ORANG HEBAT : “Superior vs Humble”
*P. Benediktus
Bere Mali, SVD*
Majalah hidup 5 Mei 2013, halaman 50,
menurunkan sebuah tulisan yang berisi tentang :”Keluarga Hebat Gereja
Hebat”. Kehebatan itu dapat membawa
keluarga atau Gereja semakin “humble” tetapi juga bisa semakin “superior”. Kesombongan dapat membuat orang merasa puas
dengan apa yang dimilikinya dan lupa untuk terus belajar termasuk belajar dari sesama dan alam
sekitar. Sebaliknya kerendahan hati adalah awal yang baik untuk terus membuka
diri untuk membentuk diri dan dibentuk ke arah yang lebih baik dan benar. Kemalasan
adalah awal yang menutup jalan bagi diri untuk mengembangkan dirinya. Kerajinan adalah awal yang baik untuk terus
mengembangkan diri lintas batas, pulau dan daerah. Ciri orang yang terus beajar
adalah menanamkan habitus membaca dalam dirinya.
Bacaan-bacaan Suci hari ini berbicara
tentang orang-orang yang hebat yang rendah hati, bukan orang – orang hebat
yang sombong. Ciri orang hebat yang sombong adalah tidak
meminta sesama untuk membantu dirinya ketika dia mengalami persoalan di dalam
hidupnya. Sebaliknya orang hebat yang rendah hati adalah orang yang meminta
tolong kepada Tuhan dan sesame untuk formasi dirinya. Yesus bersabda :
“Mintalah maka akan menerima, supaya penuhlah
sukacitamu”. Apolos adalah orang hebat yang rendah hati. Ia pandai berbicara
dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Tetapi ia terbuka pada bimbingan, arahan,
pendidikan tentang : “SIAPA ITU YESUS”
di rumah Priskila dan Akwila. Formasi iman
Apolos itu berhasil. Apolos orang
Yahudi itu kemudian beriman kepada Yesus adalah Mesias. Ia mewartakan Tuhan
Yesus yang telah bangkit dan membela imannya kepada Yesus adalah Mesias, secara ilmiah didukung oleh
sumber-sumber atau data-data kitab Suci.
Homili
Sabtu 11 Mei 2013
Kis
18 : 23 – 28
Mzm
47 : 2-3.8-9.10
Yoh
16 : 23b-28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar