KASIH ITU
HUKUM PERTAMA DAN UTAMA
Ul 6:2-6; Ibr 7:23-28; Mrk 12:28b-34
Kotbah Misa Hari Minggu,
Minggu 4 Nopember 2012
Di Kapela St. Maria Ursulin
Jln. Darmo Surabaya
(Rm. Benediktus Bere Mali, SVD
Pada hari ini Gereja melalui Kalender Liturgi dan Perayaan
Ekaristi mengingatkan kita bahwa di antara begitu banyak tawaran hukum, di
antara begitu banyak aturan yang ditawarkan, di antara begitu variasinya iklan,
di antara begitu banyak adat istiadat dan budaya yang ditawarkan kepada kita
dalam dunia multicultural yang menyertai perjalanan kehidupan kita, hanya satu
yang utama dan terutama yaitu Hukum Kasih.
Hukum Kasih itu diungkapkan di dalam tanda tambah Salib
Yesus. Mengapa Tambah bukan kurang atau bagi atau kali Salib Yesus itu? Ada dua
hal perlu kita dalami dalam renungan hari Minggu ini. Salib Itu Tambah. Yesus
menambahkan pada diri kita yang utama dan terutama yaitu KASIH. Kalau kita
sudah mempunyai yang lain-lainnya tetapi tanpa Kasih itu berarti kita masih
mengalami kekurangan yang pertama dan yang utama. Kalau kita sudah doa, devosi,
karunia Roh, berbahasa Roh, donatur terbesar, tetapi belum mempunyai kasih itu
berarti kita masih mengalami kekurangan yang
pertama dan utama yaitu KASIH. Kalau kita kekurangan Kasih maka dengan
ditambahkan KASIH yang nyata yang kita lihat pada TANDA TAMBAH YESUS DI
SALIB.
Orang yang memiliki Kasih adalah orang yang mengimani Yesus
yang menderita, wafat di Salib dan kemudian bangkit. Apa artinya SALIB puncak kasih Tuhan kepada
kita dan model Kasih kita kepada Tuhan dan sesama? SALIB berarti Saat Aku Lemah
Ingat Bapa (Allah). Dengan mengingat Allah dalam keadaan yang lemah, berupa
godaan dari dalam dan luar diri, seluruh tenaga terfokus pada Bapa di Surga
sumber kekuatan dan keselamatan. Pada saat manusia mengandalkan Tuhan di situ
Kasih menjadi nyata di dalam hidupnya.
MENGASIHI adalah intisari bacaan – bacaan suci pada hari
ini. Mengasihi adalah kata kerja aktif, dibentuk dari kata dasar KASIH. Saya saat menyiapkan renungan ini, mencoba
membayangkan KASIH itu seperti apa dan coba saya mengatakan bahwa KASIH itu
lebih dapat dimengerti seperti ini. Saya mencoba mengertinya dengan memberikan
singkatan dari kata KASIH yang dibentuk dari lima huruf, K, A, S, I, H. Huruf K
disingkat Kehendak. Huruf A disingkat Allah. Huruf S disingkat Selalu. Huruf I disingkat Isi.
Huruf H disingkat Hatiku, Hatimu, Hati
Kita, Hati Semua Orang. Dengan demikian
kata KASIH singkatan dari KEHENDAK ALLAH SELALU ISI HATIKU-MU-KITA-SEMUA. Dengan kata lain, KASIH berarti Kehendak
Allah memenuhi diri-ku-mu-kita-semua.
Kalau kita membayangkan Kasih itu seperti makanan yang
setiap hari kita makan dan minuman yang setiap hari kita minum maka orang yang
dipenuhi oleh kehendak Allah, adalah juga orang yang kenyang akan Kehendak
Allah sang penyelamat. Orang yang dipenuhi Allah adalah orang yang memperoleh kekuatan
yang penuh dalam melaksanakan segala sesuatu yang menyelamatkan diri dan sesama
serta alam semesta.
Perutusan kita adalah perutusan KASIH. Kehendak Allah Selalu
Isi Hatiku-mu-kita-semua adalah intisari karya Pelayanan kita. Menjalani tugas
dan karya Pelayanan ini, merupakan sebuah perjalanan yang tidak selalu mulus.
Tantangan ataupun hambatan selalu dijumpai entah itu datang dari dalam diri
sendiri, ataupun datang dari luar diri kita.
Hambatan itu dikenal atau saya sebut dengan kata ANTI. Kata
ANTI saya singkat demikian. Aku Nekat Tanpa Ilahi (Allah). Anti radikal adalah
aku nekat tanpa Ilahi (Allah) dalam pikiran, kata dan perilaku. ANTI radikal
berarti orang sama sekali putus hubungan atau kontak dengan Allah.
Ini menjadi musuh utama dalam pewartaan KASIH. Menghadapi
keadaan seperti ini, dalam dunia yang semakin maju dalam bidang ilmu
pengetahuan, kita dapat melembutkan orang yang ANTI Kasih dengan kesaksian
hidup. Peran performatif dari seorang pelayan Tuhan menjadi kekuatan utama
dalam karya Pelayanan kasih kepada dunia dan sesama. Hal ini berarti seseorang
sungguh memiliki KASIH. Kehendak Allah Selalu Isi Hatinya dalam segala tempat
dan situasi.
Kita mengalami ANTI dalam Menyebarkan KASIH. Tetapi kita
selalu memberi KASIH dengan teladan hidup, kepada mereka yang ANTI sebab itulah
membuat KASIH kita semakin SEMPURNA.
Kasih itu pertama dan utama dari yang lain termasuk iman dan
harapan. Maka seorang anak yang memiliki Kasih, dia mengutamakan studinya, masa
depannya, kuliahnya, jadwal kuliahnya. Seorang ayah memiliki Kasih sebagai yang
utama dan pertama, maka dia harus mengutamakan pekerjaannya, keluarganya dari
yang lainnya. Seorang ibu yang memiliki Kasih, maka dia mengutamakan kesehatan
dan pendidikan anak-anaknya. Seorang imam mengasihi Allah maka dia harus mengutamakan
imamatnya daripada yang lain-lainnya.
Kasih
artinya KEKUATAN KEHENDAK ALLAH SELALU ISI
(MENGISI) HATI-KU-MU-KITA SEMUA. Di dalam orang yang memiliki KASIH
tiada kata ANTI yang berarti Aku Nekat Tanpa Ilahi (Allah).