ALLAH YANG BERMEDIA MENYATAKAN DIRI
HOMILI
MINGGU 3 MARET 2013
KEL
3 : 1 – 8A. 13 - 15
MZM
103 : 1 – 2 . 3 – 4. 6 – 7. 8.11; UL 8A
1
KOR 10 : 1 – 6 . 10 - 12
LUK
13 : 1 – 9
P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD
Adik
saya mengajar anak TK di sebuah sekolah ternama. Anak-anak balita yang sekolah
di TK itu menerima pengajaran yang mudah dimengerti. Caranya adalah guru
mengajar dengan pengajaran bermedia. Banyak alat peraga yang digunakan pendidik
dalam mengajar sehingga anak-anak TK menangkap maksud dan arti dari proses
belajar mengajar tersebut.
Allah
bermedia menyatakan dirinya untuk membebaskan manusia bukan menindas manusia.
Allah menyatakan diri kepada Musa dalam semak duri yang terbakar tetapi tidak
hangus. Ketika Musa mendekat, Allah menyapanya, tanggalkan kasut dari kakimu
karena tempat dimana kakimu injak tanah adalah tempat kudus. Tanggalkan kasut
adalah tanda menanggalkan manusia lama yang masih dilumuri dosa. Allah yang
menyatakan diri kepada Musa adalah Allah Abraham-Ishak-Yakub. Allah menyatakan diri kepada Musa dan
mengutus Musa untuk membebaskan Bangsa Israel dari Perbudakan Mesir menuju
Tanah Terjanji.
Allah menyatakan diri dalam tiang awan
kepada bangsa Israel yang dipimpin Musa di padang Gurun. Mereka dituntun di
padang gurun menuju tanah terjanji dalam tuntunan tiang awan di siang hari dan
tiang api di malam hari. Mereka yang setia pada tuntunan itu selamat. Mereka
yang memiliki hati yang jahat terhadap Yahwe mengalami kematian. Berjalan
menurut pedoman dan arahan Tuhan adalah ciri orang yang bertobat. Sebaliknya
mereka yang berjalan menurut hatinya yang jahat dan ditewaskan adalah orang
yang mati karena dosanya sendiri.
Allah menyatakan diri kepada manusia dalam perumpamaan Pohon Ara. Allah
adalah pemilik kebun. Pengurus kebun adalah orang yang beriman kepada Tuhan.
Pohon ara adalah umat yang Tuhan percayakan kepada pengurus. Ketika Tuhan
mendapati pohon tidak berbuah berturut-turut selama tiga tahun, Tuhan meminta
pengurus kebun untuk memotong pohon ara itu. Tetapi pengurus kebun khususnya
pohon ara itu menyadari bahwa barangkali kesalahan dan kelalaian pengurus untuk
memberi perhatian yang lebih kepada pohon ara itu sehingga selama tiga tahun
berturut-turut tidak menghasilkan buah. Maka pengurus itu meminta kepada
Pemilik Kebun itu untuk memberikan kesempatan setahun lagi bagi pengurus itu
untuk lebih memberikan perhatian kepada yang tidak berbuah itu. Barangkali
dengan gemburkan tanah di sekitar pohon ara, pemupukan dan serta pengairan yang
baik selama setahun, akan menghasilkan buah.
Peluang perlu diciptakan bagi sesama
yang berkembang baik maupun yang kurang baik, agar kesempatan yang dibangun itu
dapat dimanfaatkan oleh yang berkembang baik dan yang belum baik atau tidak
berkembang, sehingga dalam waktu yang telah ditentukan dan dalam kontrol dan
evaluasi yang rutin, buah-buah yang diharapkan bisa dipetik pada waktunya. Dengan adanya peluang dan mengisi peluang
yang ada, kemudian dengan agenda dan evaluasi yang baik, hasil yang diperoleh
menjadi sebuah hasil yang diperoleh dari gerakan bersama, sehingga tidak saling
mempersalahkan satu dengan yang lain. Kalau dalam sebuah organisasi yang
terdiri dari anggota dan pemimpinnya, atasan tidak menyalahkan bawahan atau
sebaliknya kalau hasil yang diperoleh tidak diharapkan. Atau keberhasilan yang
diraih, tidak hanya merupakan sebuah apresiasi kepada yang meraihnya secara
personal, tetapi merupakan apresiasi kepada atasan maupun bawahan karena hasil
itu dalam proses pencapaiannya melalui sebuah gerakan atasan – bawahan atau
gerakan bersama.