Sabtu, Desember 15, 2012

Kotbah Misa Harian, Sabtu 8 Desember 2012




HIDUP DALAM "CYBERMISSIONARY"
 

Kotbah HR  SP Maria dikandung tanpa Noda
Kej 3:9-15.20; Ef 1:3-6.11-12; Luk 1:26-38
Sabtu, 8 Desember 2012
Dari Jakarta Untuk Dunia


P. Benediktus Bere Mali, SVD



Kompas, Kamis, 7 Desember 2012, hal. 7 menurunkan opini dengan judul : "CYBERDEMOCRACY" dari DKI. Artikel ini mewartakan pendidikan demokrasi di DKI, dipublikasikan melalui Youtube dan telah diakses oleh mayoritas penduduk yang menyukai pendidikan demokrasi di DKI dalam dunia internet khususnya di Youtube.



Membaca dan merenungkan tulisan dan isi artikel tersebut, saya berpikir bahwa dunia maya mewartakan yang asli kepada dunia sehingga dunia mengandung yang asli itu. Maksud dari yang asli dalam artikel itu adalah pendidikan demokrasi yang baik dan benar harus diwartakan dalam dunia internet sehingga dunia internet sebagai media yang paling cepat mewartakan yang baik dan benar itu, sekaligus mengandung yang baik dan benar sehingga melahirkan yang baik dan benar itu bagi semua manusia melintas batas.


Hari ini Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa Noda. Mengandung dan dikandung tanpa noda berarti menjadi kudus dan dijadikan kudus. Kudus berarti diistimewakan, dikhususkan bagi Allah sumber kebaikan, kebenaran, dan kedamaian, keadilan dan kejujuran. Artinya orang yang menguduskan dan dikuduskan harus memiliki sifat-sifat Allah tersebut, yang menjadi karakter pribadinya sendiri.



Maria adalah Orang Kudus yang mengandung Yang Maha Kudus yaitu Yesus Putera Allah. Maria adalah Misionaris yang mewartakan Yesus dengan kepala dan hati serta seluruh dirinya. Dengan Rahimnya ia mengandung Yesus dan melahirkan Yesus sang juru selamat dunia.



Kita adalah Maria - Maria pada zaman ini. Kita mengandung Yesus dan melahirkan Yesus bagi dunia. Kita membuat semua manusia mengandung Yesus dan melahirkan Yesus seperti Maria.



Kita pun membuat dunia internet mengandung Yesus dan melahirkan Yesus yang menyelamatkan dan mensejahteraan semua manusia melintas batas.



Caranya adalah wartakanlah Injil di dalam dunia internet yang diakses semua manusia lintas batas. Mewartakan Injil yang menyentuh otak dan hati melalui media internet, FB, BB, Twitter, Youtube, dan sejenisnya, yang dimiliki setiap manusia melintas batas.


Ketika semua pintu seolah-olah tertutup rapat untuk mewartakan Injil, masih terbuka lebar pintu internet sebagai lahan yang paling luas lintas batas untuk misionaris bermisi mewartakan Injil. Hidup dan hiduplah dalam dunia "Cybermissionary." Dengan demikian kita memaksimalkan dunia internet yang memiliki sisi putihnya, dan mengurangi atau mempertobatkan para pemakai internet yang lebih pada sisi negatifnya. 



http://www.facebook.com/notes/beny-mali/hidup-dalam-cybermissionary/10151198826598598





Tidak ada komentar:

Posting Komentar