*P.Benediktus Berkat, SVD*
Sedang viral di media sosial, tempat wisata baru, surga yang bersembunyi di kaki bukit Aitoun , namanya Air Terjun Uluk Til. Generasi milenial yang pertama kali menulis kata-kata ini bersama foto-foto few yang terbaik posting di dunia media sosial telah menarik lautan manusia yang beramai-ramai datang menjamah merasakan kemurnian Air Terjun Uluk Til.
Air terjun Uluk Til ini, pemiliknya adalah Suku Bunaq Aitoun. Menurut mereka, lebih familiar jika Air Terjun Uluk Til ini disebut dengan sebuah nama il hao’. Kata il berarti air. Kata hao’ artinya semprotan airnya super-super kencang. Jadi il hao’ berarti air yang semprotannya super kencang.
Postingan foto-foto terbaik di media sosial menghipnotis orang datang melewati tebing curam sebagai jalan satu-satunya untuk tiba di air terjun, sebuah tempat surga yang bersembunyi di kaki bukit Aitoun. Mereka yang terhipnotis dari berbagai tempat pergi berduyun-duyun mengunjungi si cantik Air Terjun Uluk Til. Si cantik Uluk Til pun membuka pintu hati bagi visitor dengan senyum manis sejuknya yang menyegarkan jiwa.
Liburan di musim covid-19 orang-orang pada terhipnotis meninggalkan saat stay at home dan lebih sejuk stay at Uluk Til waterfall.
Air Terjun Uluk Til menyimpan cerita mistis para pendahulu. Menurut cerita kakek nenek dari Suku Bunaq Aitoun, tempat alam air terjun ini adalah tempat yang sakral. Air Terjun Il Hao' ini merupakan tempat mandi leluhur Aitoun di jaman dulu. Ada pengalaman mistik orang-orang tua yang pernah tiba di tempat ini di jaman dulu. Di antara mereka itu masih ada beberapa yang terus cerita pengalaman mistisnya di Il Hao’ kepada anak cucu.
Mereka menyampaikan keyakinannya bahwa Il Hao’ adalah tempat mandi roh-roh leluhur. Di sana ada tiga kolam renang tempat mandi roh-roh leluhur, kolam renang di hulu, tengah dan hilir. Apakah arti angka 3 kolam renang ini dalam dunia mistik?
Orang Bunaq Aitoun menyebut tempat mandi leluhur dalam nama “'mugen gie wer golo'. Orang -orang berbahasa Tetum menyebutnya 'matebian nian haris fatin', artinya tempat mandi roh-roh leluhur.
Orang-orang tua dulu yang tiba di tempat surga yang tersembunyi ini, bercerita kepada anak-cucunya bahwa mereka menemukan sisa-sisa sabun atau alat mandi tradisional berupa daun-daun khusus dan 'naka' (tanah) khusus yang digunakan sebagai sampho dan sabun di sekitaran tepi air kolam Il Hao' baik di sekitaran kolam renang hulu, kolam renang tengah maupun kolam renang hilir. Selain sabun dan sampho tradisional, mereka juga menemukan sisa rambut perempuan di sekitaran tepi ketiga kolam renang alamiah Il Hao’.
Di sekitaran lingkungan Air Terjun Il Hao' ini ada juga sejumlah 'mezbah' dari rumah-rumah suku Bunaq Aitoun. Mezbah ini berbentuk susunan bebatuan rapi ada yang berbentuk bundar ada juga yang berbentuk bersegi empat. Dalam Bahasa Bunaq Aitoun mezbah ini disebut “bosok” atau disebut sumber air pemali. Berikut sebuah "bosok" dari rumah Suku Penulis tepat di sekitaran Air Terjun Il Hao'. Foto adalah Om Kandung Penulis bernama Simon Kali sedang menjalankan ritus di atas Mezbah rumah Suku Monewalu bersama anggota rumah suku Monewalu. Ini adalah satu contoh dari 32 rumah suku di wiayah suku Bunaq Aitoun. Tentang 32 rumah suku itu Anda dapat kunjung situs berikut. Setiap rumah suku dari 32 rumah suku yang ada di Aitoun memiliki sejarah lisan rumah suku dan mezbah tersendiri. Foto di bawah ini diambil dari Face book Benta. Kaka Benta adalah anggota rumah suku Monewalu hadir dalam ritus adat di Mezbah ini.
