BERSIAP-SIAGA
DALAM KASIH
Yer 33: 14-16
1 Tes 3 : 12-4; 2
Luk 21 : 25-28, 34-36
Misa Hari Minggu, 2 Desember 2012
Di Soverdi St. Arnoldus Surabaya
P. Benediktus Bere
Mali, SVD
Kompas tanggal 1 Desember menurunkan sebuah
artikel tentang calon presiden 2014. Rakyat Indonesia bersiap-siaga menyambut
kedatangan pemimpin baru pada tahun 2014. Partai-partai besar, bersiap-siap akan mengajukan calon
presiden dari non-partai, yaitu orang yang netral, bersih dari KKN, dan dapat
membawa perubahan yang berarti bagi rakyat Indonesia seluruhnya. Partai-partai
besar belajar dari pengalaman pemilihan Gubernur DKI yang berasal dari orang luar, yang sungguh diharapkan
membawa sebuah perubahan di DKI sebagai ibu kota Negara Indonesia, sekaligus
sebagai contoh bagi seluruh rakyat Indonesia. Menantikan pemimpin yang bersih
adalah sebuah kegembiraan tetapi sebuah kegoncangan bagi para koruptor.
Bacaan minggu ini mewartakan umat manusia yang
siap-siaga menantikan kedatangan seorang pemimpin ideal dalam kehidupan sipil
maupun dalam kehidupan religius. Yeremia, dalam bacaan pertama, bernubuat,
pemimpin yang diharapkan itu adalah Mesias yang muncul dari “Tunas Keadilan
Daud”. Ia membawa keadilan, kebebasan dan ketentraman bagi bangsa manusia.
Injil melukiskan kedatangan Mesias Pemimpin
Ideal yang dilukiskan Yeremia itu dengan menyebutnya Anak Manusia. KedatanganNya
diawali dengan tanda-tanda alam yang guncang yang menakutkan. Mengapa? Karena
Anak manusia datang membawa perubahan besar yaitu kebebasan, keadilan dan
kesejahteraan bagi semua orang melintas batas.
Hal ini menakutkan bagi banyak orang, khususnya para penguasa dunia yang
berlaku tidak adil dan menindas sesama manusia.
Paulus dalam bacaan kedua melukiskan Anak
Manusia itu adalah Yesus Kristus. Kedatangan Yesus Kristus yang dimaksud adalah
kedatanganNya pada akhir zaman. Yesus yang telah datang pertama sama dengan
Yesus yang akan datang kedua pada akhir zaman.
KedatanganNya pertama ke dunia, telah memberikan hukum cinta kasih
sebagai hukum terbesar dan terutama bagi keselamatan manusia. Menantikan kedatanganNya yang kedua,
menantikanNya dengan selalu berjaga-jaga dalam kasih. Berjaga-jaga dalam
berbuat kasih berarti memberikan diri, hati, tenaga, pikiran, materi bagi
keselamatan sesama secara universal.
Pertanyaan kita adalah kapan Anak Manusia itu datang? Kapan
Akhir zaman itu datang? Masa adven adalah masa menantikan kedatangan Anak
Manusia. Masa Adven adalah masa menantikan kedatangan Akhir zaman. Kapan
persisnya tak seorang pun tahu.
Yang pasti bagi kita adalah ada kelahiran pasti ada kematian.
Tetapi bagi orang beriman, kematian adalah awal kehidupan. Kita hidup pada masa
antara. Masa anatara adalah masa yang menyatukan masa kelahiran dan kematian
kita.
Pada masa antara ini kita menantikan kedatangan Anak Manusia
dengan bersiap-siaga dalam kasih. Kita Kasih waktu untuk Tuhan dalam doa dan
ekaristi untuk menyelamatkan diri dan sesama manusia melintas batas. Kita kasih
pikiran kita bagi pencerahan sesama dalam komunitas dan lingkungan sekitar
kita. Kita kasih tenaga dalam membangun dan menciptakan yang baik dan benar
bagi kebaikan bersama. Kita kasih materi
bagi kebutuhan hidup sesama yang sangat membutuhkan.