Sabtu, Desember 01, 2012

Kotbah Misa Minggu Adven I. C. 2 Desember 2012




BERSIAP-SIAGA DALAM KASIH

Yer 33: 14-16
1 Tes 3 : 12-4; 2
Luk 21 : 25-28, 34-36
Misa Hari Minggu, 2 Desember 2012
Di Soverdi St. Arnoldus Surabaya

P. Benediktus Bere Mali, SVD

Kompas tanggal 1 Desember menurunkan sebuah artikel tentang calon presiden 2014. Rakyat Indonesia bersiap-siaga menyambut kedatangan pemimpin baru pada tahun 2014. Partai-partai besar, bersiap-siap akan mengajukan calon presiden dari non-partai, yaitu orang yang netral, bersih dari KKN, dan dapat membawa perubahan yang berarti bagi rakyat Indonesia seluruhnya. Partai-partai besar belajar dari pengalaman pemilihan Gubernur DKI  yang berasal dari orang luar, yang sungguh diharapkan membawa sebuah perubahan di DKI sebagai ibu kota Negara Indonesia, sekaligus sebagai contoh bagi seluruh rakyat Indonesia. Menantikan pemimpin yang bersih adalah sebuah kegembiraan tetapi sebuah kegoncangan bagi para koruptor.


Bacaan minggu ini mewartakan umat manusia yang siap-siaga menantikan kedatangan seorang pemimpin ideal dalam kehidupan sipil maupun dalam kehidupan religius. Yeremia, dalam bacaan pertama, bernubuat, pemimpin yang diharapkan itu adalah Mesias yang muncul dari “Tunas Keadilan Daud”. Ia membawa keadilan, kebebasan dan ketentraman bagi bangsa manusia.


Injil melukiskan kedatangan Mesias Pemimpin Ideal yang dilukiskan Yeremia itu dengan menyebutnya Anak Manusia. KedatanganNya diawali dengan tanda-tanda alam yang guncang yang menakutkan. Mengapa? Karena Anak manusia datang membawa perubahan besar yaitu kebebasan, keadilan dan kesejahteraan bagi semua orang melintas batas.  Hal ini menakutkan bagi banyak orang, khususnya para penguasa dunia yang berlaku tidak adil dan menindas sesama manusia.


Paulus dalam bacaan kedua melukiskan Anak Manusia itu adalah Yesus Kristus. Kedatangan Yesus Kristus yang dimaksud adalah kedatanganNya pada akhir zaman. Yesus yang telah datang pertama sama dengan Yesus yang akan datang kedua pada akhir zaman.  KedatanganNya pertama ke dunia, telah memberikan hukum cinta kasih sebagai hukum terbesar dan terutama bagi keselamatan manusia.  Menantikan kedatanganNya yang kedua, menantikanNya dengan selalu berjaga-jaga dalam kasih. Berjaga-jaga dalam berbuat kasih berarti memberikan diri, hati, tenaga, pikiran, materi bagi keselamatan sesama secara universal.


Pertanyaan kita adalah kapan Anak Manusia itu datang? Kapan Akhir zaman itu datang? Masa adven adalah masa menantikan kedatangan Anak Manusia. Masa Adven adalah masa menantikan kedatangan Akhir zaman. Kapan persisnya tak seorang pun tahu.


Yang pasti bagi kita adalah ada kelahiran pasti ada kematian. Tetapi bagi orang beriman, kematian adalah awal kehidupan. Kita hidup pada masa antara. Masa anatara adalah masa yang menyatukan masa kelahiran dan kematian kita.


Pada masa antara ini kita menantikan kedatangan Anak Manusia dengan bersiap-siaga dalam kasih. Kita Kasih waktu untuk Tuhan dalam doa dan ekaristi untuk menyelamatkan diri dan sesama manusia melintas batas. Kita kasih pikiran kita bagi pencerahan sesama dalam komunitas dan lingkungan sekitar kita. Kita kasih tenaga dalam membangun dan menciptakan yang baik dan benar bagi  kebaikan bersama. Kita kasih materi bagi kebutuhan hidup sesama yang sangat membutuhkan.