Jumat, Mei 31, 2013

Homili Jumat 31 Mei 2013: Maria Mengunjungi Elisabeth



KUNJUNGAN : Meresahkan vs Membahagiakan
*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Opini Kompas, Jumat 31 Mei 2013, halaman 6 menurunkan sebuah tulisan yang berbicara tentang dua hal yang sangat menyentuh pribadiku yaitu “sunrise leadership” dan “sunset leadership”. Yang menjadi pertanyaan adalah apa ciri khas “sunrise leadership” dengan “sunset leadership” yang dimuat di dalam opini tersebut? Perbedaan antara keduanya sebetulnya terletak di dalam penjelasan sebagai berikut. “Sunrise  leadership” yang berarti kepemimpinan yang terbit  atau membangkitkan yang dipimpinnya. Sebaliknya “sunset leadership” yang berarti kepemimpinan yang tenggelam atau membawa keresahan bagi sesama yang dipimpinnya.
Kepemimpinan yang tenggelam terjadi ketika seorang pemimpin yang di awal pemilihan dan pelantikannya sebagai pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyat yang memilihnya kemudian pada akhir kepemimpinan, rakyat berjalan meninggalkan cinta yang bertumbuh  di awal kepemimpinan itu menuju kebencian terhadap pemimpin itu pada akhir masa jabatannya karena pemimpin itu tampil bukan sebagai negarawan tetapi sebagai politisi.
Pemimpin yang politisi dicirikan oleh orientasi pemimpin yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi, keluarga, partai dan suku dan agamanya sendiri. Sedangkan pemimpin yang negarawan dicirikan oleh orientasi pemimpin yang mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan bersama secara adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemimpin yang negarawan membangun Indonesia dari sabang sampai merauke untuk kesejahteraan yang adil dan merata bagi segenap rakyat Indonesia lintas batas. Pemimpim yang Politisi membangun Indonesia dengan pamrih tertentu yaitu mendapat keuntungan dan kesejahteraan pertama-tama bagi pribadi, keluarga, partai, suku dan agamanya, sedangkan kepentingan umum lintas batas ditempatkan pada urutan berikutnya, atau kesejahteraan bersama itu diabaikannya.  Negarawan membangun seluruh Wilayah Indonesia dari kota sampai pelosok agar semua rakyat mengalami dan menikmati kesejahteraan yang adil dan beradap sesuai cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti termaktup di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Negarawan membangun kebahagiaan yang universal bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala segi bidang kehidupan.
Seorang Negarawan membangkitkan cinta rakyat yang dipimpinnya, selama dia sedang memimpin maupun sesudahnya. Sebaliknya seorang politisi membangkitkan kebencian rakyat yang dipimpinnya, baik sedang memimpin maupun sesudah masa kepemimpinannya.  Negarawan hadir dan mengunjungi sesama selalu membawa berkat bagi sesama. Sebaliknya Politisi membawa penderitaan bagi sesama. Negarawan selalu membawa kebahagiaan sesama. Sedangkan politisi kehadirannya lebih meresahkan banyak orang.
Maria dan Elizabeth adalah dua tokoh wanita yang sangat terkenal dalam sejarah keselamatan Allah. Maria adalah anak muda. Elizabeth adalah sesepuh. Maria berkat imannya kepada Allah mengandung Mesias dari Roh Kudus. Elizabeth berkat imannya kepada Allah, dalam usia senjanya, mengandung bentara Mesias dari Roh Kudus. Keduanya mengandung dari Roh Kudus, dengan penuh sukacita. Maria mengunjungi Elizabeth membagikan kebahagiaan yang dikandungnya dari Roh Kudus. Elizabeth pun dengan penuh sukacita mengakui Maria yang sedang mengandung  Mesias yaitu Tuhan Yesus sendiri. Maria pun mengakui bentara Mesias yang dikandung Elizabeth.  Maria mengakui Elizabeth sebagai ibu bentara Mesias dan Elizabeth pun mengakui Maria sebagai ibu Tuhan Yesus.
Kunjuang Maria kepada Elizabeth adalah kunjungan Mesias yang dikandung Maria kepada Bentara Mesias yang dikandung Elizabeth. Sukacita Maria dan Elizabeth adalah sukacita bayi yang sedang dikandungnya. Sukacita orang tua adalah sukacita anak. Ketika Maria memberi salam kepada Elizabeth bentara Mesias yang dikandung pun turut bersukacita. Sejak awal sudah diakui masa depan Mesias dan Bentara Mesias yang ditegaskan di dalam kunjungan Maria kepada Elizabeth. Mesias dan Bentara Mesias hadir untuk menyelamatkan semua orang.
Perayaan Maria mengunjungi Elizabeth ini dirayakan setiap tanggal 31 Mei dalam kelender tahun liturgi Gereja Katolik. Perayaan ini adalah sebuah perayaan yang sangat membahagiakan karena Maria hadir sebagai berkat bagi sesama dan bagi dunia . Elizabeth pun hadir sebagai berkat bagi komunitas kaum beriman yang percaya kepada Tuhan. Kehadiran Maria dan Elizabeth terbuka terhadap Tuhan yang berdiam di dalam dirinya sebagai Bait Tuhan yang hidup. Kehadiran Maria dan Elizabeth adalah kehadiran yang membahagiakan semua orang lintas batas. Kehadiran mereka bukan kehadiran yang meresahkan.
Elizabeth dan Maria adalah pemimpin spiritual yang  membawa penyelamat bagi  dunia. Eliazabeth menjadi wadah yang menghidupkan bentara Mesias dan Maria adalah pribadi rendah hati yang menghidupkan Mesias penyelamat dunia lintas batas.  Iman Maria dan Elizabeth membuat diri mereka memperoleh mujizat Tuhan atas diri mereka dan mujizat bagi dunia. Iman membuat Maria sebagai ibu Mesias. Iman Elizabeth membuat dia sebagai ibu bentara Mesias.
“Credo ergo sum” artinya saya percaya maka saya ada, dikandung Maria dan Elizabeth. Bukan mujizat yang melahirkan kepercayaan atau iman kepada Tuhan. Tetapi iman dan kepercayaan kepada Tuhan yang melahirkan mujizat Tuhan.  Orang yang beriman hadir membawa berkat dan sukacita bagi sesama. Orang yang mengandung Roh Kudus dan hidup di dalam Roh Kudus selalu membawa kebahagiaan yang sejati bagi sesama. Orang yang hadir selalu membawa keresahan bagi sesama itu tandanya kuasa roh setan yang ditaburkannya.
Jadilah sunrise personality dan jangan menjadi sunset personality.  Pribadi yang membangkitkan sesama adalah sunrise personality sedangan pribadi yang menyalibkan sesama adalah sunset personality.  Maria, Yesus, Elizabeth dan Yohanes adalah  sunrise personality.
Homili Jumat 31 Mei 2013
Pesta St. Perawan Maria Mengunjungi  Elisabeth
Zefanya 3:14-18a
Atau Roma 12 : 9-16b
Luk 1 : 39-56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar