Sabtu, April 23, 2011

Kotbah Sabtu Alleluya Tahun A 2011

“JANGAN TAKUT! YESUS TELAH BANGKIT DAN MENDAHULUI KAMU KE GALILEA”

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

Paskah di Tanah Air diwarnai ketakutan

……………..

Bom bunuh diri beberapa waktu lalu dan penemuan Bom di dalam Gereja, membangkitkan ketakutan di dalam diri banyak umat. Ada umat yang tidak datang ke Gereja untuk merayakan Trihari Suci karena takut ledakan Bom yang merusak dan menghancurkan. Peristiwa ini mempunyai dampak hampir di seluruh tanah air. Misalnya di Surabaya dan sekitarnya, turun siaga satu selama perayaan Paskah. Sepertinya situasi Indonesia dalam ancaman musuh yang berat atau dalam keadaan perang.

Dalam keadaan seperti ini apa artinya perayaan paskah bagi kita? Apa artinya perayaan kebangkitan Tuhan bagi kita? Siapakah yang menjadi Malaekat Tuhan yang mewartakan kebangkitan Tuhan kepada dunia “Jangan Takut! Yesus telah bangkit seperti yang dikatakanNya dalam Injil, Yesus telah mendahului kamu ke Galilea keseharian umat, di tempat tugas dan karyanya masing-masing? Siapakah harus menjadi Malaekat Tuhan untuk mewartakan pembebasan dari rasa ketakutan teror fisik, psikologis, sosial dari umat Tuhan yang sedang merayakan Paskah?

Paskah adalah Pembebasan Israel dari Teror Perbudakan Mesir

………………………………

Bangsa Israel merayakan paskah sebagai pembebasan dari penjajahan, dan perbudakan Firaun di Mesir. Pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir ini sangat kental diwarnai aneka teror baik dari pihak serdadu Firaun dengan segala perlengkapan senjata pasukannya yang mengejar bangsa Israel di jalan menuju tanah terjanji maupun teror kesulitan, kelaparan, kehausan, sakit penyakit, penderitaan bangsa Israel di padang gurun selama melewati jalan-jalan menuju Tanah yang dijanjikan Tuhan.

Aneka upaya pasukan Firaun meneror Israel secara langsung fisik tidak kesampaian karena adanya kebangkitan Tuhan dalam tiang api di malam hari dan tiang awan di siang hari yang menyelamatkan bangsa Israel dari serangan pasukan Firaun. Kebangkitan Allah dalam tiang api di malam hari dan tiang awan di siang hari menjadi benteng ajaib bagi umat Israel. Ketika Kebangkitan Tuhan dalam Tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari berjalan di depan jalan bangsa Israel, bangsa Israel mengalami terang dan petunjuk, harapan dan kekuatan menuju tanah yang dijanjian Tuhan. Sebaliknya ketika kebangkitan Tuhan dalam tiang awan dan tiang api berjalan di belakang bangsa Israel, tiang awan menurunkan kabut tebal yang menghalangi dan menggelapkan jalan-jalan pasukan Mesir yang mengejar bangsa Israel, dan tiang api menghanguskan semua kendaraan dan pasukan Firaun sehingga kacaubalaulah kekuatan dan perjuangan pasukan Firaun untuk menghancurkan bangsa Israel. Pasukan Firaun yang nekat mengejar Israel mati terkapar di tengah laut Merah, dihanguskan tiang api kebangkitan Tuhan.

Kegagalan demi kegagalan yang dialami pasukan Firaun dalam mengejar bangsa Israel, membangkitkan kesadaran mereka bahwa pasukan Firaun harus “mengangkat topi” pada kemenangan bangsa Israel dengan Musa sebagai pemimpinnya karena kebangkitan Allah dalam tiang api dan tiang awan menyertai dan menyelamatkan mereka.

Pengalaman paskah bangsa Israel akan kebangkitan Tuhan dalam tiang api dan tiang awan yang menyelamatkan mereka, membangkitkan harapan dan iman serta cinta yang mendalam kepada Allah yang telah bangkit dan menyelamatkan mereka dari kekuasaan pasukan Firaun yang terus mengintai mereka.

Dengan iman yang semakin kuat kepada kebangkitan Allah, tidak berarti mereka telah bebas dari aneka kesulitan. Berbagai persoalan kehidupan berupa Kehausan, kelaparan, penderitaan, sakit dan penyakit harus mereka alami di padang gurun menuju tanah yang dijanjikan Tuhan. Aneka persoalan yang menimpah mereka membangkitkan beragam protes kepada Musa sebagai pemimpin mereka yang membawa mereka keluar dari Mesir. Sepertinya penderitaan di jalan di padang gurun lebih berat dibandingkan dengan penderitaan di bawah kekuasaan penjajahan dan perbudakan Firaun di Mesir.

Musa sebagai pemimpin yang bijaksana, berdiri kokoh dalam menghadapi bermacam persoalan kehidupan yang dialami bersama bangsa Israel. Musa memberi kekuatan spiritual kepada bangsa Israel dalam kesulitan hidupnya. Kekuatan dan harapan Musa sebagai pemimpin spiritual bangsa Israel adalah Allah sendiri. Musa tetap mengandalkan Tuhan dalam segala pahit manis hidupnya bersama bangsa Israel.

Berkat kekuatan iman, harapan dan cinta Musa kepada Allah, semua permintaan Musa kepada Tuhan untuk memenuhi setiap kebutuhan pokok bangsa Israel, dapat Tuhan penuhi. Kehadiran Musa sebagai pemimpin spiritual memberikan kekuatan dan harapan serta iman dan cinta yang berakar dalam, di hati bangsa Israel di dalam aneka teror yang harus mereka alami. Figur tokoh Musa sebagai pemimpin sipiritual, kehadirannya senantiasa membangkitkan iman, harapan dan cinta bangsa Israel kepada kebangkitan Tuhan dalam suka-duka, pahit manis, susah senang keseharian bangsa Israel. Musa tekun dan setia menuntun umat Israel untuk mengalami kebangkitan Tuhan yang setia menyertai mereka dalam suka dan duka keseharin mereka. Musa menyadarkan bangsa Israel untuk tidak lari dari persoalan hidup yang harus mereka alami dan lalui karena justru di sanalah mereka mengalami kasih cinta kebangkitan Tuhan.

Paskah Para Murid diwarnai Aneka Teror Ketakutan

………………………

Kebangkitan Allah dalam tiang api di malam hari dan tiang awan di siang hari yang menjumpai bangsa Israel, mengalami pemenuhan di dalam kebangkitan Tuhan Yesus.

Pada malam paskah ini kita bercerita tentang paskah Para Murid. Kebangkitan Tuhan Yesus dirayakan atau dialami para murid dalam suasana teror penguasa Yahudi dan Penguasa Romawi yang sangat anti kepada para pengikut Yesus. Para murid boleh dikatakan merayakan Paskah dalam suasana dan kondisi aneka teror bom ketakutan, kecemasan, ancaman dari penguasa Yahudi dan Kaisar. Paskah mereka sangat dominan dengan aneka ketakutan, kepahitan, yang harus mereka alami dan lalui dalam hidup mereka. Di situlah mereka menjumpai kebangkitan Tuhan.

Perjumpaan Kebangkitan Tuhan itu diawali oleh pewartaan Malaekat Tuhan kepada para muridNya. Warta gembira kebangkitan Tuhan Yesus dari Malaekat Tuhan memberikan kekuatan kepada para murid yang dilanda aneka teror. Dalam segala ketidakpastian yang menghantui para murid, Malaekat Tuhan sebagai utusan Tuhan membawa khabar Paskah, kebangkitan Tuhan kepada para murid. Kata Malaekat Tuhan: “Janganlah kamu takut! Yesus yang disalibkan itu sudah bangkit seperti dikatakanNya dalam InjilNya selama bersama kamu di dunia. Yesus telah mendahului kamu ke Galilea keseharianmu, dengan segala suka dukamu, pahit getir hidupmu, persoalan dan kegembiraanmu yang harus kamu alami dan lalui, sebab di sanalah, di dalam Galilea keseharianmulah, kamu akan menjumpai Yesus yang telah bangkit.“ Para murid yang mendengarkan kata-kata Malaekat Tuhan segera pergi ke komunitas para murid untuk mewartakan khabar Malaekat tentang kebangkitan Tuhan kepada saudara-saudara sekomunitas. Selama perjalanannya ke komunitas Para Murid, mereka masih dikuasai oleh perasaan suka cita besar bercampur ketakutan yang mencekam. Yesus mengetahui perasaan para murid yang masih campur aduk antara ketakutan dengan sukacita yang besar setelah menerima khabar dari malaekat tentang kebangkitanNya. Sementara dalam perjalanan pulang, Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada mereka untuk lebih membangkitkan kembali sukcacita besar dalam diri para murid, yang diungkapkan di dalam sabdaNya ini: “Salam bagimu! Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Demikianlah cerita singkat tentang paskah Para Murid tetapi penuh kaya akan pesan iman bagi kita dewasa ini.

Paskah dalam Kehidupan Nyata

……………………

Paskah adalah puncak iman kita. Seperti Israel yang dibebaskan dari perbudakan Mesir karena iman mereka kepada kebangkitan Tuhan dalam tiang api dan tiang awan yang menyelamatkan mereka dan menghalangi musuh, demikian juga hanya dalam iman dan keparcayaan, serta kepasrahan, kita bersama para murid dapat merayakan Paskah, kebangkitan Kristus yang menebus kita dari aneka perbudakan terutama perbudakan dari dosa-dosa kita.

Mengapa hanya dalam iman, kita merayakan Paskah Kebangkitan Tuhan? Ada dua hal yang membangkitkan iman kita kepada Paskah, kebangkitan Tuhan yang kita temukan di dalam Injil Mat 28: 1-10.

Pertama. Kata Malaekat kepada para murid, “Yesus telah bangkit seperti dikatakanNya.” Kata Malaekat utusan Tuhan ini bertujuan mengantar kita pengikut Yesus, untuk mengikuti kembali jejak-jejak Yesus dan sabdaNya tentang kebangkitanNya dalam Kitab Suci. Di dalam Kitab Suci, kita menemukan sabdaNya bahwa Dia sungguh bangkit dan Dia adalah kebangkitan itu sendiri.

Dalam Injil Yohanes 14 : 6 , Yesus bersabda "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Kebangkitan Yesus melewati jalan salib jalan kebenaran Tuhan, sebagai satu-satu jalan bagi kita orang beriman untuk mengalami kebangkitan Tuhan, paskah abadi di Surga.

Dalam Injil Yoh 11 : 25 – 26 Yesus bersabda: "Akulah kebangkitan dan kehidupan; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” Setiap murid Yesus akan mengalami pengalaman paskah yang sesungguhnya dalam perjumpaan dengan SabdaNya dalam Kitab Suci. Setiap kita sebagai pengikut Tuhan akan lebih mengimani kebangkitan Tuhan Yesus dan mengalami paskahNya, kalau kita semakin mencintai Kitab Suci, membaca, merenungkan dan melaksanakan Sabda Yesus di dalam hidup setiap hari sebagai medan perjumpaan kita dengan kebangkitan Tuhan.

Kedua. Sabda Yesus: “kamu harus ke Galilea, di sana kamu akan menjumpai Aku” sesungguhnya menuntun kita para muridNya bahwa kebangkitan Tuhan dialami bukan di tempat-tempat yang istimewa tetapi di dalam Galilea keluarga kita masing-masing, di dalam Galilea komunitas kita masing-masing, dengan segala kesulitan, pengalaman pahit dan manisnya, yang harus dialami dan dilalui, sebab di sanalah kita akan menjumpai Allah yang telah bangkit. Yesus mengajak kita para muridNya agar kita merasa in, at home dalam suka duka hidup keluarga kita, hidup komunitas kita, hidup paroki kita, tugas dan karya pelayanan kita sebagai Galilea keseharian kita. Yesus mengajak kita para muridNya untuk tetap sabar, tabah, tekun dan tetap setia dalam menghadapi aneka teror sosial, teror psikologis, teror media cetak dan media elektronik, sebagai teror penguasa Roma dan Yahudi di zaman modern ini, karena dalam kenyataan hidup seperti inilah kita akan mengalami dan menjumpai kebangkitan Tuhan Yesus, sumber harapan dan kekuatan bagi kita.

Yesus adalah teladan iman kita dalam setiap teror persoalan dan kesulitan hidup yang kita alami. Yesus telah bangkit setelah melewati aneka teror fisik, kata-kata, pukulan, cercaan, hinaan, yang berpuncak pada wafat di kayu Salib di Golgota kemudian bangkit dari kubur. Teladan ini harus dihidupi juga dalam diri setiap pribadi para murid kalau ingin mengalami kebangkitan Tuhan di dalam hidupnya. Setiap murid yang tekun, tabah, sabar dan berjuang dalam menghadapi setiap persoalan dan kesulitan hidupnya, pasti menemukan harapan dan kebangkitan Tuhan sebagai tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari yang menuntun dan menyertainya dalam melewati pelbagai kesulitan dan persoalan kehidupannya.

Pengalaman Paskah, Kebangkitan Tuhan dalam Tiang api dan tiang awan di zaman kita ini, dalam konteks kita, bisa tampil dalam diri orang-orang yang setia menolong dan membantu kita para murid Tuhan dalam menghadapi aneka kesulitan dan teror yang harus kita alami.

Mereka yang menjadi penolong kita itu bisa saja pemimpin kita, sahabat kita, tetangga kita, atau siapa saja yang Tuhan utus untuk menyelamatkan kita dari keputusasaan yang sedang kita alami. Mereka yang menjadi penolong kita itu adalah orang tua kita, pendidik kita, Pembina rohani kita, bapak pengakuan kita, yang diutus Tuhan untuk membebaskan kita dari berbagai perbudakan persoalan hidup dan terutama pembebasan dari aneka perbudakan dosa-dosa kita.

Atau pun Tuhan dengan caraNya sendiri membangun harapan di dalam hati dan budi kita untuk tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi setiap persoalan dan kesulitan, sakit dan penderitaan yang harus kita hadapi dan lalui. Semuanya adalah medan perjumpaan kita dengan Tuhan yang telah bangkit dan telah mendahului kita ke Galilea hidup sehari-hari.

……….

Tiang awan dan tiang api yang menuntun dan memberi terang di jalan Israel keluar dari perbudakan Mesir menuju tanah yang dijanjikan Tuhan telah mengalami puncak kepenuhan dalam diri Kristus yang telah bangkit sebagai sumber terang sejati, yang secara simbolik lahir di dalam tiang lilin paskah yang menerangi hati dan budi kita di malam Paskah ini. Tiang lilin paskah ini menjadi penerang batin kita di hadapan sesama dan di hadapan Tuhan. Tiang lilin paskah ini menerangi semua kegelapan dosa yang ada di dalam hati kita. Tiang lilin paskah ini membebaskan kita dari perbudakan dosa yang kita derita.

Tiang lilin paskah ini menjadi terang bagi kita agar kita pun menjadi lilin – lilin kecil yang memberi terang, harapan, kekuatan iman bagi semua orang yang hidup dan berkarya bersama kita, di dalam keluarga, komunitas dan tempat kerja kita masing-masing. Di sanalah kita mengalami paskah, kebangkitan Tuhan sumber iman, harap dan kasih di jalan menuju paskah abadi bersama Kristus di Surga. Selamat Paskah. Amin.

Soverdi Surabaya

Malam Paskah 23 April 2011.

Audiens: Prof. Glinka SVD, P. Pikor Lic.SVD, Markus Tulu MA, SVD. P. Hila Gudi SVD. P. Piet Pedo, SVD. P. Pius Kila SVD. Para Romo Tamu, Para Bruders SVD, dan Umat Sahabat Kenalan yang memeriahkan Malam Paskah di Soverdi St. Arnoldus, Rumah Induk SVD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar