ALLAH KEHIDUPAN
BUKAN KEMATIAN
Why 11:4-12; Luk 20:27-40
Misa Harian,
Sabtu 24 November 2012
Di Biara
St. Maria Ursulin Darmo Surabaya
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Kelahiran adalah awal kehidupan babak pertama di
dunia. Kehidupan babak kedua atau babak final diawali dengan kematian babak
pertama.
Ada tiga kemungkinan untuk mengalami kehidupan
babak kedua atau babak final. Ada yang
melewati jalan tol menuju surga tempat kehidupan yang abadi. Mereka yang
langsung masuk surga adalah orang-orang yang menyiapkan diri dalam segi
kerohanian secara lengkap dan utuh selama menjalani kehidupan babak pertama di
dunia.
Ada yang melewati proses pemurnian di ruang antara yang berada antara kamar
kehidupan babak pertama di dunia dan bilik kehidupan babak akhir di Surga.
Proses permunian di ruang antara ini dikenal dengan ruang api pencucian.
Mengapa disebut sebagai ruang antara? Disebut demikian karena ruang ini berada di
antara kamar kehidupan babak pertama dengan kamar kehidupan babak final, dan
dibatasi oleh tirai atau sekat yang ditembusi lewat kematian setelah kehidupan
babak pertama. Mereka tidak melewati jalan mulus atau jalan tol menuju
kehidupan babak final di surga dan harus melewati babak pemurnian karena mereka
mengakhiri hidup di dunia ini tanpa melewati sebuah proses persiapan rohani yang
matang dan lengkap. Karena itu mereka masuk di ruang antara itu untuk persiapan
diri secara spiritual sebelum masuk ke dalam kehidupan babak final di Surga.
Bagaimana mereka mempersiapkan diri untuk
memasuki surga? Mereka tidak dapat memurnikan diri sendiri dari lumpur dosa dan
salah yang mengotori tubuh iman mereka. Mereka
sudah ada di ruang antara yaitu
ruang tempat pemurnian diri. Mereka sudah di ruang antara itu yang dibatasi
tirai yang memisahkan antara ruang hidup kita di dunia dengan ruang hidup abadi
di Surga.
Mereka melihat kita tetapi kita tidak melihat
mereka secara fisik. Hanya dengan mata rohani kita dapat berkomunikasi dengan
mereka. Hanya dengan mata iman kita dapat berdialog dengan mereka. Hanya dengan
mata spiritual kita dapat kontak dengan mereka.
Bukan hanya kita yang dapat berkomunikasi dengan
mereka tetapi juga para kudus dan para malaikat di surga dapat membangun
komunikasi dengan mereka. Sarana paling utama berdialog dengan mereka yang ada
di ruang antara adalah doa yang berpuncak di dalam Ekaristi. Di Dalam Ekaristi
persatuan iman antara gereja ziarah dengan gereja jaya senantiasa mendoakan
mereka yang ada di ruang antara.
Doa dan Ekaristi yang dipanjatkan kepada Tuhan
memberi daya pengampunan atas dosa para penghuni ruang antara itu sehingga
mereka yang dikotori oleh salah dan dosa, kembali dalam keadaan tubuh rohani yang
bersih dan dengan berpakain hati yang bersih dalam artian spiritual, mereka
boleh melewati tirai batas yang membatasi ruang antara dengan ruang jaya abadi,
sehingga mereka mengalami kehidupan babak akhir di dalam Kerajaan Abadi di
Surga. Artinya mereka yang tinggal di ruang antara karena masih kotor karena berkubang
di dalam lumpur dosa itu tidak dapat membantu dan menyelamatkan diri sendiri,
tetapi kita bersama para Kudus dan Para Malaikat di Surga dapat membantu dan
menyelamatkan mereka dalam doa jemat gereja ziarah bersekutu dalam iman dengan
Gereja Jaya Abdi di Surga.
Dasar iman kita adalah Allah adalah Tuhan Orang
Hidup. Allah bukanlah Tuhan Orang Mati. Artinya dalam iman kepada Allah yang
ada adalah kehidupan bukan kematian.