Selasa, April 23, 2013

Homili Senin 22 April 2013



Homili Senin 22 April 2013
Kis 11 : 1 – 18
Mzm 42 : 2 – 3; 43:3.4
Yoh 10 : 1 - 10

GEMBALA ITIK dan GEMBALA DOMBA
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Saya beberapa waktu lalu bertemu seorang gembala yang sedang menggembalakan domba-dombanya. Keunikan gembala domba dapat dilahat pada gambar di atas. Gembala domba selalu berada di depan barisan domba dan domba-domba mengikutinya dari belakang. Sebaliknya pada waktu yang berbeda saya melihat gembala itik. Keunikan penggembala itik adalah gembala selalu berada di belakang itik. Gembala mendorong Itik dari belakang ke arah yang dituju.

 Pengalaman akan Gembala itik dengan gembala domba tersebut membuat saya ingat akan pengalaman saya ketika saya mengikuti lomba cerdas cermat Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) pada waktu duduk di Bangku Sekolah Menengah Pertama. Saat itu salah satu tokoh kunci yang kami pelajari adalah Ki Hajar Dewantara, pelopor dan pendiri pendidikan di Indonesia, yang mendirikan Perguruan Taman Siswa di tahun 1922. Dia adalah pahlawan pendidikan Nasional. Motonya yang terkenal  yang menjadi pertanyaan rebutan di dalam lomba cepat tepat tersebut adalah: Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Ketiga moto itu mempunyai arti sebagai berikut: Guru atau Pemimpin “di depan memberikan teladan, di tengah menggerakkan, di belakang memberikan dorongan”. Saya masih ingat pertanyaan rebutan yang jawabannya benar (B) atau salah (S). Pertanyaan itu berbunyi demikian: Seorang Guru yang terlambat mengikuti apel bendera pada hari senin, sesuai “Ing Ngarso Sung Tulodho. Benar atau salah? Saya menjawab salah. Kelompok kami mendapat nilai seratus.
Ing Ngarso Sung Tulodho berarti seorang pemimpin  baik sebagai guru, pemimpin komunitas, pemimpin religius, ketua kelas, ketua kelompok, senantiasa  berada di depan memberikan contoh yang baik dan benar bagi  murid atau bagi yang dipimpinnya. Dengan kata lain seorang pemimpin memberikan contoh yang menyelamatkan dan membangkitkan bukan menyesatkan atau menyalibkan.

Injil hari ini mengatakan bahwa Yesus adalah gembala yang baik. Ia menuntun domba-domba keluar dari kandangnya,lalu Ia berada di depan dan berjalan di depan domba-domba dan domba-domba berjalan mengikutiNya. Yesus adalah gembala yang baik berjalan di depan menuju tujuan keselamatan. Domba-domba yang mengikutinya pun berjalan menuju keselamatan itu.
Kita semua adalah orang-orang yang dipimpin oleh Yesus adalah Gembala Yang Baik. Ia berada di depan kita dan berjalan di depan kita dan kita mengikutiNya. Jalan yang dilaluiNya adalah jalan Salib Menuju Kebahagiaan. Jalan penderitaan menuju jalan keselamatan. Kita mengikuti jalan itu. Jalan salib menuju Alleluya. Jalan salib menuju jalan kebangkitan. Paskah adalah jalan kebangkitan setelah jalan penyaliban. Roh Paskah ada di dalam diri kita kalau kita ada untuk membangkitkan sesame bukan menyalibkan sesama. Kita ada untuk berada di depan memberikan contoh hidup yang membangkitkan bukan menyalibkan sesama di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar