MENINGGALKAN MANUSIA LAMA
DI TAHUN LAMA
SIAP MENGENAKAN MANUSIA
BARU
DI TAHUN BARU
(1Yoh 2:18-21; Yoh 1:1-18).
Renungan Misa Akhir Tahun
Senin 31 Desember 2012
Gereja Bethlehem Kuala Kencana
Freeport – Timika - Papua
P. Benediktus Bere Mali,
SVD
Pengantar Misa:
Perayaan Tutup Tahun 2012 berarti sebuah perayaan yang berbicara soal
Waktu, Saat, Kesempatan, Peluang. Kata waktu sendiri berasal dari bahasa Latin,
dari kata "TEMPUS" artinya KETERBUKAAN, LAPANGAN atau KEKOSONGAN.
Waktu disebut keterbukaan karena dialami semua orang. Waktu adalah
Lapangan karena di dalamnya orang bermain-main dengan hidupnya sekaligus
mengolah hidupnya. Maka mengolah hidup disamakan dengan mengolah waktu. Waktu
disebut kekosongan karena semua yang pernah kita peroleh dalam hidup ini pada
akhirnya kita akan berpisah dengan semua itu. Betapapun manusia merancang
peradabannya untuk mempersiapkan masa depannya, namun pada akhir hidupnya
kekosongan merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari.
Muatan dari seluruh pengalaman kita, baik dulu, kini dan nanti;
kenangan, kenyataan, kerinduan dan harapan semuanya berakhir pada palang waktu.
Merenungkan detik-detik terakhir tahun 2012 mengingatkan kita bahwa semuanya
akan berlalu. Tahun Lama akan berlalu. Kita telah bertualang dalam waktu 365
hari, dan hari ini adalah hari yang terakhir.
Sebentar lagi kita berpisah dengan tahun lama. Perpisahan ini merupakan
tanda bahwa pertualangan kita belum selesai. Pada pukul 24.00 lonceng akan
dibunyikan sebagai tanda bahwa kita harus memulai lagi pertarungan yang
sesungguhnya dalam tahun baru. Maka marilah pada titik perpisahan ini, kita
mengenangkan semua yang pernah kita jumpai dalam hidup kita di masa lampau:
anggota keluarga, kenalan, rekan kerja, pemimpin, bawahan, keberhasilan, kegagalan
kita.
Kita tela menerima kasih karunia demi kasih karunia dari Tuhan selama pengalaman
kita dalam tahun 2012. Dan kini kita persembahkan semuanya kepada Tuhan seraya
memohon berkat Tuhan di dalam Perziarahan berikutnya di tahun 2013 yang sesaat
lagi menyambut kita.
Homili:
Pada hari terakhir tahun 2012 ini, kita melihat kembali ke belakang
seluruh tahun 2012, yang hampir sesaat lagi akan kita lalui. Ada keberhasilan,
ada juga kegagalan yang kita alami sepanjang tahun 2012. Ada kesuksesan, dan ada
juga kedukaan yang kita alami sepanjang tahun 2012. Ada pengalaman indah dan
ada juga pengalaman yang tidak sedap yang dilukis di dalam lembaran tahun 2012.
Pengalaman-pengalaman yang baik dan kurang baik sudah ada dalam lembaran tahun
2012, yang sesaat lagi akan kita tutup lembaran itu.
Tetapi pengalaman tahun 2012 itu menjadi "Guru yang paling
bijaksana" yang mendidik kita, agar kita mengambil hikma dari pengalaman
2012 untuk memasuki dan mengisi lembaran tahun baru, tahun 2012.
Kita memasuki tahun baru dengan pribadi baru. Tahun lama dan pribadi
lama kita tanggalkan, dan tahun baru dan pribadi baru kita kenakan.
Salah satu ciri pribadi baru adalah tahu bersyukur. Kita bersyukur atas
semua pengalaman yang menjadi guru yang paling bijasana bagi kita dalam
memasuki tahun yang baru. Terutama kita bersyukur dan berterimakasih kepada
Tuhan yang tetap setia memberkati kita dalam seluruh perjalanan kita dalam
tahun 2012 ini. Kita juga mohon berkat dan perlindungan Tuhan selama kita
memasuki tahun 2013.
Kita baru merayakan Pengalaman Kelahiran Tuhan Yesus Kristus pada Hari
Raya Natal. Kelahiran Tuhan Yesus disambut oleh dua pengalaman yang kontras
seperti yang tercatat di dalam Kitab Suci pada perayaan tutup tahun ini.
Pengalaman kontras itu adalah : ada pengalaman Pro Kristus, ada juga pengalaman
anti Kristus, yang terlukis rapi dalam lembaran Kitab Suci, Bacaan I dan Bacaan
Injil, yang kita dengarkan di ujung tahun, senin 31 Desember 2012, di dalam
Gereja Ekumene, Gereja Bethlehem ini. Kelahiran Yesus sebagai Adam Baru,
membawa sikap baru, membawa perubahan baru, membawa keselamatan universal,
hanya disambut oleh orang yang mengenakan baju iman yang baru. Siapa yang
menerima Yesus sebagai Adam Baru?
Mereka yang menerima kelahiran Tuhan Yesus adalah para gembala wakil
orang kecil, yang di tengah kesibukan kerja mereka, mencari dan menemukan makna
hidup dari kerjanya di dalam diri Yesus Kristus Adam Baru yang lahir di kandang
Bethlehem. Mereka yang pro Kristus Adam Baru itu adalah para majus, wakil kelompok
elit, yang berpendidikan, orang yang ahli dalam bidang penelitian, mencari dan
menemukan kebenaran sejati dalam diri Yesus Kristus Adam Baru yang lahir di
Kandang Bethlehem, bukan tempat yang lain. Baik para gembala maupun para majus,
menemukan arti hidupnya di tempat yang sama yaitu Bethlehem tempat lahir Yesus
Kristus Adam Baru.
Bethlehem menyatukan "orang kecil" dan "kaum elit".
Bukan Bethlehem tetapi Yesus Kristus Adam Baru yang lahir di Bethlehem yang
menyatukan "orang kecil" dan "orang besar". Penyatuan ini
memuat satu pesan inti. Kaum elit harus solider dengan orang kecil. Dengan itu,
kaum elit dan orang kecil berjalan bersama sang sabda yang telah menjadi
manusia dalam diri Yesus Kristus Adam Baru. Sebaliknya orang yang egois adalah
anti Kristus Adam Baru.
Yesus sebagai Adam Baru selalu dikontraskan dengan Adam Lama.
Kontradiksi antara keduanya sebetulnya terletak di sini. Adam Lama
memporakporandakan Firdaus Indah dan sempurna yang telah diberikan oleh Tuhan,
dengan dosa egoisme dan dosa kesombongannya. Sedangkan Yesus sebagai Adam Baru
yang lahir di Kandang Bethlehem, membawa pembaharuan, yaitu menata kembali
Firdaus Baru dan mengantar semua orang berjalan menuju Firdaus yang baru.
Kita merayakan Perayaan Tutup Tahun di Gereja Bethlehem. Bagi saya
Gereja ini dibangun atas dasar Teologi Kelahiran Yesus Kristus Adam Baru di
Bethlehem yang menyatukan "orang kecil" dan "kaum elit",
untuk solider dengan sesama, untuk senantiasa berjalan bersama Sang Sabda yang
menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus Adam Baru. Setidak-tidaknya Gereja Bethlehem sebagai
Gereja Ekumene ini telah menyatukan manusia lintas batas. Semoga Tahun Baru ini, kita selalu berjalan
bersama Yesus dalam seluruh Ziarah sepanjang Tahun 2013. Selamat Tinggal Tahun
Lama. Selamat Datang Tahun Baru. Selamat menanggalkan manusia lama dan selamat
mengenakan manusia baru dalam tahun baru.