BUNGAKAN SATU MINA
Why 4:1-11; Luk 19:11-28
Kotbah Misa Harian,
Rabu 21 November 2012
Di Soverdi Surabaya
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Mina adalah modal untuk berusaha. Pengusaha yang baik dan
benar adalah pemodal yang menggandakan bunga dari modal dasar usahanya. Pemodal
juga memberikan modal kepada para pedagang untuk membungakan modalnya sehingga
modal dasar itu berlipatganda.
Kerajaan Allah itu seperti seorang tuan atau majikan yang
memiliki mina yang diberikan kepada hamba atau bawahannya sebagai pedagang
untuk menggandakannya. Majikan atau tuan itu adalah Allah yang menjadi nyata di
dalam diri Tuhan Yesus. Bawahan atau hamba adalah kita sebagai penerima
mina.
Menarik sekali bahwa setiap orang diberi satu mina. Semua orang menerima satu mina dari Allah.
Allah sungguh adil memberikan kepada setiap manusia tua muda besar kecil satu
mina. Tuhan tidak membeda-bedakan berdasarkan usia, posisi atau jabatan dalam
memberikan mina. Semua menerima satu
mina.
Kita sebagai penerima mina harus bermental pedagang. Seperti
apakah orang yang bermental pedagang? Orang yang bermental pedagang adalah
orang yang memiliki modal dan modalnya itu harus digandakan dalam usaha
dagangan sehingga selalu bertambah, dari saat ke saat, dari waktu ke waktu.
Mina dimengerti sebagai perbuatan yang baik, benar, jujur,
adil, bahagia dan sejahtera. Allah
memberikan Satu mina (yang baik dan benar, adil dan jujur, sejahtera dan
bahagia) kepada setiap manusia tanpa membeda-bedakan. Dari waktu ke waktu dan
dari hari ke hari harus mina itu digandakan agar selalu berlipat ganda.
Kita harus seperti orang yang menggandakan satu mina menjadi
sepuluh mina dan membungakan satu mina
menjadi lima mina. Kita tidak boleh bermental orang yang menerima satu mina dan
tidak buat apa-apa atau tidak ada usaha untuk membungakan satu mina itu. Kita
harus kreatif membungakan satu uang mina yang Tuhan berikan kepada kita. Kita
harus memberikan satu mina kepada teman yang dapat menjalankan uang itu untuk
membungakannya. Kita tidak boleh bermental orang yang menerima satu mina dari
Tuhan lalu menghabiskannya.
Ketika kita membungakan mina perbuatan baik dan benar maka
Tuhan selalu memberikan rahmat berlimpah kepada kita. Ketika kita malas dan
tidak membungakan perbuatan-perbuatan baik dan benar di dalam tugas dan karya
pelayanan setiap saat, maka Tuhan akan membatalkan berkatNya dan bahkan
mengambil mina yang kita terima dari Tuhan, dan bahkan apapun yang kita miliki
diambilNya dan diberikan kepada orang kreatif menggandakan mina dari Tuhan.
Artinya bahwa kemalasan kita membuat kita jatuh miskin dan melarat. Tepat Yesus
bersabda :
“Setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi;
tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil,
juga apa yang ada padanya.”
Apakah kita seperti St. Perawan Maria yang setia
menggandakan satu mina yang Tuhan berikan kepadanya? Ia menggandakannya dengan
menjadikan dirinya yang menerima, mengandung dan melahirkan sang penyelamat
dunia yaitu Yesus Tuhan kita. Kita mengandung dan melahirkan keselamatan atau
kehancuran?