IMAN DAN USAHA
HIDUP SEHAT
Kej 1 : 1 – 19; Mrk 6 : 53 – 56
Homili Senin 11 Februari 2013
Dari Surabaya Untuk Dunia
*P. Benediktus
Bere Mali, SVD*
Banyak orang kalau diminta memilih
antara jalan tol tanpa hambatan dan jalan umum yang macet menuju sebuah tempat
tujuan, sudah dapat dipastikan bahwa seorang
pengendara mobil akan lebih memilih melewati jalan tol tanpa hambatan. Demikian
juga banyak orang diminta untuk memilih mujizat penyembuhan dengan proses yang
membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh kembali penyembuhan secara normal,
maka dapat diperkirakan bahwa lebih banyak orang akan memilih jalan tol mujizat
penyembuhan, daripada melalui jalan normal memperoelh kembali kesembuhan.
Misalnya ketika diadakan doa
penyembuhan di sebuah kota, banyak orang bahkan lautan manusia dari berbagai
penjuru datang ke tempat penyelenggaraan doa penyembuhan. Tetapi ketika
pelaksanaan misa harian di Gereja, hanya orang yang punya kesetiaan dan
ketekunan yang selalu hadir dalam misa harian dan misa wilayah. Artinya apa
bagi kita? Kebanyakan masyarakat
katholik masih dipandu pemikiran bahwa Mujizat penyembuhan itu yang melahirkan
iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Tetapi hanya sedikit umat Katolik yang
perpikir bahwa iman dan kepercayaan yang melahirkan mujizat penyembuhan.
Orang sakit yang disembuhkan dalam
Bacaan Injil hari ini, berasal dari
sumber iman mereka kepada Yesus dan usaha mereka datang kepada Yesus dan
perjuangan mereka menjamah jubah Yesus yang melahirkan mujizat penyembuhan atas
diri mereka. Ada kerja sama antara iman dan usaha orang sakit yang melahirkan
mujizat penyembuhan.
Di sini kita melihat bahwa Tuhan Yesus
melibatkan diri dalam penciptaan kembali. Sebagaimana dalam Bacaan Pertama kita
mendengarkan bahwa segala sesuatu yang Tuhan ciptakan pada awalnya adalah “baik
adanya”. Tetapi ternyata dalam perjalanan, ada yang tidak baik adanya. Misalnya
orang yang dulunya sehat kini sakit. Orang yang dulunya baik kini kurang baik
atau jahat. Sebuah institusi yang dulunya bermutu dalam bermisi kini kurang
bermutu.
Yesus datang untuk menyempurnakan
kembali karya penciptaan Tuhan agar “semuanya kembali pada posisi baik adanya.”
Hal itu menjadi nyata dalam mujizat penyembuhan yang lahir dari iman dan usaha
orang sakit datang dan menjamah jubah Yesus.
Kehadiran kita adalah sebuah kehadiran
untuk “penciptaan kembali”. Karya yang kurang bermutu, kita sempurnakan agar
bermutu kembali. Untuk itu perlu dialog antara kita. Kita duduk bersama secara
tulus mengevaluasi semua kerja kita untuk melihat dan menemukan kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan kita pertahankan. Kekurangan kita atasi bersama dalam
kerja pada periode yang akan datang, dengan satu tujuan pekerjaan dan pelayanan
kita berjalan di jalan yang bermutu, yang menarik banyak orang lintas batas.
Menuju yang berkualitas dalam karya kita sebagai sebuah team, sebaiknya menjadi
sebuah gerakan bersama dan tanggungjawab bersama di dalam pos pelayanan kita
masing-masing.
Fokus permenungan kita pada hari ini
adalah merenungkan tema keterlibatan kita dalam “Penciptaan kembali” dalam pos
karya pelayanan kita masing-masing. Pada awal mula, Tuhan menciptakan segala
sesuatu baik adanya. Usia baik adanya itu tidak panjang mulai di taman eden
pertama. Adam dan Eva pertama menggugurkan
baik adanya. Yesus sebagai
Adam baru menciptakan kembali taman eden yang telah hilang sehingga orang dapat
menemukan kembali Taman eden pertama yang telah hillang itu dalam iman dan
kepercayaan kepada Tuhan Yesus Adam Baru. Dengan kata lain Adam Lama merusakkan
Taman Eden yang baik adanya menjadi tidak baik adanya. Sebaliknya Yesus sebagai
Adam Baru Menciptakan kembali Taman Eden yang tidak baik adanya menjadi baik
adanya.
Kita pun dalam sejarah perjalanan
keggregasi kita atau sejarah Gereja kita berjalan di dua jalan ini. Ada
pemimpin gereja atau Konggregasi atau institusi atau komunitas yang membawa
pembaruan yang menyelamatkan anggotanya sehingga berjalan di jalan yang bermutu
dalam hal rohani dan karya sosial. Tetapi ada juga pemimpin yang memberikan
warna yang suram yang membuat lelah dan letih anggota yang dipimpinnya untuk
terus berjuang berjalan di jalan yang bermutu.
Namun dengan sapaan Allah dalam bacaan
hari ini kita diteguhkan Sabda Allah hari ini, untuk hadir di komunitas karya
dan komunitas formasi untuk menjadi “Adam baru dan Eva Baru” yang menciptakan
kembali eden karya kita agar semuanya kembali berada pada posisi “ BAIK ADANYA”
bukan sebaliknya.