Senin, Mei 20, 2013

Homili Senin 20 Mei 2013



 BERIMAN : Aspek Personal & Sosial
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

Manusia itu memiliki multidimensi. Salah satu dimensi manusia adalah dimensi religius (iman) dari pribadi manusia. Kehidupan religius (iman) pribadi manusia meliputi dua aspek yaitu aspek personal dan aspek sosial. Iman seseorang berdampak ke dalam diri untuk menyelamatkan diri sendiri dan berdampak ke luar diri untuk menyelamatkan sesama.

Injil Markus 9:14-19 menampilkan aspek personal dan aspek sosial dari iman dan kepercayaan. Usaha pribadi mempertajam iman kepada Tuhan Yesus diterima secara positif oleh Tuhan Yesus. Iman ayah yang anaknya kerasukan setan sejak kecil ditambahkan oleh Tuhan Yesus berkat usahanya berjalan menuju Tuhan Yesus dan mencintai Yesus sang kebijaksanaan Allah yang telah menjadi manusia dan hadir di antara kita. Cinta ayah itu kepada Tuhan Yesus sang kebijaksanaan sejati itu terungkap di dalam doanya dan sembah sujudnya dengan penuh kerendahan hati di hadapan Tuhan Yesus. Bacaan pertama Kitab Putra Sirakh menyatakan bahwa orang yang mencintai kebijaksanaan akan mendapat kebijaksanaan itu. Ayah anak yang kerasukan itu mencintai Yesus sang kebijaksanaan sejati. Dia telah menerim kebijaksanaan itu. Bukti dia telah diberi kebijaksanaan adalah imannya kepada Tuhan Yesus. Iman itu lahir dari rahmat Tuhan sekaligus dari usahanya.

Iman ayah itu menyelamatkan dirinya.  Iman itu telah menuntun dia berjalan dari kebijaksanaan dunia menuju kebijaksanaan surga yang diperoleh dalam iman Katolik hanya di dalam diri Tuhan Yesus. Kisah Para Rasul 4 : 12 berbicara bahwa “No Ather Name” , hanya di dalam nama Yesus ada keselamatan. Ayah anak yang kerasukan sejak lahirnya itu telah menemukan Nama Yesus sumber keselamatan bagi dirinya dan bagi anaknya yang kerasukan sejak kecil.  Iman ayah itu menyembuhkan anaknya yang kerasukan.

Mujizat penyembuhan itu terjadi disusul pertanyaan para murid kepadaNya: mengapa kami tidak dapat mengusir setan? Yesus menjawab, jenis ini hanya dapat dilakukan dalam doa. Doa adalah kekuatan utama mengusir setan. Tanpa doa setan mengusir kita dan bahkan menguasai kita. Doa pribadi, doa bersama yang berpuncak di dalam ekaristi kudus adalah kearifan utama seorang yang menjalani hidup dalam komunitas biara. Doa adalah kekuatan utama panggilan kaum berjubah.

Homili Senin 20 Mei 2013
Sir 1:1-10
Mzm 93:1ab.1c-2.5
Mrk 9: 14-29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar