SUKSES
: Lewat Jalan Benar atau Salah
*P. Beny Mali, SVD*
Kita
kenal beberapa tahun lalu ada beberapa penampakan Bunda Maria. Orang yang menerima penampakan
Bunda Maria itu didatangi banyak orang,
dan berdoa di depan Bunda Maria yang menampakan diri serta membawa banyak
persembahan. Penerima penampakan itu menerima semua persembahan itu. Kemudian
penampakan itu ada dan diadakan berdasarkan kehendan manusia bukan berdasarkan
kehendak Tuhan.
Injil
hari ini berbicara tentang “Barangsiapa memegang perintah Tuhan dan
melaksanakan di dalam hidup setiap hari, dia mengasihi Allah”. Paulus dan
Barnabas ketika mengadakan mujizat penyembuhan atas seorang yang lumpuh sejak
lahirnya, melahirkan kebangkitan pemahaman secara kontekstual atas orang-orang
setempat di Listra. Mereka mengatakan bahwa Dewa Zeus dan Hermes telah menjadi
nyata di dalam diri manusia Paulus dan Barnabas. Warta itu disambut secara
positif oleh orang-orang Listra. Imam Dewa Zeus membawa aneka persembahan
kepada Paulus dan Barnabas.
Mengahdapi
pemahaman Imam Dewa Zeus dan masyarakat Listra yang memiliki kepercayaan kepada
Dewa Zeus dan Hermes, Paulus dan Barnabas memberikan penjelasan yang baik dan
benar kepada masyarakat Listra. Paulus dan Barnabas bukan memanfaatkan
kesuksesan mereka dalam menyembuhkan orang lumpuh itu sebagai kesempatan untuk
mendapatkan banyak persembahan baik berupa materi maupu apresisasi masyarakat
setempat. Tetapi Paulus dan Barnabas menggunakan peristiwa itu sebagai
kesempatan mewartakan kepasatian iman yang baik dan benar kepada Tuhan Yesus
yang meraka wartakan, sebagaimana ada di dalam Injil. Paulus dan Barnabas
mengatakan bahwa mereka adalah manusia biasa sama seperti sesama di Listra.
Paulus dan Barnabas mewartakan Injil Tuhan Yesus yang telah bangkit,
sebagai Tuhan alam semesta beserta
segala isinya.
Paulus
dan Barnabas bukan orang yang memanfaatkan keberhasilan dalam bermisi dalam
nama Yesus untuk menerima aneka persembahan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Prinsip mereka adalah “utamakan pelayanan dalamnama Tuhan Yesus maka yang lain
akan ditambahkan pada mereka”. Paulus dan Barnabas tetap kokoh memegang “perintah
Tuhan dan melaksanakannya dalam segala kesempatan, sebagai bukti mereka
mencintai Tuhan Yesus”. Mereka menempatkan kebenaran Injil yang mengutamakan
keselamatan semua orang daripada mengutamakan diri sendiri, keluarga atau
golongan.
Homili Senin 29 April 2013di St. Maria
Ursulin
Jl. Darmo Surabaya
Kis 14 : 5 - 18
Mzm 115 : 1-2.3-4.15-16
Yoh 14 : 21 - 26