Satu kebiasaan khas sekaligus aneh yang ditemukan dalam suku Bunaq adalah seorang bayi terus menangis tiada henti tanpa menemukan satu alasan yang dapat diterima oleh akal sehat atau logika. Menangis aneh bayi yang dimaksud adalah demikian. Setelah mengalami bahwa seorang bayi selama beberapa hari berturut menangis, orang tua membawa bayi itu ke pihak medis untuk diperiksa dan diharpakan sang pemeriksa menemukan apa sesungguhnya penyakit yang sedang diderita agar diberi pengobatan atas penderitaan sakit sang bayi yang telah lama menangis disertai panas badan. Keanehan pun ditemukan oleh team medis yang memeriksa bayi itu, yaitu tidak ditemukan satu penyebab sakit bayi itu. Memang bisa saja pembaca mencurigai atau meragukan peralatan dokter di kampung atau desa atau daerah kurang canggih sehingga sakit penyakit tidak terdeteksi.
Keadaan aneh sang bayi yang demikian, membatasi upaya pihak keluarga yang bayinya dalam keadaan demikian untuk misalnya ke satu rumah sakit dengan segala peralatan yang lebih canggih untuk mendeteksi akar persoalan penderitaan bayi secara medis. Keluarga mengambil jalan pintas, ke dokter kampung yang diragukan oleh akal sehat karena pendeteksiannya atas diri si sakit hanya dengan mantra-mantranya yang sulit dipertanggungjawabkan secara ilmiah medis. Keluarga memanfaatkan jasa dokter kampung atau dukun untuk mendeteksi bayi yang sedang sakit menderita.
Pada prinsipnya, seorang dukun yang dipercaya untuk menyembuhkan, melihat peristiwa aneh yang dialami bayi itu, berasal dari PUAN atau SUANGGI. Maka strategi dukun pun mengarahkan pengobatan atau penyembuhan bayi itu secara tradisional berdasarkan dugaannya bahwa penyakit aneh yang diderita itu berasal dari kekuatan jahat kiriman PUAN atau SUANGGI ke dalam kelurga bayi tersebut, dan persisnya kekuatan jahat itu diderita oleh bayi itu. Selanjutnya berdasarkan dugaan itu, si dukun yang dipercaya, dapat menyembuhkan sang bayi itu dari sakit aneh yang dideritanya.
Menurut pengamatan penulis, dikala masih kecil, sang dukun mengambil sirih dan pinang beserta kapur juga segemgam beras yang diisi dalam TAKA-MOLO-PULAI, lalu diucapkan mantra-mantra yang pada intinya bahwa penyakit aneh sang bayi itu karena iri hati hati, dendam atau kecemburuan SESEORANG YANG ADALH PUAN ATAU SUANGGI terhadap orang tua sang bayi tersebut,karena keluarga sang bayi itu hidup sombong dan merendahkan kelurga PUAN atau SUANGGI. Atau keluarga bayi itu pernah menolak permintaan si PUAN itu, misalnya ketika keluarga yang dipandang PUAN itu meminta uang atau beras tetapi ditolak atau tidak dilayani. Penolakan atau tidak layani itulah menimbulkan sakit hatinya dan dia membalasnya dengan mengirim kekuatan jahat kepada keluarga yang menolak, dan kekuatan jahat itu jatuh pada bay, yang menanggung atau memikul kekuatan jahat itu dengan menjadi penderita sakit penyakit aneh tak terdeteksi secara medis.
Usai sang dukun mengucapkan mantra-mantra sambil menghamburkan beras ke empat sudut rumah dalam keluarga bayi yang sedang sakit aneh, yang intinya minta maaf atas kelurga yang tidak melayani permintaan si PUAN tadi, dan sekaligus penghamburan beras keempat sudut rumah itu, memberikan beras kepada si PUAN, yang sebelumnya tidak dilayani. Apakah setelah mantra-mantra si dukun tadi dapat menyembuhkan sakit penyakit sang bayi?
Berdasarkan pengalaman, cara dukun itu akan berhasil menyembuhkan si sakit kalau benar bahwa itu karena tindakan si PUAN yang diduga sebagai pengirim kekutan jahat kepada bayi tersebut. Setelah si PUAN itu permintaannya dilayani maka dia tarik kembali kekuatan jahatnya dari bayi itu sehingga bayi itu menjadi sehat normal kembali.
Tetapi setelah upacara pengusiran kekuatan jahat itu tetap tidak mengalami sedikit perubahan dalam diri bayi yang sakit, maka kelurga akan bergegas mencari team medis yang lebih canggih. Misalnya ke dukun yang lebih terkenal luas, yang dianggap mampu mendatangkan penyembuhan total kepada bayi yang sedang menderita.
Dunia semakin berkembang maju. Hal ini terlihat dengan pembangunan fisik yang nampak bukan hanya di pusat-pusat kota dan pemerintahan melainkan terus menyebar ke daerah-daerah dan bahkan sampai ke pelosok-pelosok yang dapat dijangkau oleh para team medis profesional, misalnya masuknya para dokter ke puskesmas-puskesmas pedalaman, didukung dengan alat komunikasi lewat HP antara keluarga yang di kampung dengan kelurga yang di pusat-pusat kota dan pemerintahan, sehingga diskusi, saling memberikan pola pikir yang masuk akal, yang membuka kesadaran bahwa selama upaya medis-masuk akal-dapat dibuktikan secara ilmiah, maka seharusnya keluarga yang sedang ditimpah oleh sakit aneh demikian pergi kepada dokter-dokter yang profesional dalam bidangnya untuk mendeteksi sakit penyakit seperti yang dialami sang bayi tersebut. Dewasa ini, pola penyembuhan menggunakan jasa dukun, semakin tereliminasikan oleh bides yaitu bidan masuk desa, dodes atau dokter masuk dose. Pendidikan dapat mengubah gaya hidup manusia lama menuju gaya hidup yang modern, yang lebih ditakar oleh logika ilmiah.
Dari konteks di atas, ditemukan dua hal yaitu bahwa pertama, adanya pengakuan akan kekuatan jahat dan kekuatan yang baik. Kekuatan jahat atau perusak dijumpai dlam diri bayi yang sakit aneh tidak terdeteksi secara medis ilmiah. Kekuatan baik ditemuakan dalam kemampuan untuk menjadikan yang sakit kembali sembuh.
Kedua, dalam diri pribadi manusia sekaligus ada kekuatan jahat dan kebaikan. Dan ini menurut Freud, dikenal ada naluri hidup dan mati dalam diri setiap manusia.
Dari kedua hal itu, masih tetap ada yang namanya misteri kebaikan dan kejahatan, yang tetap terbuka untuk didalami dalam permenungan filosofis maupun theologis. Dalam paham iman kristiani, pada dasarnya manusia itu baik. Allah menciptakan manusia baik adanya. Tidak ada yang jahat dalam diri manusia ciptaanNya. Agar manusia tetap berada di jalur kebaikan sesuai kehendak Allah pencipta, maka ada aturan Allah yang memberi pengamanan kepada manusia, yaitu pagar sepuluh Perintah Allah yang menjadi benteng bagi setiap gerak hidup manusia ciptaanNya. Lalu kejahatan dari mana? Kejahatan/dosa, berdasarkan pola Kitab Suci,berasal dari pelanggaran manusia terhadap hukum yang melarang manusia. Manusia mau seperti Allah dengan memakan buah terlarang. Bukan kah ini awal dosa?