasi Iman Umat Lingkungan Yohanes 3, Wilayah
Yohanes, Paroki Roh Kudus, Keuskupan Surabaya. Ketua Lingkungan : Bpk A.
Surjadarma T. Ketua Wilayah : Bpk Eko Nugroho. Pastor Paroki : P. I Kadek Adi
Subrata SVD (IKAS). Tempat Rumah Bpk Tony Gozali. Pelaksanaan : Senin 13 Mei
2013.
Dunia modern
yang diwarnai oleh informasi dan teknologi ini dapat membawa manusia berjalan
meninggalkan jalan yang normal menuju berjalan di dalam jalan yang instan.
Misalnya: Mas Google adalah pelayan yang
siap sedia dua puluh empat jam melayani setiap pelanggannya. Dia melayani
kebutuhan yang paling baik dan paling jahat dalam membentuk diri pelanggan atau
menghancurkan sang pelanggan. Mas Google akan masuk daerah-daerah privacy kalau
diri pelanggan mulai membuka pintu pikiran dan hati serta dirinya. Mas google
akan masuk ke dalam bagian-bagian yang sangat rahasia dan bertamu di dalam
latop, ipad, BB, samsung, komputer dan sebagainya. Internet memberikan segala
sesuatu yang instan bagi manusia.
Mentalitas
instan pun semakin hari semakin terbentuk dalam diri generasi abad ini.
Pengaruhnya bukan hanya dalam dunia awam tetapi juga sampai dalam dunia kaum
berjubah biarawan dan biarawati. Ketika tantangan ada dalam dunia pelayanan,
orang segera menghindarinya bukan menghadapi persoalannya. Pada hal dalam dunia
normal "kesulitan ada untuk diatasi". Kesulitan ada bukan untuk
dihindari tetapi kesulitan ada untuk diatasi. Kesulitan ada dihadapi akarnya
untuk mencari solusi pada akarnya.
Perjalanan
informasi begitu cepat dari satu benua ke benua yang lain, dari satu belahan
dunia yang satu kepada belahan dunia
yang lain, dari satu orang yang paling jahat atau paling baik kepada sesama
yang lain. Orang jahat menyebarkan berita yang jahat kepada dunia melalui dunia
internet. Orang baik dan benar menyebarkan berita yang baik dan benar kepada
orang lain.
Setiap berita,
kata, sabda ada rohnya, ada jiwanya, ada pesannya, ada rohnya, yang dapat
mengubah orang lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Berita
baik dan benar yang memuat roh yang baik dan benar dapat mempengaruhi orang
kepada yang baik dan benar yang dibangun di dalam dirinya. Berita yang jahat
memiliki roh kejahatan yang masuk ke dalam diri manusia dan mendiami rumah hati
manusia dan lalu membimbing manusia kepada yang dapat menghancurkan dirinya.
Manusia
diciptakan dilengkapi oleh kebebasan. Manusia memasuki dunia internet bisa
membuka pintu berita yang jahat yang menghancurkan, tetapi bisa juga membuka
pintu berita yang baik dan benar yang membangun dan mempengaruhi diri secara
baik dan benar. Manusia adalah subyek atas internet karena internet diciptakan
oleh manusia bukan internet menciptakan manusia. Tetapi ketika manusia bisa
menjadi obyek internet ketika internet memporak-porandakan integritas manusia
dengan berita-berita jahat dari dunia internet menghancurkan diri manusia, atau
manusia menjadi ketagihan mengakses situs-situs yang tidak layak untuk diakses
bagi kematangan dan kedewasaan dirinya.
Jalan hidup
menuju suata tempat bisa ditempuh dalam
waktu yang cepat. Misalnya pesawat bisa menerbangkan manusia dari satu bandara
ke bandara lain, baik dalam tingkat lokal, domestik, nasional, maupun
internasional, antara negara, dan antara benua. Atau kreta api supereksekutif
dapat mengantar manusia dari satu stasiun ke stasiun yang lain dalam waktu yang
singkat. Kendaraan baik sepeda motor, maupun mobil dapat mengantara manusia
dari satu terminal menuju ke terminal yang lain.
Tetapi sampai
hari ini, besok dan selamanya, kita belum menemukan satu model baru internet
berupa facebook dari Allah yang menjadi media komunikasi langsung dari kita
manusia dengan Allah. Kita belum menemukan Yahoo Masenger yang dapat membangun
komunikasi langsung antara Allah di Surga dengan kita manusia di dunia. Kita
belum menemukan satu BB yang dapat membuat kita BBM dengan Allah di Surga. Kita
juga belum menemukan satu alat transportasi yang paling canggih yang
menerbangkan kita secara langsung dari dunia menuju Surga. Kita tidak pernah
menemukan dan tidak akan menemukan satu pesawat yang take off dari bandara di
atas bumi ini menuju landing di bandara di surga.
Jalan menuju
Surga tidak pernah melewati jalan
instan. Jalan ke surga melewati jalan proses. Jalan itu adalah Jalan Yesus.
Yohanes 14:6 mengatakan Yesus adalah jalan ke Surga. Jalan itu unik. Jalan itu
adalah jalan normal. Jalan itu adalah jalan proses. Yesus datang ke dunia
melalui proses yang dikehendaki oleh Tuhan yang mengutusNya ke dunia. Yesus
berasal dari kerahiman Allah di Surga menuju Bumi bukan melalui pesawat yang menerbangkanNya
dari bandara langsung menuju bandara bumi. Yesus berangkat dari Surga tempat
kerahiman Allah melewati terminal rahim ibu Maria menuju bumi. Yesus hidup dan
berkarya, menderita, wafat, dimakamkan ke dalam rahim bumi, dan pada hari
ketiga bangkit, lalu selama 40 hari menampakan diri kepada para muridNya secara
berulang-ulang meneguhkan iman dan kepercayaan mereka kepadaNya sebagai Tuhan
yang membawa kemenangan atas kuasa maut dan kematian, serta membawa keselamatan
bagi semua orang lintas batas yang menerimaNya. Setelah 40 hari, Kristus naik
ke surga, kembali kepada Bapa, menyiapkan tempat bagi kita, dan pada hari
pentekosta mengirimkan Roh Kudus, Roh Allah, Roh Allah Bapa ke dunia, menyertai
kita, menyertai Gereja Sepanjang Masa, untuk menuntun dan mengarahkan kita dan
gereja berjalan dari dunia menuju ke
Surga melewati jalan-jalan yang telah dilalui Tuhan Yesus dari dunia ke Surga,
untuk kita dan Gereja Bersatu kembali di dalam Kerahiman Allah sebagai asal
pertama kita dari sana ke dunia dan kembali menuju ke kerahiman Allah di Surga
sebagai asal sekaligus tujuan perjalanan hidup kita, dalam Yesus jalan
keselamatan kita. Kisah Para Rasul 4:12 mengatakan “Dalam Nama Yesus ada
Keselamatan”.