Rabu, Juli 01, 2020

"RASA AIR TERJUN ULUK TIL ADALAH TEMPAT MANDI PARA LELUHUR"







*P.Benediktus Berkat, SVD*


Sedang viral di media sosial, tempat wisata baru, surga yang bersembunyi  di kaki bukit   Aitoun , namanya Air Terjun Uluk Til. Generasi milenial yang pertama kali menulis kata-kata ini bersama foto-foto few yang terbaik  posting di dunia media sosial telah menarik lautan manusia yang beramai-ramai datang menjamah merasakan kemurnian Air Terjun Uluk Til. 

Air terjun Uluk Til ini, pemiliknya adalah Suku Bunaq Aitoun. Menurut mereka, lebih familiar jika Air Terjun Uluk Til ini disebut dengan sebuah nama il hao’.  Kata il berarti air. Kata hao’ artinya semprotan airnya super-super kencang. Jadi il hao’ berarti air yang semprotannya super kencang. 

Postingan foto-foto terbaik di media sosial menghipnotis orang datang melewati tebing curam sebagai jalan satu-satunya untuk tiba di air terjun, sebuah tempat surga yang bersembunyi di kaki bukit Aitoun. Mereka yang terhipnotis dari berbagai tempat pergi berduyun-duyun  mengunjungi si cantik Air Terjun Uluk Til. Si cantik Uluk Til pun membuka pintu hati bagi visitor dengan senyum manis sejuknya yang menyegarkan jiwa.  

Liburan di musim covid-19 orang-orang pada terhipnotis meninggalkan saat stay at home dan lebih sejuk stay at Uluk Til waterfall

Air Terjun Uluk Til menyimpan cerita mistis para pendahulu. Menurut cerita kakek nenek dari Suku Bunaq Aitoun, tempat alam air terjun ini adalah tempat yang sakral. Air Terjun Il Hao' ini merupakan tempat mandi leluhur Aitoun di jaman dulu. Ada pengalaman mistik orang-orang tua yang pernah tiba di tempat ini di jaman dulu. Di antara mereka  itu masih ada beberapa yang terus cerita pengalaman mistisnya di Il Hao’ kepada anak cucu. 

Mereka menyampaikan keyakinannya bahwa Il Hao’ adalah tempat mandi roh-roh leluhur. Di sana ada tiga kolam renang tempat mandi roh-roh leluhur, kolam renang di hulu, tengah dan hilir. Apakah arti angka 3 kolam renang ini dalam dunia mistik?

Orang Bunaq Aitoun menyebut tempat mandi leluhur dalam nama “'mugen gie wer golo'.  Orang -orang berbahasa Tetum menyebutnya 'matebian nian haris fatin', artinya tempat mandi roh-roh leluhur. 

Orang-orang tua dulu yang  tiba di tempat surga yang tersembunyi ini, bercerita kepada anak-cucunya bahwa mereka menemukan sisa-sisa sabun atau alat mandi tradisional berupa daun-daun khusus dan 'naka' (tanah) khusus yang digunakan sebagai sampho  dan sabun di sekitaran tepi air kolam Il Hao' baik di sekitaran kolam renang hulu, kolam renang tengah maupun kolam renang hilir. Selain sabun dan sampho tradisional, mereka juga menemukan sisa rambut perempuan di sekitaran tepi ketiga kolam renang alamiah Il Hao’.

Di sekitaran lingkungan Air Terjun Il Hao' ini ada juga sejumlah 'mezbah'  dari rumah-rumah suku Bunaq Aitoun. Mezbah ini berbentuk susunan bebatuan rapi ada yang berbentuk bundar ada juga yang berbentuk bersegi empat. Dalam Bahasa Bunaq Aitoun mezbah ini disebut “bosok” atau disebut sumber air pemali. Berikut sebuah "bosok" dari rumah Suku Penulis tepat di sekitaran Air Terjun Il Hao'. Foto adalah Om Kandung Penulis bernama Simon Kali sedang menjalankan ritus di atas Mezbah rumah Suku Monewalu bersama anggota rumah suku Monewalu. Ini adalah satu contoh dari 32 rumah suku di wiayah suku Bunaq Aitoun. Tentang 32 rumah suku itu Anda dapat kunjung situs berikut. Setiap rumah suku dari 32 rumah suku yang ada di Aitoun memiliki sejarah lisan rumah suku dan mezbah tersendiri Foto di bawah ini diambil dari Face book Benta. Kaka Benta adalah anggota rumah suku Monewalu hadir dalam ritus adat di Mezbah ini. 

