Sabtu, September 05, 2020

Konsep dewasa dalam Pandangan Suku Bunaq Aitoun


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Seseorang dapat digolongkan ke dalam kategori dewasa dapat dilihat dari berbagai segi atau sudut  pandang. Misalnya seorang Freud melihat seorang yang dewasa dalam kenyataan bila ego nya dengan mantap dan tenang    mengatur tuntutan prinsip kenikmatan ID yang membabi buta dari dalam diri pribadi dan paksaan  superego dari luar diri yang lebih cenderung tanpa kompromi bahkan tidak berperikemanusiaan. 
 Pribadi EGO real Yang tenang dapat mendamaikan dorongan internal ID & paksaan eksternal SUPER EGO  sebagai bukti yang menunjukan kedewasaan pribadi dalam kehidupan real setiap hari. 


Dalam pandangan Freud seorang yang memiliki Ego Yang dewasa adalah seorang Yang mengatur ID Yang memiliki dua sisi yaitu sisi Eros Yang menghidupan dan sisi Thanatos Yang merusak dan mematikan. 

  Ego dengan penuh kesadaran mengistirahatkan Thanatos dalam diri dan memberi kesempatan kepada Eros Yang menghidupkan dalam diri yang terekspresi keluar dalam aksi nyata sehari-hari. 

Ego dengan penuh kesadaran mengatur tuntutan eksternal Super Ego yang juga sering tidak realistis agar aksi Ego sesuai realitas real yang lebih berperikemanusiaan. 


Dewasa dalam perspectif Freud ini bertemu  pandangan Dewasa dari Suku Bunaq Aitoun. Dewasa dalam bahasa Bunaq adalah MATAS. Mantap Anda Tenang Atasi Aneka Soal. Seorang yang disebut MATAS dalam level kehidupan sosial adalah pribadi yang menjadi penyelesai persoalan hidup bersama dengan pikiran, rasa dan tindakan atau gerak tubuh tenang, damai dan menyejukan.**