Mengikuti-Nya
vs
Menjauhi-Nya
(Ibr 1:1-6; Mrk 1:14-20)
Senin 14 Januari 2013
Dari Surabaya Untuk Dunia
P. Benediktus Bere Mali,
SVD
Setiap
panggilan hidup dipilih oleh banyak orang, misalnya banyak orang yang memilih
kehidupan berkeluarga, banyak orang menentukan pilihannya pada panggilan biarawan biarawati.
Di antara
sekian banyak orang yang menentukan pilihan panggilan hidup yang disebutkan di
atas, dapat dikelompokkan di dalam dua kelompok besar yaitu mereka yang selalu
setia dalam menjalani panggilan hidupnya dan mereka yang mulai "ke lain
hati" dalam perjalanan panggilan hidupnya.
Dalam Bacaan
Injil, Para Murid menentukan panggilan hidupnya sebagai pemukat manusia.
Panggilan itu diawali dengan ajakan Yesus kepada para murid pertama :
"Mari ikutlah Aku". Mereka belum paham Sabda Ajakan Yesus itu. Hal ini ditemukan dalam Yoh
1 yang berbicara juga tentang panggilan para murid. Mereka bertanya pada Yesus
yang memanggil mereka : "Dimanakah Guru Tinggal?". Jawaban yang
diberikan adalah "Mari dan Lihatlah". Dalam ketidakpahaman yang utuh
itu, mereka memutuskan mengikuti Yesus.
Dalam sekian
lama hidup dan tinggal bersama Yesus, serta bekerja bersama Yesus, ada proses
perkembangan tetapi ada juga proses kemunduran di dalam panggilan mereka.
Pengalaman para murid Yesus membuktikannya. Misalnya Petrus menjadi pemimpin
hebat yang dikenang sampai selama-selamanya. Sedangkan Murid yang lain, Yudas
menjadi orang yang mengkhianati Tuhan sendiri.
Dengan kata
lain, pengikut Yesus terdiri dari dua kelompok besar yang terdiri dari mereka yang berjalan di jalan Yesus semakin
namanya disegani dan dihormati bahkan dikenang sepanjang zaman, sebaliknya
mereka yang berjalan meninggalkan Yesus selalu diposisikan sebagai pengkhianat
atau orang yang gagal.
Mereka yang
mengikuti Yesus dengan setia, menjawabi warta Yesus: "bertobatlah dan
percayalah kepada Injil". Mereka yang berjalan semakin menjauh dari Yesus,
adalah orang yang mendengarkan Warta Yesus, terima dengan telinga kiri keluar
pergi hilang di telinga kanan.
Kita
termasuk kelompok mana? Kita sedang mengikuti Yesus. Di jalan ada dua arah jalan
yang terbuka bagi kita. Selalu ikut jalan menuju Yesus atau berjalan menjauh
atau meninggalkan Yesus. Barangkali cara pikir, cara kata dan cara laku kita
selama ini selalu berada di jalan Tuhan. Atau sudah semakin menjauh dari Tuhan.
Kita sadari dalam keheningan kita.