                                     
Bapak Simon Kali
Sedang berdoa di atas 
Mezbah Rumah Suku Monewalu Aitoun
Lokasi di tepi hulu Air Terjun Uluk Til


Pendiri Mezbah ini adalah leluhur dengan maksud sebagai peringatan akan pengalamannya mengalami mujizat atau tanda heran dari sang supranatural.  Di atas mezbah ini anggota rumah suku melakukan ritus adat dengan intensi meminta berkat dari leluhur dan kekuatan supranatural. Semakin disiplin anggota rumah suku melaksanakan  ritus adat dengan maksud minta berkat di atas mezbah itu, semakin lancar pula aliran berkatnya kepada pelaksana ritus. 

Berkat itu berupa hasil kebunnya yang berlimpah. Peliharaan ternak yang terus berkembang baik dan jumlahnya bertambah banyak. Usaha berdagang dan berbisnis yang memajukan kesejahteraan keluarga.  Pendidikan anak-anak berhasil. Kerjanya rajin menghasilkan panenan berlimpah. 

Selain itu, anggota rumah suku yang memiliki mezbah itu, melakukan adat syukur atas kesembuhan dari sakit penyakit dan meminta perlindungan dan kesehatan yang baik pada roh kebaikan yang mendiami mezbah itu. Roh kebaikan yang mendiami mezbah itu disebut "por gomo".  Adat syukur atas kesembuhan ini disebut "bula ho'on" /syukur atas kesembuhan dan minta "por gomo" setia melindungi. Adat "bula ho'on" ini di atas mezbah di sekitar Air Terjun Uluk Til, tepatnya berlokasi di puncak bukit Aitoun Tas. Ritusnya seperti dalam video berikut. 

Adat ritus syukur atas kesembuhan 
dan mohon kesehatan yang baik.
Lokasi Aitoun Tas- Saburaka-Kaisahe
Di kaki gunung ini terdapat Tempat Wisata 
Air Terjun Uluk Til

Video ini dari Bapak Marianus Luan
Yang hadir dan saksikan
Ritus adat "Bula ho'on"  ini.



Karena itu sekitaran Air Terjun Uluk Till dikenal sebagai tempat istimewa atau tempat tinggal roh-roh leluhur maka Il Hao’ ini hanya dapat dijamah oleh orang-orang yang pantas. Dahulu orang tua suku Bunaq Aitoun tidak mengijinkan anak-anak untuk ke daerah ini. Barangsiapa yang hendak pergi ke tempat ini sebaiknya minta restu lewat doa perlindungan dari para leluhur melalui doa restu dari tua adat setempat sebelum berangkat. Sebelum memasuki area istimewa air terjun ini pun pertama-tama, visitor meminta permisi, meminta ijin pada leluhur agar bisa menerima ijin atau mendapat tiket spiritual untuk boleh menikmati alam mistik sejuknya si cantik alamiah Il Hao’.  

Cerita kakek nenek dan orang tua zaman dulu itu masih selalu terekam dan tersimpan rapi di dalam memori sebagian Suku Bunaq Aitoun, termasuk di dalam ingatan penulis. 

Keyakinan ini menjadi kompas bagi visitor untuk harus membuat diri pantas agar leluhur dan alam serta kekuatan supranatural pantaskan setiap visitor memasuki wilayahnya yang penuh dengan pengalaman mistik ini. 

Visitor yang pantas  ke tempat ini, pertama, visitor harus memiliki kekuatan fisik yang prima untuk melewati jalan di tebing curam yang menguras energi fisik untuk tiba di titik sentral air terjun yang masih perawan belum dijamah. 

Kedua, selain kekuatan fisik, visitor harus memiliki kekuatan psikologis, tidak fobia ketinggian ekstrim. Juga orang tidak takut berada diapit tebing kiri-kanan ketika berada di titik sentral Il Hao yang posisinya diapit tebing tinggi dengan resiko yang sangat tinggi pula.  

Bahwa ada kemungkinan tertimpa batu, gumpalan tanah dan kayu kering terguling meluncur dari tebing kiri kanan ke arah tempat dimana Anda asyik menikmati segarnya keperawanan si cantik  il Hao’.  

Dan yang ketiga, visitor harus memiliki kematangan dalam relasi spiritual.  Kedalaman relasi spiritual itu terungkap dalam harmoni berelasi dengan roh alam, roh leluhur, dan kekuatan supranatural dari pemilik, penjaga dan pemelihara Il Hao’ dan alam sekitarnya. 

Setelah Anda tiba di titik sentral Air Terjun, Pandanglah secara vertikal dari Air Terjun Il Hao' menuju Puncak Bukit Aitoun. Di puncak bukit Aitoun Tas itulah para leluhur Aitoun tinggal di jaman dulukala. 

Tempat itu sangat strategis untuk tinggal aman, jauh dari ancaman musuh. Tempat itu adalah area untuk mengintai musuh-musuh yang berkeliaran di sekitar kaki bukit Aitoun Tas untuk datang hendak menyerang.  Tempat itu menjadi tempat paling strategis bagi leluhur suku Bunaq Aitoun  menyusun  teknik dan taktik melumpuhkan musuh-musuh dalam peperangan antara wilayah pada zaman dulukala. Usai mengintai musuh dari bukit Aitoun Tas maka musuh yang berani mendekat mudah dilumpuhkan dengan serangan balik dari segala arah yang mematikan langkah serangan lawan. Tanyakanlah pada orang-tua-tua maka mereka akan menceriterakannya secara detil kepadamu dan kepada anak cucumu.  

Kehadiran Anda di sekitaran  Air Terjun Il Hao'  berarti anda dikelilingi oleh Bukit Aitoun Tas serta sejumlah Mezbah tempat kudus rumah-rumah suku Bunaq Aitoun. 

Il Hao' bagaikan seorang gadis cantik yang baru membuka pintu bagi setiap tamu pengunjung dan menyambutnya dengan senyuman cantiknya yang menyegarkan jiwa. Menara bukit Aitoun Tas bagaikan CCTV yang merekam setiap gerak laku visitor yang sedang asyik bertemu ria dengan Gadis Cantik Il Hao. Mezbah dengan kekuatan supranaturalnya mengetahui persis setiap niat baik visitor sejak berangkat dari rumah sampai tiba di Il Hao’ dan pulang kembali ke rumahnya.  Demikian personifikasi  tiga tempat istimewa wisata budaya yang sedang menghipnotis visitor global.

Aitoun Tas menyimpan segudang cerita sejarah leluhur Suku Bunaq Aitoun yang masih terekam rapi dalam memori para orang tua dan orang tua-tua selalu ceritera turun-temurun kepada anak cucu cicit sehingga sejarah Suku Bunaq Aitoun selalu hidup dan terus hidup di dalam hidup dan kehidupan Suku Bunaq Aitoun sepanjang masa. Mezbah adalah tempat peringatan terjadinya mujizat antara leluhur rumah suku dengan kekuatan supranatural, yang menyimpan cerita pengalaman mistis leluhur dengan kekuatan supranatural bagi anggota rumah suku sepanjang zaman. Air Terjun Il Hao' adalah tempat mandi kudus leluhur yang menyimpan segudang cerita pengalaman mistis dari leluhur, kakek, nenek kapada Suku Bunaq Aitoun sepanjang masa. 

Cerita pengalaman mistik tentang Air Terjun Il Hao’ semestinya tidak melemahkan kecerdasan-alam Anda. Tetapi justru seharusnya mempertajam kecerdasan-alam Anda ketika Anda sedang berada di titik spot dan lingkungan sekitar Air terjun Uluk Till. 

Anda semestinya cerdas melihat secara tajam bahwa benar Air Terjun Il Hao’ ini sedang diapit ketat oleh dua tebing kiri-kanan bagaikan dua satpam yang setia mengamankan si cantik gadis perawan Il Hao’ yang sedang menerima visitor dari berbagai asal tempat dan budaya.  

Video berikut memberikan gambaran tentang situasi alam murni Air Terjun Il Hao'. 


Tebing kiri dan kanan itu mulai dari hulunya sempit sekali, terus ke arah tengahnya agak melebar lalu sampai hilirnya sempit sekali dan tidak ada akses jalan masuk dari hulu dan hilir untuk mengalami sejuknya si cantik Il Hao’.  Satu-satunya akses jalan masuk adalah melalui tebing dan turun di bagian tengah tebing Il Hao’ dengan lumayan tinggi resikonya. 

Karena posisinya demikian maka leluhur memberi nama “Il Hao”. Artinya bagian hulunya sempit diapit ketat oleh tebing tajam, bagian tengahnya sedikit melebar tetap masih diapit oleh tebing yang tajam dan  selanjutnya bagian hilir menyempit mirip hulunya sehingga akses jalan masuk dari hilir buntu atau tidak ada akses jalan masuk dari hilir maupun dari hulunya. 

Tebing kiri-kanannya sangat curam dan di sepanjang tebing terletak tanah, batu-batu kecil-sedang-besar juga kayu kering kecil-sedang besar yang bisa saja setiap detik terguling meluncur dari atas ke bawah ke arah titik sentral keberadaan Anda yang lagi asyik menikmati segar cantiknya Il Hao’. 

Ketika anda sedang asik menikmati cantiknya air terjun Uluk Til yang sedang setia melayani Anda, pada saat yang sama Anda juga sedang berada di titik sentral resiko super tinggi. Karena Anda tidak tahu ada makluk lain yang sedang lalu-lalang di tebing menggulingkan batu atau kayu atau gumpalan tanah ke titik pusat di mana Anda sedang asyik berada bersama si cantik Il Hao’.  

Anda juga tidak tahu apakah di sepanjang tebing itu ada mahkluk lain seperti ular, kera, kucing, anjing, ayam hutan yang menginjak batu yang rapuh sehingga segera terguling ke titik dimana Anda sedang menikmati sejuknya air terjun Uluk Till. 

Anda juga tidak tahu kapan terjadinya angin badai dan gempa bumi yang bisa saja menggoyangkan alam sehingga batu tanah dan kayu bisa terguling menuju titik dimana Anda berada sedang menikmati segarnya air terjun Il Hao’. 

Pada saat Anda Sedang menikmati rasa Alam Indah Wisata Uluk Till  di titik sentralnya nikmatilah rasa cantiknya Il Hao’ seadanya. Jangan berlama-lama, cukup lima sampai sepuluh menit berada di titik resiko tinggi.  

Segera  beralih ke tempat yang aman bagi Anda dari segala ancaman alam sambil mengambil foto pemandangan si cantik Il Hao.  Saat Anda merasa aman dan pantas jauh dari ancaman alam yang tidak dapat diantisipasi, maka Anda sudah berhasil berusaha menyelamatkan diri yang dapat Anda atur dan kontrol sendiri. 

Lebih aman Anda berdiri dan mengambil gambar ber-selfi-ria dengan latar pemandangan yang indah Il Hao' daripada mandi lama-lama di Il Hao’ dengan resiko yang sangat super tinggi.  






 Asah-lah kecerdasan-diri dan kecerdasan-alam Anda. Melalui cerdas-alam-Anda menempatkan diri di posisi aman maka alam pun memberikan keamanan Anda di sekitaran si cantik Il Hao’. Anda memberi restu diri Anda sendiri adalah kewajiban Anda sambil dengan tahu adat sopan santun meminta restu alam, leluhur, dan sang supranatural untuk selamatmu di surganya Il Hao’.
***
Welcome to Uluk Till Waterfall.
$$$


Daftar Pustaka

A.A. Bere Tallo. (1978), Adat Istiadat dan Kebiasaan Suku Bangsa Bunaq di Lamaknen-Timor Tengah, Weluli, 7 Juli 1978

Mali, Benediktus Bere, Wolor, John (ed). (2008). Kembali ke Akar . Jakarta: Cerdas Pustaka Pub..



Senin, Januari 06, 2014

AMA O EME GIE KOLE SELU

1. Ama o Eme eli ege rimil. Eme o Ama eli hobel gaal. Nei boal gaal. Eme Ama gagal. Eli teo gene, kole selu gie. Eli teo gene, kole selu gie. 


2. Ama o Eme mele nei jobel ta. Eme o Ama tea na pol mal ai. Huruk bulas hukat. Kole mupel nei no asu. Tuen si tita botus. Eli anap gene. Tuen si tita botus. Eli anap gene. 



3. Ama o Eme eli ege rimil. Eme o Ama tea pil no tita sai. Topon sai topon. Kau ka'a tita bolu. Molo pu uen lai. Eli inil sasi. Molo pu uen lai. Eli inil sasi.

Senin, Juni 03, 2013

Homili Senin 3 Juni 2013

HIDUP MERASA : CUKUP vs SERAKAH
*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Kita membaca koran dan menonton televisi akhir-akhir ini memberikan aneka berita kepada kita. Salah satu berita yang kita terima dari koran dan televisi dan internet adalah koruptor yang berasal dari orang-orang yang memiliki jabatan, memiliki harta yang lebih dan nama yang terhormat. Orang-orang yang tidak mempunyai kuasa, tidak mempunyai harta yang lebih, tidak mempunyai nama, hidup secara cukup dengan apa yang dimilikinya.
Pertanyaan kita adalah mengapa orang yang mempunyai jabatan terpenting, mempunyai harta yang lebih, mempunyai nama karena pendidikannya yang memadai, justru menjadi koruptor yang dipublikasikan kepada publik lewat koran dan televisi dan internet? Koruptor yang berlatarbelakang punya nama besar, kuasa, harta yang lebih, karena dia hidup dalam pimpinan keserakahan bukan berdasarkan kecukupan, sesuai kehendak pencipta yang disampaikan dalam doa Bapa Kami “ berilah kami makanan secukupnya”.  Keserakahan membuat orang tidak pernah merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki. Orang yang serakah akan dipimpin oleh prinsip ini : “saya mencuri maka saya ada”.
Injil hari ini menampilkan penggarap-penggarap kebun anggur yang merasa tidak cukup dengan hasil garapan yang ada tetapi justru dikuasai oleh keserakahan. Pemilik kebun anggur telah murah hati memberikan kebun anggurnya dan hasilnya sudah cukup untuk penggarap dan pemilik kebun itu mengutus utusannya untuk mengambil hasil garapan itu untuk pemilik kebun anggur itu sesuai kesepakatan             tetapi para utusan itu dibunuh bahkan anaknya penggarap itu pun dibunuh. Hal ini terjadi karena penggarap itu dikuasai oleh keserakahan yang sudah luar biasa.
Pemilik itu menghadapi kepribadian penggarap seperti itu melahirkan kemarahannya kepada penggarap itu. Pemilik itu mengambil kebun anggur itu dari para penggarap yang tidak tahu adat itu dan kemudian pemilik kebun anggur itu memberikan kebun anggur itu kepada penggarap-penggarap yang lain yang dapat menggarap kebun anggur itu sesuai kehendak pemilik kebun anggur itu.
Pertanyaan kita adalah siapa yang dimaksud dengan penggarap-penggarap yang lain itu? Penggarap yang lama adalah orang-orang Israel dalam hal ini para ahli Taurat, imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi. Mereka telah menolak Tuhan Yesus. Sedangkan penggarap-penggarap yang lain itu adalah bangsa-bangsa lain yang menerima Yesus dan percaya kepadaNya, diberi kepercayaan untuk menggarap kebun anggur Tuhan. Orang Israel tidak dipercaya oleh pemilik kebun anggur untuk mengolah kebun anggur sang pemilik. Sedangkan bangsa-bangsa lain dipercaya untuk menggarap kebun anggur Tuhan.
Kita telah dipercaya untuk menggarap kebun anggur Tuhan. Kepercayaan ini kita jalankan sesuai pemilik kebun anggur yang telah memberikan kepercayaan kepada kita. Orang mengatakan “hilang harta dapat dicari, hilang kepercayaan hilang segala-galanya”.

Homili Senin 3 Juni 2013
Di Biara St. Maria Ursulin Jl. Darmo Surabaya
Tobit 1: 1a.2a.3; 2:1b-8
Mzm 112
Mrk 12:1-12



Minggu, Juni 02, 2013

Homili HR TUBUH DAN DARAH KRISTUS 2 Juni 2013




“MEMBUKA PINTU EGOIS 
MENEMUI KEMURAHAN HATI”
*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Hampir setiap rumah di kompleks Pratama ini memiliki pagar pintu Gerbang.  Dari sekian banyak pintu gerbang pagar itu dibagi ke dalam dua kelompok besar. Ada pintu Gerbang terbuka dan ada pintu gerbang yang tertutup. Pintu yang tertutup menyulitkan orang masuk ke dalam rumah itu. Pintu yang terbuka memudahkan orang masuk ke dalam rumah itu.

Kapela Pratama ini juga dikelilingi pagar dan memiliki pintu pagar.  Kita saat ini boleh memasuki kompleks Kapela ini dan berdoa karena pintu gerbang dan pintu Kapela dibukakan bagi kita semua. Sebaliknya kalau pintu gerbang dan pintu kapela ini tetap tertutup atau terkunci maka kita akan sulit atau tidak dapat memasukinya.

Hati manusia pun memiliki pintunya. Ada pintu hati yang tertutup. Ada pintu hati yang terbuka. Pintu hati yang terbuka memudahkan menyambut orang lain. Pintu hati yang masih tertutup menyulitkan menyambut sesama. Pintu hati yang terbuka dengan mudah menyambut Tuhan. Pintu hati yang tertutup sulit menyambut Tuhan.

Pintu hati tertutup itu oleh karena adanya dosa dan kesalahan. Misalnya pintu hati seseorang tertutup oleh karena egoisme atau orang itu pelit terhadap Tuhan dan sesama. Pintu hati yang terbuka karena memiliki sebuah hati yang terbuka penuh dengan kemurahan hati. Hati yang membuka diri terhadap kemurahan hati Allah dan sekaligus murah hati kepada sesama.

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang Kemurahan Hati.  Murah hati adalah sebuah keharusan bagi setiap pengikut Tuhan Yesus. Yesus adalah Murah Hati yang sempurna. Ketika para murid  hanya memiliki dua ekor ikan dan lima ketul roti saja sebagai bekal yang sedikit untuk mereka, para murid meminta kepada Yesus agar orang banyak yang mengikuti Yesus itu disuruh pulang untuk mencari makan sendiri. Tetapi Yesus berkata kepada para murid itu: “Kamu harus memberi mereka makan”. Artinya bahwa Para murid harus murah hati kepada mereka. Para murid harus memberikan apa yang mereka miliki kepada mereka yang lapar, yang membutuhkan makanan. Para murid tidak boleh egois. Para murid harus murah hati.

Kata-kata Yesus itu dimengerti oleh para murid. Mereka menyerahkan 2 ekor ikan dan 5 ketul roti itu kepada Yesus dan Yesus memberkatinya. Mujizat terjadi berkat kemurahan hati para murid. Yang sedikit menjadi banyak. Yang dua ekor ikan dan lima ketul roti menjadi berlipat ganda. Orang banyak itu memakannya dan sisanya masih 12 bakul penuh.

Mujizat perbanyakan roti dan ikan ini menyampaikan pesan-pesan iman kepada kita.  Pertama: Allah kita adalah Allah yang murah hati. Allah kita adalah Allah yang Mahamurah. Puncak kemurahan hati Allah terletak pada karya pelayanan Yesus, penderitaanNya, wafatNya, kematianNya dan kebangkitanNya sebagai puncak kemenanganNya atas kuasa maut dan keselamatan umat manusia.

Kedua: Tuhan Yesus memberikan diriNya secara total kepada kita. Yesus terus menerus memberikan diriNya secara total kepada kita. Letak Yesus SELALU memberikan diriNya secara terus menerus kepada kita adalah EKARISTI yang kita rayakan setiap hari sepanjang Tahun sesuai dengan kalender Liturgi. 
Ketiga: Ekaristi adalah pusat dan jantung iman kita kepada Allah yang Mahamurah Hati kepada kita. Setiap kali kita mengikuti Ekaristi Kudus, kita menyambut Allah yang Maha Murah Hati bagi kita. Ekaristi adalah puncak Allah memberikan, waktu, tenaga, seluruh diri seutuhnya kepada kita manusia.

Hari ini adalah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan ini membangkitkan kembali kesadaran kita bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang Mahamurah. Dia memberikan diriNya secara utuh kepada kita untuk keselamatan kita. Dia terus menerus memberikan diriNya kepada kita dalam Ekaristi Kudus yang kita rayakan setiap hari.

Hari ini juga menjadi utusan kita. Kita yang telah menyambut Tubuh dan Darah puncak kemurahan hati Allah, diutus untuk murah hati bagi sesama di sekitar. Kita diutus untuk melayani kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan bagi sesama di sekitar yang sangat membutuhkan uluran dan pertolongan kita.

Pertanyaan kita adalah : mengapa di Negara Indonesia yang kaya raya ini, masih  banyak orang yang  miskin makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan kesehatan? Jawabannya satu: kita masih egois dan belum memiliki kemurahan hati seperti Tuhan Yesus yang murah hati secara sempurna. Kita yang mengikuti Tuhan Yesus dan menyambut Komuni Kudus dalam setiap Ekaristi, semestinya memiliki kemurahan hati bagi sesama lintas batas.


HR TUBUH DAN DARAH KRISTUS
Pratama, Minggu 2 Juni 2013
Kej 14 : 18 – 20
Mzm 110:1.2.3.4
1Kor 11:23-26
Luk 9:11b-17

EGOIS Versus MURAH HATI




“MEMBUKA PINTU EGOIS 
MENEMUI KEMURAHAN HATI”

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Hampir setiap rumah di kompleks Pratama ini memiliki pagar pintu Gerbang.  Dari sekian banyak pintu gerbang pagar itu dibagi ke dalam dua kelompok besar. Ada pintu Gerbang terbuka dan ada pintu gerbang yang tertutup. Pintu yang tertutup menyulitkan orang masuk ke dalam rumah itu. Pintu yang terbuka memudahkan orang masuk ke dalam rumah itu.

Kapela Pratama ini juga dikelilingi pagar dan memiliki pintu pagar.  Kita saat ini boleh memasuki kompleks Kapela ini dan berdoa karena pintu gerbang dan pintu Kapela dibukakan bagi kita semua. Sebaliknya kalau pintu gerbang dan pintu kapela ini tetap tertutup atau terkunci maka kita akan sulit atau tidak dapat memasukinya.

Hati manusia pun memiliki pintunya. Ada pintu hati yang tertutup. Ada pintu hati yang terbuka. Pintu hati yang terbuka memudahkan menyambut orang lain. Pintu hati yang masih tertutup menyulitkan menyambut sesama. Pintu hati yang terbuka dengan mudah menyambut Tuhan. Pintu hati yang tertutup sulit menyambut Tuhan.

Pintu hati tertutup itu oleh karena adanya dosa dan kesalahan. Misalnya pintu hati seseorang tertutup oleh karena egoisme atau orang itu pelit terhadap Tuhan dan sesama. Pintu hati yang terbuka karena memiliki sebuah hati yang terbuka penuh dengan kemurahan hati. Hati yang membuka diri terhadap kemurahan hati Allah dan sekaligus murah hati kepada sesama.

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang Kemurahan Hati.  Murah hati adalah sebuah keharusan bagi setiap pengikut Tuhan Yesus. Yesus adalah Murah Hati yang sempurna. Ketika para murid  hanya memiliki dua ekor ikan dan lima ketul roti saja sebagai bekal yang sedikit untuk mereka, para murid meminta kepada Yesus agar orang banyak yang mengikuti Yesus itu disuruh pulang untuk mencari makan sendiri. Tetapi Yesus berkata kepada para murid itu: “Kamu harus memberi mereka makan”. Artinya bahwa Para murid harus murah hati kepada mereka. Para murid harus memberikan apa yang mereka miliki kepada mereka yang lapar, yang membutuhkan makanan. Para murid tidak boleh egois. Para murid harus murah hati.

Kata-kata Yesus itu dimengerti oleh para murid. Mereka menyerahkan 2 ekor ikan dan 5 ketul roti itu kepada Yesus dan Yesus memberkatinya. Mujizat terjadi berkat kemurahan hati para murid. Yang sedikit menjadi banyak. Yang dua ekor ikan dan lima ketul roti menjadi berlipat ganda. Orang banyak itu memakannya dan sisanya masih 12 bakul penuh.

Mujizat perbanyakan roti dan ikan ini menyampaikan pesan-pesan iman kepada kita.  Pertama: Allah kita adalah Allah yang murah hati. Allah kita adalah Allah yang Mahamurah. Puncak kemurahan hati Allah terletak pada karya pelayanan Yesus, penderitaanNya, wafatNya, kematianNya dan kebangkitanNya sebagai puncak kemenanganNya atas kuasa maut dan keselamatan umat manusia.

Kedua: Tuhan Yesus memberikan diriNya secara total kepada kita. Yesus terus menerus memberikan diriNya secara total kepada kita. Letak Yesus SELALU memberikan diriNya secara terus menerus kepada kita adalah EKARISTI yang kita rayakan setiap hari sepanjang Tahun sesuai dengan kalender Liturgi. 
Ketiga: Ekaristi adalah pusat dan jantung iman kita kepada Allah yang Mahamurah Hati kepada kita. Setiap kali kita mengikuti Ekaristi Kudus, kita menyambut Allah yang Maha Murah Hati bagi kita. Ekaristi adalah puncak Allah memberikan, waktu, tenaga, seluruh diri seutuhnya kepada kita manusia.

Hari ini adalah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan ini membangkitkan kembali kesadaran kita bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang Mahamurah. Dia memberikan diriNya secara utuh kepada kita untuk keselamatan kita. Dia terus menerus memberikan diriNya kepada kita dalam Ekaristi Kudus yang kita rayakan setiap hari.

Hari ini juga menjadi utusan kita. Kita yang telah menyambut Tubuh dan Darah puncak kemurahan hati Allah, diutus untuk murah hati bagi sesama di sekitar. Kita diutus untuk melayani kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan bagi sesama di sekitar yang sangat membutuhkan uluran dan pertolongan kita.

Pertanyaan kita adalah : mengapa di Negara Indonesia yang kaya raya ini, masih  banyak orang yang  miskin makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan kesehatan? Jawabannya satu: kita masih egois dan belum memiliki kemurahan hati seperti Tuhan Yesus yang murah hati secara sempurna. Kita yang mengikuti Tuhan Yesus dan menyambut Komuni Kudus dalam setiap Ekaristi, semestinya memiliki kemurahan hati bagi sesama lintas batas.


HR TUBUH DAN DARAH KRISTUS
Pratama, Minggu 2 Juni 2013
Kej 14 : 18 – 20
Mzm 110:1.2.3.4
1Kor 11:23-26
Luk 9:11b-17