BAPTISAN MEMBUKA PINTU
GEREJA YG TERTUTUP
Yes 40:1-5.9-11; Tit 2:11-14;3:4-7; Luk
3:15-16.21-22
Minggu 13 Januari 2013,
Pesta Pembaptisan Tuhan
Dari Surabaya Untuk Dunia
P. Benediktus Bere Mali,
SVD
Pengantar
Misa :
Hari ini
pesta pembaptisan Yesus. Baptisan Tuhan membuka pintu langit yang tertutup
rapat oleh karena dosa Adam Lama. Baptisan Tuhan membuka pintu Gereja Jaya bagi
umat manusia yang bertobat dan dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus.
Dalam
kebebasan kita dibaptis dalam nama Tritunggal Maha Kudus, kita masuk ke dalam
Gereja untuk hidup berdasarkan cinta kasih komunitas Allah Trirtunggal yang
menyelamatkan.
Homili
Di awal kepemimpinan
Jokowi, salah satu strategi yang digunakan adalah berkarya dengan paradigma
"blusukan". Istilah blusukan pun semakin dikenal publik dalam
hari-hari terakhir ini. Misalnya Opini "Blusukan", oleh Wijayanto
Samirin, hal.7, Kompas, Sabtu, 12 Januari 2013.
Pemimpin
melakukan blusukan ke bawah, ke masyarakat dan blusukan ke atas, kepada para
elite. Intisari blusukan adalah turun ke lapangan, baik di kalangan masyarakat
akar rumput maupun di kalangan kaum elite, dengan administrasi yang rapi, untuk
sebuah kebaikan bersama atau kepentingan umum atau kesejahteraan bersama.
Prinsip
kerja Blusukan yang dilakukan Jokowi ini sesungguhnya mulai mengetuk pintu
kemalasan birokrasi atau birokrasi yang tidak rajin berbuat baik, yang selama
ini tertutup rapat, dibuka kembali, dengan satu tujuan yaitu untuk membangun
atau menciptakan birokrasi yang gesit rajin berbuat baik bagi kepentingan umum,
sebagai sebuah tanggungjawab dan komitmen bersama.
Yesus pun
boleh dibilang melakukan blusukan. Sebagai tokoh spiritual, Yesus turba, turun
ke bawah situasi real umat manusia, mengenal umat dengan administrasi
keselamatan yang rapi dari Misi Allah. Misi Allah untuk menyelamatkan semua,
terlaksana dalam diri Yesus. Misi itu diawali dengan Yesus turun ke bawah,
dalam cara hidup manusia, dengan dibaptis oleh Yohanes, sebagai awal pelantikan
Yesus untuk memulai karya misiNya.
Yesus pun
melakukan blusukan ke atas dengan Allah di atas langit di dalam surga. Hal ini
tampak dalam Sabda ini. "Setelah
dibaptis, Yesus berdoa, maka terbukalah langit dan Roh Kudus turun ke atas-Nya.
Terdengarlah suara dari langit : Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan”. Hal ini menyatakan bahwa Pembaptisan Yesus sebagai pelantikan
awal karya Misi Allah, disahkan dan diresmikan dalam pengakuan dan kehadiran
Bapa dan Roh Kudus. Misi Yesus adalah Misi Bapa dan Roh Kudus. Misi yang
dikembangkan Yesus adalah menghadirkan misi Allah Tritunggal Maha Kudus.
Yesus
sebagai pemimpin spiritual sekaligus sebagai penyelamat, melalui blusukan ke
bawah dan blusukan ke atas atau blusukan dari atas, atau dalam bahasa teologi:
Yesus sebagai Allah yang imanen sekaligus transenden, atau Yesus sebagai Allah
akbar Allah Akrap, telah menjadi jembatan yang menyelamatkan antara umat di
bumi dengan Allah di Surga. Pembaptisan Yesus membuka pintu langit bagi umat
manusia yang bertobat dan yang menerima baptisan dalam nama Bapa Putera dan Roh
Kudus. Yesus adalah Adam Baru yang membuka kembali pintu surga yang tertutup
oleh karena dosa kesombongan Adam Lama. Yesus adalah Adam Baru yang membuka
pintu surga dengan kerendahan hatiNya. Kerendahan hati itulah terungkap dalam
Yesus dibaptis oleh Yohanes.
Pintu Gereja
ziarah dibuka bagi kita untuk masuk ke dalamnya menjadi anggota, melalui
Sakramen Baptis yang kita terima. Pembaptisan juga membukakan pintu langit di
Surga atau Pembaptisan membuka pintu Gereja Jaya di Surga bagi kita melalui
jalan salib Tuhan Yesus, yang puncaknya ada dalam kebangkitanNya dari alam maut
pada saat paskah.
Oleh karena
itu Baptisan menempatkan kita pada tugas perutusan sebagai jembatan antara
Dunia dengan Surga. Baptisan membuat kita menjadi jembatan yang aman bagi
generasi tua dengan generasi muda. Baptisan menjadikan kita jembatan damai
antara pihak-pihak yang konflik. Baptisan membuat kita menjadi jembatan damai
antara aneka pembedaan asal, suku dan kepentingan. Baptisan dalam nama Bapa dan
Putera dan Roh Kudus membuat kita menempuh jalan hidup berdasarkan paradigma
Allah Tritunggal Maha Kudus, pokok keselamatan kita. Baptisan membuat kita
rajin berbuat baik bagi semua orang lintas batas.