BANGUN
DI ATAS DASAR KOKOH
HOMILI
RABU 6 MARET 2013
Ul
4:1.5-9
MZM
147:12-13.15-16.19-20
MAT
5:17-19
P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD
Sebuah
bangunan yang didirikan di atas fondasi
yang berpasir akan menghasilkan sebuah bangunan yang tampak megah tetapi
dalam waktu yang singkat akan rapuh dan runtuh. Sedangkan bangunan yang didirikan
di atas batu karang akan berdiri kokoh dalam menghadapi badai dan gelombang
yang menghantuinya. Para pembangun dan pemilik bangunan senantiasa memilih
bangunan berfondasikan pada dasar yang kokoh dan kuat sepanjang zaman.
Orang-orang
Farisi dan ahli-ahli Taurat mendasari hidupnya berdasarkan Hukum Taurat. Semua
orang mengakui hal itu. Yesus juga menyatakan demikian. Meskipun demikian,
masih ada yang kurang dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka
menguasai Hukum Taurat secara akademis tetapi belum melaksanakannya dengan
lebih baik.
Orang
Farisi dan ahli-ahli Taurat yang menguasai Hukum Taurat dengan akal budinya
tetapi perilaku hidupnya tidak sejalan Hukum Musa itu, menjadi bahan pembinaan
bagi formasi para muridNya. Apakah lebihnya para murid dari pada orang-orang Farisi
dan ahli Taurat? Kalau para murid mengerti Hukum Taurat tetapi belum
melaksanakannya maka mereka sama seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat. Sebaliknya jika mereka memahami Hukum Taurat secara akademis dan
melaksanakannya dalam hidup, maka mereka itulah yang menempati tempat yang
tinggi di dalam Kerajaan Allah. Yesus bersabda: “...Siapa yang melakukan dan
mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di
dalam Kerajaan Surga.” Bacaan pertama berbicara tentang Musa mengajarkan bangsa
Israel di Padang Gurun. Musa berkata : “Hai bangsa Israel, dengarkanlah
ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu
hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan,
Allah nenek moyangmu.”
Perjanjian
Lama khususnya bacaan pertama
menampilkan bahwa peziarahan bangsa Israel memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan
dengan mendengarkan Hukum Musa dan melaksanakannya dengan penuh kesetiaan. Demikian
juga dalam Perjanjian Baru khususnya di dalam Bacaan Injil menekankan bahwa
perjalanan menuju tempat yang tertinggi di dalam Kerajaan Allah melalui pengajaran
dan pelaksanaan Hukum Taurat secara utuh.
Tanah
Terjanji dan Kerajaan Allah itu adalah Surga. Setiap orang beriman kepada
Kristus Yesus berjalan di atas jalan-jalanNya yang dilaluiNya menuju
kebahagiaan nan abadi di Surga. Tetapi orang yang berjalan di atas jalan-jalan
yang berbeda dari jalan-jalan Yesus Kristus yang datang menyempurnakan Hukum
Musa akan berjalan ke lain arah dan tujuan yang menyesatkan diri dan membawa
penderitaan bagi dirinya sendiri.