Bapak Simon Kali
Sedang berdoa di atas
Mezbah Rumah Suku Monewalu Aitoun
Lokasi di tepi hulu Air Terjun Uluk Til
Pendiri Mezbah ini adalah leluhur dengan maksud sebagai peringatan akan pengalamannya mengalami mujizat atau tanda heran dari sang supranatural. Di atas mezbah ini anggota rumah suku melakukan ritus adat dengan intensi meminta berkat dari leluhur dan kekuatan supranatural. Semakin disiplin anggota rumah suku melaksanakan ritus adat dengan maksud minta berkat di atas mezbah itu, semakin lancar pula aliran berkatnya kepada pelaksana ritus.
Berkat itu berupa hasil kebunnya yang berlimpah. Peliharaan ternak yang terus berkembang baik dan jumlahnya bertambah banyak. Usaha berdagang dan berbisnis yang memajukan kesejahteraan keluarga. Pendidikan anak-anak berhasil. Kerjanya rajin menghasilkan panenan berlimpah.
Selain itu, anggota rumah suku yang memiliki mezbah itu, melakukan adat syukur atas kesembuhan dari sakit penyakit dan meminta perlindungan dan kesehatan yang baik pada roh kebaikan yang mendiami mezbah itu. Roh kebaikan yang mendiami mezbah itu disebut "por gomo". Adat syukur atas kesembuhan ini disebut "bula ho'on" /syukur atas kesembuhan dan minta "por gomo" setia melindungi. Adat "bula ho'on" ini di atas mezbah di sekitar Air Terjun Uluk Til, tepatnya berlokasi di puncak bukit Aitoun Tas. Ritusnya seperti dalam video berikut.
Adat ritus syukur atas kesembuhan
dan mohon kesehatan yang baik.
Lokasi Aitoun Tas- Saburaka-Kaisahe
Di kaki gunung ini terdapat Tempat Wisata
Air Terjun Uluk Til
Video ini dari Bapak Marianus Luan
Yang hadir dan saksikan
Ritus adat "Bula ho'on" ini.
dan mohon kesehatan yang baik.
Lokasi Aitoun Tas- Saburaka-Kaisahe
Di kaki gunung ini terdapat Tempat Wisata
Air Terjun Uluk Til
Video ini dari Bapak Marianus Luan
Yang hadir dan saksikan
Ritus adat "Bula ho'on" ini.
Karena itu sekitaran Air Terjun Uluk Till dikenal sebagai tempat istimewa atau tempat tinggal roh-roh leluhur maka Il Hao’ ini hanya dapat dijamah oleh orang-orang yang pantas. Dahulu orang tua suku Bunaq Aitoun tidak mengijinkan anak-anak untuk ke daerah ini. Barangsiapa yang hendak pergi ke tempat ini sebaiknya minta restu lewat doa perlindungan dari para leluhur melalui doa restu dari tua adat setempat sebelum berangkat. Sebelum memasuki area istimewa air terjun ini pun pertama-tama, visitor meminta permisi, meminta ijin pada leluhur agar bisa menerima ijin atau mendapat tiket spiritual untuk boleh menikmati alam mistik sejuknya si cantik alamiah Il Hao’.
Cerita kakek nenek dan orang tua zaman dulu itu masih selalu terekam dan tersimpan rapi di dalam memori sebagian Suku Bunaq Aitoun, termasuk di dalam ingatan penulis.
Cerita kakek nenek dan orang tua zaman dulu itu masih selalu terekam dan tersimpan rapi di dalam memori sebagian Suku Bunaq Aitoun, termasuk di dalam ingatan penulis.
Keyakinan ini menjadi kompas bagi visitor untuk harus membuat diri pantas agar leluhur dan alam serta kekuatan supranatural pantaskan setiap visitor memasuki wilayahnya yang penuh dengan pengalaman mistik ini.
Visitor yang pantas ke tempat ini, pertama, visitor harus memiliki kekuatan fisik yang prima untuk melewati jalan di tebing curam yang menguras energi fisik untuk tiba di titik sentral air terjun yang masih perawan belum dijamah.
Kedua, selain kekuatan fisik, visitor harus memiliki kekuatan psikologis, tidak fobia ketinggian ekstrim. Juga orang tidak takut berada diapit tebing kiri-kanan ketika berada di titik sentral Il Hao yang posisinya diapit tebing tinggi dengan resiko yang sangat tinggi pula.
Bahwa ada kemungkinan tertimpa batu, gumpalan tanah dan kayu kering terguling meluncur dari tebing kiri kanan ke arah tempat dimana Anda asyik menikmati segarnya keperawanan si cantik il Hao’.
Bahwa ada kemungkinan tertimpa batu, gumpalan tanah dan kayu kering terguling meluncur dari tebing kiri kanan ke arah tempat dimana Anda asyik menikmati segarnya keperawanan si cantik il Hao’.
Dan yang ketiga, visitor harus memiliki kematangan dalam relasi spiritual. Kedalaman relasi spiritual itu terungkap dalam harmoni berelasi dengan roh alam, roh leluhur, dan kekuatan supranatural dari pemilik, penjaga dan pemelihara Il Hao’ dan alam sekitarnya.
Setelah Anda tiba di titik sentral Air Terjun, Pandanglah secara vertikal dari Air Terjun Il Hao' menuju Puncak Bukit Aitoun. Di puncak bukit Aitoun Tas itulah para leluhur Aitoun tinggal di jaman dulukala.
Tempat itu sangat strategis untuk tinggal aman, jauh dari ancaman musuh. Tempat itu adalah area untuk mengintai musuh-musuh yang berkeliaran di sekitar kaki bukit Aitoun Tas untuk datang hendak menyerang. Tempat itu menjadi tempat paling strategis bagi leluhur suku Bunaq Aitoun menyusun teknik dan taktik melumpuhkan musuh-musuh dalam peperangan antara wilayah pada zaman dulukala. Usai mengintai musuh dari bukit Aitoun Tas maka musuh yang berani mendekat mudah dilumpuhkan dengan serangan balik dari segala arah yang mematikan langkah serangan lawan. Tanyakanlah pada orang-tua-tua maka mereka akan menceriterakannya secara detil kepadamu dan kepada anak cucumu.
Tempat itu sangat strategis untuk tinggal aman, jauh dari ancaman musuh. Tempat itu adalah area untuk mengintai musuh-musuh yang berkeliaran di sekitar kaki bukit Aitoun Tas untuk datang hendak menyerang. Tempat itu menjadi tempat paling strategis bagi leluhur suku Bunaq Aitoun menyusun teknik dan taktik melumpuhkan musuh-musuh dalam peperangan antara wilayah pada zaman dulukala. Usai mengintai musuh dari bukit Aitoun Tas maka musuh yang berani mendekat mudah dilumpuhkan dengan serangan balik dari segala arah yang mematikan langkah serangan lawan. Tanyakanlah pada orang-tua-tua maka mereka akan menceriterakannya secara detil kepadamu dan kepada anak cucumu.
Kehadiran Anda di sekitaran Air Terjun Il Hao' berarti anda dikelilingi oleh Bukit Aitoun Tas serta sejumlah Mezbah tempat kudus rumah-rumah suku Bunaq Aitoun.
Aitoun Tas menyimpan segudang cerita sejarah leluhur Suku Bunaq Aitoun yang masih terekam rapi dalam memori para orang tua dan orang tua-tua selalu ceritera turun-temurun kepada anak cucu cicit sehingga sejarah Suku Bunaq Aitoun selalu hidup dan terus hidup di dalam hidup dan kehidupan Suku Bunaq Aitoun sepanjang masa. Mezbah adalah tempat peringatan terjadinya mujizat antara leluhur rumah suku dengan kekuatan supranatural, yang menyimpan cerita pengalaman mistis leluhur dengan kekuatan supranatural bagi anggota rumah suku sepanjang zaman. Air Terjun Il Hao' adalah tempat mandi kudus leluhur yang menyimpan segudang cerita pengalaman mistis dari leluhur, kakek, nenek kapada Suku Bunaq Aitoun sepanjang masa.
Cerita pengalaman mistik tentang Air Terjun Il Hao’ semestinya tidak melemahkan kecerdasan-alam Anda. Tetapi justru seharusnya mempertajam kecerdasan-alam Anda ketika Anda sedang berada di titik spot dan lingkungan sekitar Air terjun Uluk Till.
Anda semestinya cerdas melihat secara tajam bahwa benar Air Terjun Il Hao’ ini sedang diapit ketat oleh dua tebing kiri-kanan bagaikan dua satpam yang setia mengamankan si cantik gadis perawan Il Hao’ yang sedang menerima visitor dari berbagai asal tempat dan budaya.
Video berikut memberikan gambaran tentang situasi alam murni Air Terjun Il Hao'.
Video berikut memberikan gambaran tentang situasi alam murni Air Terjun Il Hao'.
Tebing kiri dan kanan itu mulai dari hulunya sempit sekali, terus ke arah tengahnya agak melebar lalu sampai hilirnya sempit sekali dan tidak ada akses jalan masuk dari hulu dan hilir untuk mengalami sejuknya si cantik Il Hao’. Satu-satunya akses jalan masuk adalah melalui tebing dan turun di bagian tengah tebing Il Hao’ dengan lumayan tinggi resikonya.
Karena posisinya demikian maka leluhur memberi nama “Il Hao”. Artinya bagian hulunya sempit diapit ketat oleh tebing tajam, bagian tengahnya sedikit melebar tetap masih diapit oleh tebing yang tajam dan selanjutnya bagian hilir menyempit mirip hulunya sehingga akses jalan masuk dari hilir buntu atau tidak ada akses jalan masuk dari hilir maupun dari hulunya.
Tebing kiri-kanannya sangat curam dan di sepanjang tebing terletak tanah, batu-batu kecil-sedang-besar juga kayu kering kecil-sedang besar yang bisa saja setiap detik terguling meluncur dari atas ke bawah ke arah titik sentral keberadaan Anda yang lagi asyik menikmati segar cantiknya Il Hao’.
Ketika anda sedang asik menikmati cantiknya air terjun Uluk Til yang sedang setia melayani Anda, pada saat yang sama Anda juga sedang berada di titik sentral resiko super tinggi. Karena Anda tidak tahu ada makluk lain yang sedang lalu-lalang di tebing menggulingkan batu atau kayu atau gumpalan tanah ke titik pusat di mana Anda sedang asyik berada bersama si cantik Il Hao’.
Anda juga tidak tahu apakah di sepanjang tebing itu ada mahkluk lain seperti ular, kera, kucing, anjing, ayam hutan yang menginjak batu yang rapuh sehingga segera terguling ke titik dimana Anda sedang menikmati sejuknya air terjun Uluk Till.
Anda juga tidak tahu kapan terjadinya angin badai dan gempa bumi yang bisa saja menggoyangkan alam sehingga batu tanah dan kayu bisa terguling menuju titik dimana Anda berada sedang menikmati segarnya air terjun Il Hao’.
Pada saat Anda Sedang menikmati rasa Alam Indah Wisata Uluk Till di titik sentralnya nikmatilah rasa cantiknya Il Hao’ seadanya. Jangan berlama-lama, cukup lima sampai sepuluh menit berada di titik resiko tinggi.
Segera beralih ke tempat yang aman bagi Anda dari segala ancaman alam sambil mengambil foto pemandangan si cantik Il Hao. Saat Anda merasa aman dan pantas jauh dari ancaman alam yang tidak dapat diantisipasi, maka Anda sudah berhasil berusaha menyelamatkan diri yang dapat Anda atur dan kontrol sendiri.
Lebih aman Anda berdiri dan mengambil gambar ber-selfi-ria dengan latar pemandangan yang indah Il Hao' daripada mandi lama-lama di Il Hao’ dengan resiko yang sangat super tinggi.
Asah-lah kecerdasan-diri dan kecerdasan-alam Anda. Melalui cerdas-alam-Anda menempatkan diri di posisi aman maka alam pun memberikan keamanan Anda di sekitaran si cantik Il Hao’. Anda memberi restu diri Anda sendiri adalah kewajiban Anda sambil dengan tahu adat sopan santun meminta restu alam, leluhur, dan sang supranatural untuk selamatmu di surganya Il Hao’.
***
Welcome to Uluk Till Waterfall.
$$$
Daftar Pustaka
A.A. Bere Tallo. (1978), Adat Istiadat dan Kebiasaan Suku Bangsa Bunaq di Lamaknen-Timor Tengah, Weluli, 7 Juli 1978
(2008). Kembali ke Akar . Jakarta: Cerdas Pustaka Pub..
(2008). Kembali ke Akar . Jakarta: Cerdas Pustaka Pub..
Selamat malam Pater, sebelumnya saya meminta maaf karena saya bukan mau menyanggah, tetapi hanya sekedar berbagi informasi. Bahwa tadi siang sekitar pukul 12.00 WIT, tepat di Air terjun Uluk Til telah terjadi sebuah insiden mengenaskan terhadap seorang pengunjung yang berasal dari Asueman, katanya tertimpa batu dari bukit tersebut. Korban terjatuh dan terlempar dari bagian atas hingga ke bawah. Korban sempat dilarikan ke RS Mgr. Gabriel Manek Atambua, namun korban tidak lagi bisa tertolong dan sudah menghembuskan nafas terakhir. Jenazah korban sudah dikembalikan ke tempat tinggalnya di Asueman.
BalasHapusNah, dari tulisan Pater di atas berkaitan dengan sejarah singkat AT Uluk Til, saya akhirnya lebih mengerti akan peristiwa mengenaskan hari ini. Bahwasannya, air terjun Uluk Til adalah tempat para Leluhur yang sangat dihormati dan dihargai oleh warga desa setempat. Namun justru yang terjadi malah sebaliknya. Mengapa Para Tokoh adat dan warga masyarakat setempat mengizinkan orang lain untuk bisa berkunjung ke tempat tersebut?
Toh para Tokoh adat sudah tahu apa dan bagaimana AT Uluk Til tersebut. Siapa yang harus disalahkan atas peristiwa yang terjadi hari ini?
Para pengunjung? atau para warga setempat yang notabene sudah tahu sejarah tempat itu?.
Ataukah warga setempat juga sudah tidak lagi tahu menahu akan cerita sejarah tempat tersebut?
Sekiranya hal ini perlu diketahui oleh publik agar tahu tentang sejarah dan budaya dari tempat tersebut.
Salam Bapak Pastor.🙏🙏🙏
Uluktil/ilhao, adalah tempat perkumpulan moyang-moyang sy disitu, sy sebagai anak cucunya dan jga sebagai keturunan, semoga wisata uluktil sebagai tmpat wisata yg harus kita lestarikan dengan baik.
BalasHapusSalam dari sy, Adrianus Nikson Bere sawak
Saya senang dengan blog ini. Saya sedang tulis tugas akhir tentang Suku Bunaq. Tolong saya kirim dua buku di daftar pustaka kalau bisa kirim no rekening untuk biaya harga buku tersebut. Saya sangat membutuhkannya. Thank
BalasHapus1. https://bunaqaitoun.blogspot.com/2020/07/fenomena-nomena-nama-monewalu-di-suku.html?m=1
BalasHapus2. https://bunaqaitoun.blogspot.com/2020/07/multi-aspek-adat-bula-hoon-suku-bunaq.html?m=1
3. https://bunaqaitoun.blogspot.com/2020/07/menilik-kecerdasan-majemuk-suku-bunaq.html?m=1
4. https://bunaqaitoun.blogspot.com/2020/07/sebuah-warisan-kecerdasan-leluhur.html?m=1
5. https://bunaqaitoun.blogspot.com/2020/07/air-terjun-uluk-til-adalah-tempat-mandi.html?m=1