Kamis, Mei 02, 2013

MIDODARENI Kamis 2 MEI 2013








KESELAMATAN : Sempit vs Meluas l
*P. Beny Mali, SVD*

Opini Jawa Pos Hari Sabtu 27 April 2013, halaman 4, memuat karikatur yang sangat menarik perhatian saya.  Letak karikatur itu menarik saya adalah sebagai berikut. Karikatur itu memuat CALEG yang terdiri dari ayah, anak, dan ibu. Kemudiaan di bagian pojok kiri atas tertulis : "Mari Kita Pertahankan Negara Keluarga Republik Indonesia" yang disingkat dengan "NKRI". Karikatur ini setelah saya lihat dan renungkan bahwa karikatur ini memuat makna yang mendalam bagi saya bila digandengkan dengan Keselamatan. Caleg di dalam Karikatur itu kelak menjadi anggota Legislatif baik di daerah atau pusat, maka mereka membangun keselamatan yang partikular bukan keselamatan universala. Keselamatan partikular artinya mereka hanya membangun keselamatan keluarganya sendiri dan mengabaikan keselamatan umum masyarakat Indonesia seluruhnya atau keselamatan masyarakat banyak pada umumnya. Sedangkan keselamatan universal adalah keselamatan yang dibangun di atas dasar tanpa pembedaan dalam Perbedaan sebagai pelangi yang indah di dalam bhineka tunggal Ika Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan negara Keluarga Republik Indonesia.
Bacaan Pertama hari ini, Kisah Para Rasul 15 : 7 - 21 menampilkan keselamatan Universal bukan keselamatan Partikular. Orang-orang Yahudi sebagai bangsa terpilih Allah, menyempitkan keselamatan Allah hanya pada kelompok mereka sendiri. Pola pemahaman seperti itu juga ada di dalam diri orang-orang Yahudi yang bertobat menjadi Kristen. Sekalipun mereka adalah orang Kristen, pola pikirnya masih sebagai orang Yahudi belum sebagai orang Kristen yang utuh. Mengalami kenyataan seperti itu, Petrus sebagai ketua komunitas para Rasul dan pemimpin utama gereja Perdana, meluruskan pemahaman orang Kristen baik berasal dari latarbelakang orang Yahudi maupun bukan bangsa Yahudi atau dari bangsa-bangsa lain.
Petrus mengatakan bahwa Allah mengenal hati setiap manusia. Allah memberikan Roh KudusNya kepada semua manusia. Allah adalah Allah semua orang. Semua orang adalah ciptaan Allah. Allah menyelamatkan semua orang. Allah tidak membeda-bedakan. Contoh keselamatan Allah itu universal dapat dilihat di dalam misi Paulus dan Barnabas. Keduanya mewartakan Kristus yang bangkit yang menyelamatkan semua orang kepada orang Yahudi maupun kepada orang non Yahudi atau bangsa-bangsa lain, disertai dengan mujizat penyembuhan baik orang Yahudi maupun orang non Yahudi dalam nama Yesus yang telah bangkit (Kis 4:12). Mereka yang mengalami mujizat penyembuhan dalam nama Yesus, seperti yang tertulis di dalam Kisah Para Rasul 4: 12, menjadi percaya kepada Yesus Kristus yang telah bangkit, yang membawa keselamatan kepada semua orang, yang diwartakan Paulus dan Barnabas. Mereka itu memberikan kesaksian tentang Kristus Bangkit, dan dalam namaNya mujizat terjadi atas diri mereka. Yakobus pun berbicara bahwa Allah memberikan rahmat CintaNya dan keselamatanNya bagi semua orang lintas batas, yang percaya dan beriman tulus kepada Yesus yang telah bangkit, yang diwartakan para murid dalam komunitas Basis Gereja Perdana.
Mazmur tanggapan diambil dari Mazmur 96, mengangkat pujian kepada Allah yang membawa cinta dan keselamatan universal dalam perbedaan sebagai pelangi yang indah di dalam kehidupan bukan pembedaan yang membawa kutukan kepada sesama. Mazmur ini mengundang semua orang yang percaya kepada Allah Sang Pembawa Keselamatan universal, untuk memperdalam imannya kepada Allah yang menyelamatkan semua orang, sekaligus diutus untuk menjadi pembawa keselamatan bagi semua sesama lintas batas, tanpa pembedaan dalam perbedaan sebagai keindahan warna pelangi yang menghiasi alam semesta ciptaan Tuhan sumber keselamatan universal.
Bacaan Injil hari adalah Yohanes 15: 9 - 11, menampilkan Cinta Sejati Tuhan Yesus yang telah bangkit. CintaNya kepada semua orang untuk menyelamatkan semua orang, untuk membangkitkan semua orang, bukan untuk menyalibkan sesama. Tuhan yang diimani adalah Allah yang mencintai secara universal. Maka umat yang percaya dan beriman tulus kepadaNya, diajak untuk mencintai dan menyelamatkan semua orang tanpa pembedaan. Semua orang diciptakan oleh Tuhan. Semua orang dicintai oleh Tuhan. Orang beriman mencintai semua orang tanpa pembedaan oleh SARA.
Agama Kriten lahir di Antiokhia. Kebenaran ini terungkap di dalam Kisah Para Rasul 11:26. Orang Kristen itu adalah orang yang percaya kepada Kristus Yang Telah Bangkit. KebangkitanNya adalh puncak cintaNya yang  universal kepada semua orang lintas batas, yang percaya kepadaNya secara tulus. Pola pemahaman yang berbeda antara orang Yahudi dengan Para Murid tentang cinta Tuhan yang universal kepada semua orang, dan keselamatanNya yang universal kepada semua orang, inilah membangkitkan para Rasul dibimbing oleh Roh Kristus yang telah Bangkit, mendirikan agama Kristes di Antiokhia (Kis 11 : 26). Orang Yahudi mengakui bahwa Keselamatan Tuhan dan Cinta Tuhan itu partikular. Orang Kristen menganut Keselamatan dan Cinta Tuhan itu universal bagi semua orang lintas  Batas.
Kita sebagai orang Kristen pada zaman ini dan pada zaman yang akan datang, berpandangan bahwa Tuhan Yesus yang telah bangkit membawa cintaNya dan KeselamatanNya yang universal bagi semua orang lintas batas. Kita sebagai orang Kristen yang sejati, menampilkan kesejatian sebagai orang Kristen, di dalam menghadirkan cinta dan keselamatan kepada semua orang lintas batas, di dalam kehidupan kita, kapan dan dimana pun kita berada dan hadir. Kalau kehadiran kita bukan menjadi  orang yang membawa salib atau menyalibkan sesame, bukan membangkitkan sesama, maka kehadiran kita perlu direfresh. Kalau di-refresh pun tidak mempan, maka perlu direinstal. Kalau direinstal pun masih tidak mempan, maka perlu maju satu langkah lagi yaitu perlu di-reformat.
Malam ini adalah malam Midareni. Malam Persiapan. Malam merefres cinta yang tulus. Malam mereinstal cinta yang murni. Malam mereformat cinta yang total kedua calon mempelai, dalam bingkai kasih sejati dan keselamtan sejati Tuhan Yesus yang telah bangkit. Kita berdoa agar semua niat suci senantiasa mendapat berkat Tuhan yang menyempurnakan cinta dan keselamatan kedua calon mempelai.


KESELAMATAN : Sempit vs Meluas.
Homili P. Benediktus Bere Mali SVD.
Kamis 2 Mei 2013
Midodareni Calon Mempelai Julius Luli Keda & Sisilia Febriana Kewa Tupen
Kis 15 : 7 – 21
Mzm 96
Yoh 15 : 9 - 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar