Rabu, Januari 09, 2013

Kotbah Misa Harian, Jumat 28 Desember 2012



BERKUASA :
MEMBUNUH ATAU MENGHIDUPKAN

(1Yoh 1:5-2:2; Mat 2:13-18)
Jumat 28 Desember 2012
Gereja Bethlehem,
Kuala Kencana,
Timika

P. Benediktus Bere Mali, SVD

 
Apa yang akan terjadi pada diri seseorang yang sangat unggul dalam sebuah komunitas, masyarakat, dan dunia? Ada hanya dua kemungkinan ini bisa terjadi atau akan dialami orang yang sungguh sangat unggul di dalam kehidupan bersama. Orang yang lebih unggul itu akan banyak menerima apresiasi yang mendalam dan tulus dari sesamanya atau keunggulannya itu justru akan membuka pintu lebar bagi orang untuk mengungkapkan kebencian dan iri hati bahkan ancaman penganiayaan dan pembunuhan terhadap dirinya.


Hari ini adalah Pesta Kanak-kanak Suci, Martir. Anak-anak yang berusia dua tahun ke bawah di Bethlehem, dibunuh oleh Herodes, karena di antara mereka ada yang namanya Yesus Raja Damai yang telah datang, yang telah diterima dan disahkan kedatanganNya oleh tiga majus dari Timur, yang datang di Bethlehem dan menyembahNya dan mempersembahkan emas, mur dan kemenyan kepadaNya. Para Majus adalah orang yang berpengetahuan yang terus mencari dan telah menemukan kebaikan dan kebenaran yang sejati dalam Kandang Bethlehem, tempat lahir Tuhan Yesus.


Pengesahan ini membahayakan kerajaan Herodes yang berkuasa di wilayah Bethlehem dan sekitarnya. Sebelum berita itu menyebar dan banyak orang yang kehilangan kepercayaan kepada Herodes, maka Herodes menempuh jalan potong perjalanan sang Raja Damai yang telah lahir itu di Kota Bethlehem, dengan membunuh semua anak yang berumur dua tahun ke bawah. Dengan demikian, Herodes tetap menjadi raja yang diakui pada zaman itu.


Seandainya, Herodes sebagai bayi pada saat itu, dan rajanya akan membunuhnya, karena kelak dia akan raja, pasti Keluarga Herodes dan Herodes sendiri menolak untuk dibunuh.


Penguasa abadi hanya satu yaitu Allah yang menjadi manusia dalam diri Tuhan Yesus yang lahir sebagai Raja Damai bagi semua orang melintas batas. Herodes pun mau menjadi Raja Abadi yang membawa damai bagi bawahannya.


Meskipun Herodes dan Yesus adalah Raja Damai, ada perbedaan yang mencolok antara keduanya. Perbedaan itu adalah Herodes menjadi Raja Damai dengan kekerasan sedangkan Yesus adalah Raja Damai dalam kesederhanaan dan kelemahlembutan dan cinta kasih.


Herodes memperjuangkan Damai dengan membunuh sesama yang menjadi pengganggu kemapanannya sebagai penguasa, yang memiliki nama dan harta. Hal ini jelas di dalam Bacaan Injil hari ini : “Ia (Herodes) menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya”. Herodes adalah orang yang gila kuasa, harta dan nama. Ia harus menjadi orang yang pertama dalam segala hal, termasuk dalam hal kejahatan dan pembunuhan, sebagai jalan menuju kuasa, harta dan nama.


Apakah kita seperti Herodes yang menggunakan aneka kekerasan untuk mengejar kepentingan pribadi dengan mengorbankan keuntungan bersama? Ataukah kita seperti Yesus yang sebagai Raja Damai yang selalu menjadi pendamai di segala tempat dan setiap saat? Berkuasa atau menjadi raja dan atau peminpin, untuk membawa kehidupan bagi manusia, bukan untuk membunuh atau menghancurkan sesama.

Kotbah Misa Harian, Kamis 27 Desember 2012



LAMBAN ATAU CEKATAN
MENCARI YANG BAIK DAN BENAR

(1Yoh 1;1-4; Yoh 20:2-8)
Hari ini, Kamis 27 Desember 2012
Dari Gereja Bethlehem, Kuala Kencana,
Timika untuk Dunia

P. Benediktus Bere Mali, SVD


Hari ini, Kamis 27 Desember 2012 adalah Pesta St. Yohanes  Rasul dan Penulis Injil. Keunikan Yohanes adalah pribadi yang cekatan mencari dan menemukan Tuhan Yesus, pusat kebaikan dan kebenaran yang sejati dan kemudian hasil temuannya itu ditulis di dalam Kitab Suci: "Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna" (1 Yohanes 1:4).

Yohanes dengan cekatan menemui dan menjumpai Yesus yang diimaninya dalam Kitab Suci. Yesus adalah sumber sukacita yang sejati yang ditulisnya dalam Injil Yohanes. Injil adalah khabar sukacita bagi semua orang melintas batas.


Orang-orang yang kita jumpai dalam kehidupan kita adalah orang-orang yang berkualitas dan yang kurang berkualitas. Mereka yang berkualitas adalah orang yang cekatan memanfaatkan kesempatan yang tersedia dalam memupuk diri menjadi pribadi yang bermutu dalam dunia yang semakin mengandalkan profesionalisme dalam pelayanan dan pekerjaan.


Orang yang kurang bermutu adalah orang yang lambat atau tidak cekatan atau tidak cerdas memanfaatkan kesempatan yang sama diberikan oleh Tuhan. Setiap manusia selalu diberi waktu 24 jam sehari. Tuhan tidak membeda-bedakan memberikan waktu kepada kita manusia. Tinggal respons kita dalam menyambut dan mengisi waktu yang ada setiap hari.

Kita yang disiplin dan cekatan serta secara cerdas memanfaatkan waktu akan berjalan menuju pribadi yang bermutu. Sebaliknya kita yang lamban dan malas memanfaatkan peluang yang ada akan tetap berjalan di tempat orang - orang yang kurang berbobot. Kita harus cekatan seperti Yohanes dalam mencari dan menemukan Tuhan Yesus sumber kebenaran dan kebaikan yang sejati.

Kotbah Misa Harian, Rabu 26 Desember 2012



SETIA ABADI PASTI SELAMAT

(Kis 6:8-10; 7:54-59; Mat 10:17-22)
Hari ini Rabu, 26 Desember 2012

Pastoran St. Yosef RT 5 Kuala Kencana
Stasi Kuala Kencana
Keuskupan Timika-Papua


P. Benediktus Bere Mali, SVD


Hari ini Rabu, 26 Desember 2012, adalah Pesta St Stefanus, Martir Pertama. Martir berarti pembela iman kepada Tuhan Yesus sampai mati. Martir berarti orang yang hidup baik dan benar, jujur dan adil serta transparan dalam membangun kehidupan dan kesejahteraan bersama.Martir adalah orang yang selalu berpegang pada kehendak Allah dalam dunia yang penuh dengan perilaku yang bertentangan dengan Kehendak Allah.


Martir berarti orang yang melaksanakan sabda Allah pada hari ini: "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat" (Matius 10:22). Martir adalah orang yang semakin dibenci karena berbuat baik dan benar, adil dan jujur, semakin teguh dan kokoh melaksanakan perbuatan baik dan benar, jujur dan adil bagi kehidupan bersama, bagi kebaikan kepentingan banyak orang. Martir adalah orang yang dianiayah karena beriman kokoh kepada Tuhan Yesus, tetapi selalu mendoakan musuh-musuhnya. Martir adalah orang yang diperlakukan dengan kekerasan tetapi membalasnya dengan doa bagi mereka yang memperlakukannya dengan kekerasan.


Kita adalah martir dalam hidup iman kita kepada Kristus Yesus, kalau kita selalu setia kepada Tuhan Yesus dengan selalu membawa damai bagi semua orang melintas batas termasuk mereka yang membenci dan melakukan kekerasan terhadap kita. Kita adalah martir kalau kita tetap berlaku jujur, baik, benar, adil, dan transparan dalam mengatur keuangan pribadi dan bersama. Kita adalah martir kalau kita tetap setia pada Tuhan dalam suka maupun duka, dalam untung dan malang, dalam sehat maupun sakit, dalam hidup penuh godaan maupun tanpa godaan.

Kotbah Natal Siang, Selasa 25 Desember 2012



MENUJU TERANG ATAU GELAP

Yes 52:7-10; Ibr 1:1 - 6; Yoh 1:1-18

Selasa Natal Siang, 25 Desember 2012
Paroki St. Petrus Karang Senang, SP 3,
Keuskupan TIMIKA

P. Benediktus Bere Mali, SVD


Kita mengenal Laron dalam hidup kita. Laron muncul di musim hujan. Salah satu keunikan yang dimiliki oleh Laron adalah sebagai berikut. Pada saat kegelapan tiba, Laron akan terbang meninggalkan kegelapan dan selalu mencari dan mendatang atau terbang menuju Terang. Kalau dikontraskan dengan manusia yang berdosa, apa perbedaan antara Laron dengan pendosa?


Perbedaan antara pendosa dan Laron sebetulnya terletak di sini. Pendosa adalah pribadi yang berjalan dari Terang menuju Kegelapan. Terang yang dimaksud adalah Tuhan Yesus. Kegelapan yang dimaksud adalah dosa yang menyesatkan. Sebaliknya Laron ketika berada di dalam kegelapan malam, dia akan terbang menuju Terang.


Dalam Injil Natal Siang ini menampilkan kelompok- kelompok yang menghidupi spiritualitas Laron dan gaya hidup pendosa yang tidak bertobat. Orang-orang yang menolak Yesus lahir sebagai Sang Terang Sejati adalah orang yang berjalan meninggalkan Tuhan Yesus sebagai Sang Terang Sejati yang membawa keselamatan universal, menuju kegelapan dosa yang mengahancurkan dirinya sendiri.



Sebaliknya orang yang menerima kelahiran Tuhan Yesus sebagai Sang Terang Sejati adalah orang yang berjalan meninggalkan kegelapan dosa menuju Sang Terang Sejati, hidup dan bertumbuh serta berkembang di dalam arahan Sang Terang Sejati itu.


Penerima Sang Terang Sejati itu adalah para gembala dan para majus diberi tempat yang sangat istimewa. Mengapa? Orang majus mewakili kelompok berpengetahuan yang memiliki kerinduan mencari kebenaran yang sejati yang ditemukan di dalam Tuhan Yesus Sang Terang yang sejati. Para gembala mewakili kelompok pekerja yang mempunyai kerinduan untuk menemukan makna di balik kerja kerasnya.


Kedua kelompok ini mempunyai pertanyaan yang sama: di mana raja org yahudi dilahirkan. Mereka tidak pusing dengan pertanyaan siapa dia. Mereka lebih fokus pada tempat dimana dia terlahir. Kebenaran Sejati, Makna Sejati dari segala sesuatu, ada di Kandang Bethlehem, tempat Yesus dilahirkan. Kandang Bethlehem menyatukan orang Kecil dan Orang Besar. Kandang Bethlehem menyatukan aneka perbedaan. Maka itulah menjadi inti dari kita rayakan iman akan kelahiran Tuhan Yesus di Bethlehem.


Terang yang menyatukan aneka perbedaan antara "orang kecil" dan "orang besar" lahir di Bethlehem. Terang yang menyatukan aneka perbedaan dunia zaman ini ada dan lahir dari Terang Akal Budi dan Terang Hati Kita sebagai tempat Kandang Bethlehem yang hidup dan selalu ada bersama kita dimana dan kapanpun kita berada.


Maka rawatlah Bethlehem Hati Kita Masing-Masing sebagai tempat yang mengandung dan melahirkan Sang Terang Sejati yang meyatukan aneka perbedaan yang ada. Dengan demikian, perbedaan adalah berkat dan rahmat, bukan sebagai pembedaan yang membawa malapetaka atau kutukan.

Kotbah Misa Malam Natal, Senin 24 Desember 2012



KELAHIRAN:
MEMBAWA DAMAI
ATAU
KEHANCURAN

Yes 9 : 1-6; Tit 2 : 11-14; Luk 2 : 1-14

Malam Natal
Senin 24 Desember 2012

di Stasi SP5 dan Stasi SP7,
Paroki St. Petrus SP3 Karang Senang
Keuskupan TIMIKA Untuk Dunia


P. Benediktus Bere Mali, SVD


Semua manusia di dunia pasti dilahirkan bukan jatuh dari langit atau tumbuh dari dalam tanah. Ada yang dilahirkan bertumbuh dan hidup membawa kebaikan tetapi ada yang dilahirkan dan bertumbuh dan berkembang serta hidup membawa kejahatan bagi dunia. Ada yang lahir membawa sukacita, damai dan kegembiraan, tetapi ada yang dilahirkan, bertumbuh dan berkembang, hidup membawa kehancuran bagi sesama.


Ada tokoh-tokoh dalam Kitab Suci yang lahir dan hidupnya membawa damai dan ada yang membawa kehancuran. Adam dan Eva dilahirkan bertumbuh dan berkembang serta hidup membawa kehancuran yang merusak Firdaus yang indah dan rapi yang diberikan Tuhan.


Yesus dan Maria dilahirkan membawa perbaikan dan penataan kembali Firdaus yang telah hilang karena dosa Adam dan Eva, sehingga Firdaus yang telah hilang ditemukan kembali. 


Bagaimana proses penemuan kembali Firdaus yang telah hilang itu dalam  kelahiran Yesus dan Maria?  Para Nabi mewartakan secara sistematis bahwa Firdaus itu hilang karena dosa Adam dan Eva dan dapat ditemukan kembali dalam kelahiran Maria dan Yesus. Perayaan penemuan kembali Firdaus dalan Kelahiran Yesus dari Maria  itulah yang kita rayakan pada Malam Natal ini. Natal Yesus membawa damai bagi dunia melintas batas. Kelahiran Yesus selalu untuk menata kembali yang rusak akibat dosa, menjadi baik kembali dalam hal relasi dengan Tuhan dan sesama.

Kahiran Yesus dirayakan tepat pada sensus penduduk atas perintah Kaisar Agustus yang dikenal sebagai pejuang kedamaian. Tuhan mempunyai rencana yang indah pada waktunya. Yesus lahir pada zaman Kaisar Agustus, dan kelahirannya membawa damai.


Apa bedanya damai kaisar Agustus dan Yesus? Perbedaannya sebetulnya ada di dalam pernyataan berikut. Kaisar Agustus pejuang kedamaian dengan mengangkat senjata membunuh para musuh, sedangkan Tuhan Yesus mengangkat senjata cinta kasih memberi hidup bagi musuh untuk hidup damai dalam Tuhan tanpa kekerasan.                 


Kita merayakan Kelahiran Tuhan Yesus sang pembawa damai sejati. Kelahiran Tuhan adalah kelahiran kita. Kelahiran Tuhan Yesus selalu membawa damai sejati bagi semua melintas batas. Kelahiran kita pun harus membawa damai sejati bagi sesama tanpa membeda-bedakan. Dengan itu makna natal Tuhan Yesus lahir dan bertumbuh serta berkembang di dalam kandang betlehem hati kita. Selamat Natal 2012.