BUKAN TAKUT MENYATAKAN KEBENARAN
Ibr 13 : 1- 8; Mrk 6 : 14 –
29
Homili Jumat 8 Februari 2013
Dari Surabaya Untuk Dunia
P.
Benediktus Bere Mali, SVD
Mengapa Markus menulis kisah karya Yohanes
disampaikan secara singkat di dalam perikope ini sedangkan kematian Yohanes
dikisahkan secara deteil panjang lebar? Karena yang mau ditekankan di sini
adalah resiko yang semestinya ditanggung seorang nabi dalam mewartakan
kebenaran sebagai ekspresi jati dirinya. Seorang nabi mengutamakan pewartaan
kebenaran Allah yang menyelamatkan orang di dalam freim iman dan kemanusiaan
tanpa mundur selangkapun oleh karena aneka wajah tekanan bahkan ancaman nyawa
sekalipun.
Keberanian Yohanes secara lantang mengatakan
amoral Herodes melahirkan antipatinya terhadap Yohanes berpuncak pada pemenggalan
kepala Yohanes. Kematian Yohanes adalah sebuah kematian yang terhormat karena
memperjuangkan kebenaran Tuhan dalam freim kemanusiaan dan keimanan kepadaNya.
Ketika seseorang berhadapan dengan serdadu
dan saudagar yang menguasai wilayah para penguasa di negerinya, seringkali
berpikir mempertimbangkan berkali-kali untuk mengungkapkan kebenaran moral yang
dilanggar para penguasa kepada publik, baik secara lisan melalui media elektronik
maupun melalui tulisan dalam media cetak, karena menghindari ancaman kematian
yang segera menyusulnya. Jalan yang ditempuh seringkali melewati jalan aman
yaitu tahu tapi bisu untuk mengungkapkannya.
Kalau kita diminta untuk memilih antara “lebih
baik tidak mengatakan apa-apa tentang pelanggaran moral para pemimpin yang
sedang memimpin kita dan hidup kita aman dalam masa jabatannya yang temporal”
atau “lebih baik mengatakan secara lantang kepada publik tentang pelanggaran moral para penguasa yang sedang berkuasa lalu segera disusul kematian nyawa, yang
melahirkan penderitaan bagi keluargadan , anak isteri”, maka dapat dipastikan
bahwa sekalipun para penguasa itu melanggar moral secara publik, lebih baik memilih
diam dari pada berbicara dan segera disusul dengan kematian nyawa.
Kalau memang benar benih pandangan di atas
sedang bersemi di lahan hati kita berarti sedang kita alami betapa merananya
hati nurani kita dalam menghadirkan peran kenabian di dalam kehidupan kita
sebagai oang yang beriman kepada Kristus sang Nabi yang sejati. Secara
spiritual kenabian Yohanes yang dihadirkan dalam mengungkapkan kritik kenabian
terhadap pelanggaran moral yang dilakukan penguasa Herodes, sungguh
membangkitkan kembali peran kenabian kita dalam konteks sosial kita pada zaman
ini.
Kita semestinya menghadirkan peran kenabian dalam
komunitas sosial tanah air kita secara tertata dalam jaringan kenabian yang
tercipta agar kita sendiri tidak mati konyol dalam mewartakan kebenaran yang
dilanggar para serdadu dan saudagar yang sedang berkuasa. Jaringan kenabian
yang tertata rapi dapat menjadi tempat yang tepat bagi kita memperjuangkan
kebenaran secara lantang untuk menyentuh hati dan menyadarkan pelanggar
kebenaran untuk bertobat. Pertobatan para pelanggar kebenaran berarti si
pelanggar moral berjalan dari amoral menuju jalan kebenaran dan berjalan dalam
kebenaran untuk menyelamatkan diri dan sesama yang dipimpin. Di sini peran
kenabian kita dihadirkan untuk menghidupkan semua orang baik pewarta kebenaran
maupun pelanggar kebenaran bukan untuk mematikan, sehingga semua berjalan
bersama sang kebenaran yang sejati.