Kamis, Desember 20, 2007

PAEN TOL SUKU BUNAQ

Dalam adat suku bunag, ada istilah paen Tol. Paen tol berarti meninggalkan suku asal menuju suku penerima. Alasan paen adalah suku asal memiliki banyak anggota sedangkan suku penerima kekurangan anggota atau nyaris anggotanya punah. Paen adalah satu cara tetap mempertahankan nama suku dan anggotanya. PAEN ini terjadi atas kesepakatan adat pemberi anggota sukunya dan penerima anggota suku. Pemberi anggota suku menerima harga adat atas anggotanya yang telah diberikan kepada penerima. Suku penerima mengeluarkan uang, emas, perak sesuai aturan adat yang berlaku dan telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak, yang boleh dikatakan sebagai transaksi adat anggota sukunya dari pemberi anggota sukunya kepada penerima anggota suku.

Penerima anggota suku akan menerima pendatang baru dan memberi mereka posisi penting dalam seluruh urusan adat suku penerima. Ini adalah satu penghargaan dan pemuliaan penerima suku kepada pendatang sebagai anggota penuh suku penerima yang telah disahkan dalam adat PAEN TOL sebagai anggota resmi dan sah, tetap bahkan dijadikan sebagai anggota pribumi dalam suku yang dimasukinya sebagai kediaman baru sekaligus kediaman tetap. Pendatang ini mendapat posisi sebagai pemimpin suku atau lebih dikenal sebagai ketua suku. Ini menunjukkan bahwa anggota suku baru itu adalah tanggungjawab penuh bagi anggota baru suku yang nyaris punah.

Dari sisi relasi sosial adat,. PAEN TOL diciptakan untuk membangun relasi kekeluargaan adat yang lebih luas yang diikat oleh adat PAEN sekaligus tanggungjawab kedua anggota suku, baik penerima maupun pemberi, sama-sama mentaati dan melaksanakan aturan main adat yang dibangun bersama, demi relasi adat yang baik menurut pola adat suku setempat.


Penerima anggota suku dari pemberi, selain memberi kedudukan sebagai ketua suku, jabatan tertinggi adat dalam suku penerima, juga memberi harta warisan suku untuk diolah dan dilestarikan bagi anggota suku dan keluarganya. Anggota suku yang baru dapat menjadi pemilik atas suku yang dimasukinya dan pemilik segala yang menjadi harta warisan suku itu.

Kehadiran pendatang baru sebagai pemilik suku Baru itu mengikatnya sampai mati. Dia telah meninggalkan suku awalnya dan dia telah dibaptis masuk suku yang baru. Dia tinggal di situ, dan dikuburkan juga di situ . Rumah adat suku itu mengikatnya selama hidup sampai mati pun dia dikuburkan di tempat suku yang baru. Dia tidak diambil kembali oleh keluarga dekat atau pun keluarga jauh suku asalnya. Keputusan PAEN berlaku dari awal masuk anggota suku baru sampai mati pun, dia dikuburkan di kuburan adat suku yang dimasukinya. Adat PAEN TOL memisahkan piring, sendok, kebun, rumah, kubur, dengan keluarga suku asal, suku yang ditinggalkannya. Memang secara fisik dipisahkan oleh PAEN tetapi secara rohani, relasi adat kekeluargaan, justru adat Paen Tol, akan tetap abadi, selama generasi kedua suku pemberi maupun penerima masih tetap ada, dan tidak akan hilang musnah karena perkawinanan adat PAEN TOL akan tetap menjadi pintu untuk tetap melestarikan nama sebuah suku.


Saya lalu merefleksikan PAEN TOL ini dalam perjalanan ziarah rohani saya. Saya telah meninggalkan orang tua, kakak, adik, keluarga dekat-keluarga jauh, anggota suku, rumah suku asal kelahrian saya menuju Rumah Suku SVD, bukan lewat adat PAEN TOL tetapi dalam KAUL KEKAL, sebagai jembatan yang memisahkan pengikrar kaul kekal dalam Serikat Sabda Allah dengan Rumah Adat Sukunya dan memasuki Rumah adat Suku SOCIETAS VERBI DIVINI. Dengan demikian pengikrar kaul kekal memiliki SVD, memiliki ketua suku SVD, taat pada aturan Suku SVD, selama hidupnya dalam SVD sampai mati pun dikuburkan di kuburan SVD. Meskipun demikian Relasi Cinta Rohani tetap menyatukan SVD dengan keluarga yang ditinggalkan, sebagai wujud Allah adalah MAHA KASIH. Relasi kasih sejati tidak dibatasi oleh fisik, tetapi melintas fisik. Relasi yang demikian terungkap dalam saling mendoakan antara SVD dengan keluarga, mendoakan musuh. Cinta sejati yang demikian dimiliki dan dihidupi oleh Tuhan Yesus. Setiap pengikut Yesus meneladaniNya dengan menghidupi Kasih SejatiNya dalam hidup.