Senin, Desember 31, 2007

SI POR PAK RUMAH SUKU MONEWALU DI SUKU BUNAQ AITOUN


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Setiap ada kematian, harus diadakan adat kematian. Adat itu disebut SI POR PAK atau biasa disebut juga SI GIWITAR PAK. Adat SI POR PAK ini adalah inti seluruh adat Kematian. Inti Adat SI POR PAK atau SI GIWITAR PAK ini adalah perayaan adat untuk memasukkan seorang anggota yang meninggal dunia ke dalam persekutuan para leluhur suku yang telah meninggal dunia, yang hidup di dunia lain, dunia kehidupan dan persekutuan para leluhur. Ada tata urutan adat proses memasukkan anggota suku yang meninggal dunia ke dalam persekutuan kehidupan para leluhur. Setiap suku kecil dalam suku Bangsa Bunaq, memiliki tata adat SI POR PAK. Penulis adalah anggota Suku Monewalu. Maka penulis menuliskan tata adat SI POR PAK atau SI GIWITAR PAK yang dipraktekkan secara turun temurun dalam Suku Monewalu, khususnya di Dusun Asueman-Desa Aitoun-Kecamatan Raihat. Ada dua pokok penting yang perlu disampaikan dalam ADAT SI POR PAK yaitu perlunya pemahaman tentang Asal-usul Suku Monewalu dan proses tata adat SI POR PAK dalam praktek yang terus dipertahankan dari setiap generasi ke generasi berikutnya.


1. Perlu Pemahaman tentang Asal-usul Sejarah Suku Monewalu:Ada beberapa suku kecil yang merupakan asal-usul Suku Monewalu, seperti yang diuraikan dibawah ini:


1.1. METI MO.


METI MO adalah sebutan untuk suatu asal-usul sebuah suku yang tidak diketahui sejarahnya. Dalam hal ini METI MO ini adalah sebutan bagi asal asul Suku Monewalu yang tidak diketahui sejarahnya. Meskipun demikian, secara perayaan adat SI POR PAK atau SI GIWITAR PAK, METI MO ini juga ada bagian adatnya, yang tidak dilupakan. Harus ada bagian upacara adat untuk mempersembahkan secara adat kepada METI MO ini, sebagai awal asal-usul suku Monewalu yang sejarahnya tidak diketahui secara persis.


1.2. SA WA SA WAI.


SA WA SA WAI adalah sebutan bagi asal-usul sejarah sebuah suku, dalam hal ini asal-usul Suku Monewalu yang telah diketahui dalam pembicaraan adat tentang asal-usul Suku Monewalu. Asal-usul Suku Monewalu yang sudah diketahui itu dapat diuraikan di dalam penjelasan berikut:


1.2.1. Dari SA WA SA WAI, tiba di Suku DUA LASI.

Suku DUA LASI ini berdiam di sebuah tempat yang disebut HOL GOTOK. Dari Suku DUA LASI di HOL GOTOK, menurunkan suku kecil yang disebut Suku MASIN BUL HAK POR. Suku MASIN BUL HAK POR ini bertempat tinggal di HOL GOTOK. Kemudian dari Suku MASIN BUL HAK POR, berkembang lagi menjadi suku kecil MONESOGO. Suku MONESOGO menurunkan lagi SUKU HO KIIK, MALU MOT ALAN, HUKUN yang bertempat tinggal di FULUR. Dari suku itu terus berkembang dan menurunkan Suku LIANAIN SATU (1) dan LIANAIN DUA (2) yang berperan sebagai NOKAR dan suku LAIMEA sebagai BOLU. Selanjutnya ada tata adat yang disebut sebagai BEI GILAN GOINCIET; TA LA O GEWEN; O KO GOL MUN GIRAL LELEK, yang hanya dapat dimengerti dengan baik jika langsung terlibat dalam pelaksanaan ADAT SI POR PAK.


1.2.2. Tata Adat SI POR PAK


Masing-Masing GUA SUKU MONEWALU atau sejarah asal Suku MONEWALU, baik yang belum diketahui maupun sudah diketahui asalnya, dalam tata adat SI POR PAK, ada bagian-bagiannya yang tidak boleh terlupakan atau terlewatkan yaitu : Si Gilan Uen, besi uen, roit gol uen, sesuai dengan adat yang disepakati dan berlaku turun-temurun sejak nenek moyang dulukala. Masing-masing bagian itu diambil atau diberikan atau diantar kepada anggota suku-suku kecil yang menjadi asal-usul sejarah Suku Monewalu, yang masih eksis/hidup sampai saat ini. Pemberian bagian adat, berupa uang dan daging adat SI POR PAK ini kepada setiap Suku Kecil yang menjadi asal-usul Suku Monewalu pelaksana ADAT SI POR PAK ini mau menunjukkan bahwa, anggota suku yang merayakan adat SI GIWITAR PAK atau SI POR PAK mengetahui asal-usul sukunya di dunia ini sejak awal sampai mengantar sesama yang meninggal atau memasukkan anggota suku yang telah meninggal ke dalam persekutuan kehidupan abadi para leluhur sesuku, yang ada di dunia seberang, di dunia lain setelah hidup sementara di dunia ini. Dengan demikian, Suku Monewalu sebagai pelaksana perayaan ADAT SI POR PAK itu, lewat adat SI POR PAK itu kembali menggemakan asal-usul sejarah panjang keturunannya mulai dari dunia ini sampai bersekutu dengan para leluhur sesuku yang mengalami hidup sukacita di dunia seberang, dunia setelah hidup sementara di dunia ini. Melalui ADAT SI POR PAK ini, tali persaudaraan dan ikatan kekeluargaan antara Suku-suku yang menjadi asal-usul Suku Monewalu, terus menerus disadari kembali dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Relasi kekeluargaan adat ini mengingatkan bahwa sebuah suku tidak berasal dari dirinya sendiri tetapi keturunannya berasal dari suku lain, dari orang lain. Dalam pola yang demikian ditemukan basis yang kuat bahwa pada hakekatnya manusia itu adalah makhluk sosial.


Sejenak memandang Asal – Usul Sejarah Suku Monewalu, saya melihatnya dengan kaca mata iman Kristiani. Ada tiga (3) pokok yang saya temukan sebagai berikut :

1. Manusia secara historis berasal dari yang lain. Dalam iman Katholik, manusia berasal dari Allah, diciptakan oleh Allah. Dalam Kitab Suci, Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai manusia pertama. Jadi dalam paham iman Katholik, asal-usul manusia itu jelas, yaitu dari Allah. Manusia adalah Anak Allah.

2. Allah menciptakan manusia dilengkapi dengan tata aturan yang bertujuan menyelamatkan ciptaanNya. Oleh karena itu, manusia ciptaanNya taat pada aturan Pencipta agar selamat. Aturan Allah itu sebagai pagar yang memberi benteng pengaman terhadap semua kekuatan penghancur. Hukum yang menyelamatkan itu adalah Cinta Kasih melintas batas, suku, agama, ras dan golongan. Cinta Kasih menjadi Roh yang menggerakkan setiap jalinan relasi dalam kehidupan bersama.

3. Kehidupan di dunia tidak berakhir dengan kematian. Kematian adalah awal kehidupan abadi. Adat Si Por Pak mengesahkan seorang anggota yang telah meninggal masuk ke dalam persekutan kehidupan kekal para leluhur, sebagai satu lahan subur yang baik untuk menanam dan menumbuhkan iman Kristiani tentang Kebangkitan Badan dan kehidupan kekal yang mengalami pemenuhannya dalam Kristus. Manusia berasal dari Allah dan kembali kepada Allah lewat kematian.

Daftar Pustaka


A.A. Bere Tallo. (1978), Adat Istiadat dan Kebiasaan Suku Bangsa Bunaq di Lamaknen-Timor Tengah, Weluli, 7 Juli 1978


Mali, Benediktus Bere, Wolor, John (ed). (2008). Kembali ke Akar . Jakarta: Cerdas Pustaka Pub..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar