ALLAH MENYALURKAN RAHMATNYA
MELALUI SEMUA MANUSIA
(Kej
49: 2.8-10; Mat 1:1-17)
Kotbah
Misa Harian, Senin 17 Desember 2012
Dari
Soverdi Surabaya Untuk Dunia
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Apa perbedaan antara penjajah
Belanda dengan Injil Hari ini dalam hal memperoleh pendidikan yang menyelamatkan
manusia? Perbedaannya sesungguhnya terletak di sini. Pada jaman Belanda, yang
memperoleh pendidikan yang menyelamatkan adalah orang-orang yang berdarah biru,
atau keturunan Raja, sedangakan rakyat biasa tidak mendapat pendidikan. Dengan
kata lain, Penjajah Belanda menyalurkan pendidikan yang menyelamatkan hanya
melalui keturunan Raja atau bangsawan.
Tetapi di dalam Injil Hari ini,
setelah mendengar silsilah Yesus, setiap orang berhak memperoleh pendidikan
yang menyelamatkan dan setiap manusia dapat dijadikan penyalur rahmat bagi
sesama dan dunia. Mengapa? Karena Yesus
sang penyelamat berasal dari leluhurnya yang semuanya bukan orang Kudus. Ada
yang baik dan ada yang jahat. Mereka yang baik dan tidak baik atau jahat pun
dapat dijadikan Tuhan sebagai penyalur Rahmat kepada sesama dan dunia.
Yesus sang juru selamat yang kita
nantikan pada masa Adven ini, datang dan berasal dari leluhurnya yang juga ada
yang baik dan ada yang jahat. Keselamatan Allah bagi dunia, melalui jalan-jalan
yang unik yang berdasarkan kehendak Allah sendiri. Dan ini adalah misteri dari
jalan keselamatan Allah bagi dunia dan bagi manusia yang berdosa.
Kehendak Allah selalu menyegarkan
tetapi sekaligus menantang kita untuk berpikir dalam ziarah iman kita di dunia
menuju kedatanganNya pada akhir zaman dan pada hari raya natal.