Kamis, April 11, 2013

Homili Kamis 11 April 2013



Kebenaran  Para Rasul
versus
Kebohongan Mahkamah Agama

Homili  Kamis  11 April 2013
Kis 5 : 27 – 33
Yoh 3 : 31 – 36

P. Benediktus Bere Mali, SVD

Apa perbedaan antara kesalahan yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan dengan orang yang tidak mempunyai kekuasaan atau rakyat sederhana? Kesalahan orang sederhana yang tidak memiliki kuasa di dalam kehidupan bersama, secara langsung dihukum dan dipenjarahkan. Bahkan bisa saja dihukum mati  oleh penghukum yang tidak memiliki lagi hati dan budi yang berkemanusiaan. Sebaliknya orang yang memiliki kekuasaan sekalipun melakukan kesalahan yang fatal bagi kesejahteraan banyak, masih ditunda-tunda bahkan dicari-cari aturan yang diciptakan untuk membenarkan dirinya.  Penguasa  yang  bersalah bisa saja dibenarkan dengan membeli pembela dengan harta yang dimilikinya. Kebohongan pemilik kekuasaan bisa menang atas kebenaran otentik karena pembohong membeli kebenaran palsu dengan uang yang dimilikinya.
Mahkamah Agama Yahudi merasa kesalahannya dalam membunuh Yesus, ditelanjangi di depan publik oleh para rasul yang secara terbuka tidak “slinthutan” dan slinthat slinthut” dalam mewartakan kebenaran Yesus yang sungguh bangkit dan dalam namaNya sajalah ada keselamatan dan kehidupan yang kekal” (Kis 4:12). Yohanes juga memberikan kesaksian tentang Yesus yang telah bangkit. “Setiap orang yang percaya kepada Yesus melihat kehidupan kekal dan memperoleh kehidupan yang kekal” (Yoh 3 : 36).  Para Rasul dan Yohanes tampil sebagai seorang nabi yang mewartakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Sebalinya Mahkamah Agama Yahudi adalah orang yang memiliki kuasa dalam institusi Agama Yahudi, menangkap para rasul dan melarang mereka untuk mewartakan Yesus  yang telah bangkit setelah Sanhedrin membunuhNya. Dalam nama Yesus para rasul melakukan mujizat. Karya pewartaan dan mujizat yang dilakukan para rasul  membangkitkan iman banyak orang yang percaya kokoh kepada Yesus yang telah bangkit.  Tetapi Mahkamah Agama Yahudi berjuang menghapus jejak Tuhan Yesus dengan berupaya membunuh para Rasul yang semakin percaya diri dan percaya akan kekuatan Roh Kudus yang memimpin mereka mewartakan Kebangkitan Tuhan Yesus dan dalam namaNya melakukan mujizat penyembuhan dan mujizat dilepaskan dari berbagai kekangan belenggu Mahkamah Agama Yahudi yang memasukan para rasul dalam penjarah. Para penjaga penjarah menjadi saksi hidup. Orang-orang yang mengalami penyembuhan dalam mujizat penyembuhan yang dilakukan oleh para rasul, dihadirkan di hadapan Mahkamah Agama Yahudi yang menangkap para rasul, sebagai saksi hidup akan pengalaman akan penyembuhan dalam Nama Yesus yang telah bangkit setelah ditangkap, disiksa, menderita disalib, dan dibunuh oleh Sanhedrin.  
Kesaksian majemuk akan kebangkitan Tuhan Yesus ini menunjukkan bahwa kebenaran tidak semudah dikalahkan oleh kebohongan Mahkamah Agama Yahudi yang memiliki kekuasaan dalam institusi ilahi Agama Yahudi yang diperalat oleh Sanhedrin hanya untuk keselamatan dirinya bukan untuk keselamatan universal yang menjadi arah dan Tujuan Tuhan yang terlaksana di dalam diri Tuhan Yesus sendiri.
Kita hidup pada masa ini. Modus Vivendi kita semestinya mengalir dari nilai – nilai kebenaran sejati yang ditemukan di dalam Tuhan Yesus yang telah bangkit. Modus operandi kita juga semestinya menghadirkan kebenaran sejati yang ditemukan dalam Tuhan Yesus yang diwartakan oleh para rasul dan Yohanes, sebagai saksi nyata bahwa Yesus Sungguh Bangkit di dalam diri dan karya pelayanan kita setiap hari kapan dan dimana saja kita berada. Kita semestinya menjauhkan diri dari berbagai kebohongan terhadap diri dengan melawan nurani bening kita sendiri, terhadap sesama baik laki-laki maupun perempuan, dan terutama terhadap Tuhan yang Maha Tahu seperti yang dikatakan dalam Mazmur 139. Di depan  Tuhan tidak ada kata “slinthutan” dan “slinthut slinthat”.

Selasa, April 02, 2013

TEOLOGI VIDEO DAN FLASHDISK

TEOLOGI "VIDEO"

http://youtu.be/F6bc4EOaC54 

dan  

http://youtu.be/kfl__mzFf2M

Rekaman Video berikut dalam media Youtube ini adalah Suara Gitar P. Friedz Meko SVD menghibur para Lansia yang menghuni Griya Usia Kanjut St. Yosef Surabaya, pada Hari Raya Minggu Paskah 31 Maret 2013 Pukul  09.00 - 11.00 Waktu Surabaya.


Paskah artinya Tuhan TELAH Bangkit. Telah berarti past, bukan present, bukan future. Tetapi Past itu bisa menjadi present dalam maknya dan bisa menjadi Future dalam tindakan yang lebih baik. Kebangkitan Tuhan kita tahu dari rekaman peristiwa Yesus dalam masa lalu. Rekaman itu yang dibuka kembali dalam rekaman kaset, video, cctv, kotak hitam pesawat otak memori tentang peralihatn Tuhan Yesus dari Rumah Tuhan di Surga ke dunia dan kemudian berkarya dalam Sabda dan MujizatNya yang hanya untuk menyelamatkan semua orang lintas batas, sampai akhirnya beralih dari dunia ini kembali kepada bapa melalui jalan sengsara salib, wafat, kuburan, bangkit pada hari ketiga. Rekaman itu dalam Kitab Suci. Rekaman itu dalam Simbol Lilin Paskah. Rekaman itu terus dihidupi dalam ritus Liturgi Ekaristi yang dirayakan Imam Tertahbis.


Rekaman yang disaksikan dalam media ini contoh konkret yang membangkitkan kesadaran manusia akan TEOLOGI VIDEO akan TEOLOGI KOTAK HITAM PESAWAT akan TEOLOGI CCTV akan TEOLOGI KASET akan TEOLOGI CD akan TEOLOGI DVD akan TEOLOGI FLASHDISK akan TEOLOGI CHIP akan TEOLOGI CARD.  Tuhan Yang Telah Bangkit punya rencana yang sangat indah membangkitkan kita dari manusia lama kepada manusia baru, dari manusia kurang beriman menuju lebih beriman dan memperkokoh iman melalui media-media yang semakin berkembang secara canggih dewasa ini sampai memasuki dan dan menghuni saku celana dan baju anda.

SELAMAT PASKAH

P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD

TEOLOGI "VIDEO"

http://youtu.be/F6bc4EOaC54
Rekaman Video berikut dalam media Youtube ini adalah Suara Gitar P. Friedz Meko SVD menghibur para Lansia yang menghuni Griya Usia Kanjut St. Yosef Surabaya, pada Hari Raya Minggu Paskah 31 Maret 2013 Pukul  09.00 - 11.00 Waktu Surabaya.


Paskah artinya Tuhan TELAH Bangkit. Telah berarti past, bukan present, bukan future. Tetapi Past itu bisa menjadi present dalam maknya dan bisa menjadi Future dalam tindakan yang lebih baik. Kebangkitan Tuhan kita tahu dari rekaman peristiwa Yesus dalam masa lalu. Rekaman itu yang dibuka kembali dalam rekaman kaset, video, cctv, kotak hitam pesawat otak memori tentang peralihatn Tuhan Yesus dari Rumah Tuhan di Surga ke dunia dan kemudian berkarya dalam Sabda dan MujizatNya yang hanya untuk menyelamatkan semua orang lintas batas, sampai akhirnya beralih dari dunia ini kembali kepada bapa melalui jalan sengsara salib, wafat, kuburan, bangkit pada hari ketiga. Rekaman itu dalam Kitab Suci. Rekaman itu dalam Simbol Lilin Paskah. Rekaman itu terus dihidupi dalam ritus Liturgi Ekaristi yang dirayakan Imam Tertahbis.


Rekaman yang disaksikan dalam media ini contoh konkret yang membangkitkan kesadaran manusia akan TEOLOGI VIDEO akan TEOLOGI KOTAK HITAM PESAWAT akan TEOLOGI CCTV akan TEOLOGI KASET akan TEOLOGI CD akan TEOLOGI DVD akan TEOLOGI FLASHDISK akan TEOLOGI CHIP akan TEOLOGI CARD.  Tuhan Yang Telah Bangkit punya rencana yang sangat indah membangkitkan kita dari manusia lama kepada manusia baru, dari manusia kurang beriman menuju lebih beriman dan memperkokoh iman melalui media-media yang semakin berkembang secara canggih dewasa ini sampai memasuki dan dan menghuni saku celana dan baju anda.

SELAMAT PASKAH

P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD

Senin, April 01, 2013

TEOLOGI KUBUR TERBUKA: Mengapa Kubur Yesus Selalu Terbuka?


Homili Hari Raya Paskah Misa Pagi
Hari Raya Paskah
Kis 10:34a.37-43
1Kor 5:6b-8
Yoh 20:1-9


“PINTU KUBUR SELALU TERBUKA”

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

Pintu Rumah Yang Terbuka menyatakan isyarat welcome bagi setiap pengunjung yang hendak bertamu. Sebaliknya pintu rumah yang selalu tertutup siang dan malam memuat isyarat ketertutupan rumah itu yang membuat enggan banyak orang datang ke rumah itu. Pintu rumah yang selalu tertutup atau terbuka mengungkapkan identitas pemilik rumah tersebut.  Pintu rumah yang selalu tertutup siang dan malam, mencerminkan pemilik rumah yang menutup diri terhadap sesama. Sebaliknya pintu yang selalu terbuka mencerminkan pemilik rumah itu selalu membuka diri terhadap sesama sekitar.
Injil hari ini berbicara tentang Kebangkitan Tuhan yang diawali dengan Pintu Kubur Terbuka karena Pintunya yang terbuat dari Batu telah diambil orang.  Batu penghalang diambil orang. Yesus tidak ada di dalam Kubur. Yesus diambil orang. Identitas orang yang mengambil batu dan Yesus itu tidak diketahui. Saya merenungkan bahwa Tuhan yang mengambil batu itu. Kubur terbuka. Yesus bangkit. Yesus “diambil” dalam arti Yesus berjalan meninggalkan Rumah Kubur beralih menuju Rumah Bapa di Surga.  BapaNya mengambil Yesus PuteraNya dari kubur menuju istana Surga RumahNya yang Sejati. Yesus telah bangkit dan menuju Surga.

TEOLOGI KUBUR TERBUKA: 
Mengapa Kubur Yesus Selalu Terbuka? 


Apa dasar bahwa Yesus kembali ke Rumah Bapa di Surga? Dalam Yohanes 13, Yesus sendiri menyatakan diri kepada para murid pada malam perjamuan terakhir : “Aku datang dari Allah dan akan  beralih dari dunia ini kembali kepada Bapa.” Injil Yohanes 14 menyatakan bahwa Yesus ke Rumah Bapa untuk menyiapkan tempat bagi orang percaya kepadaNya.  Injil hari ini secara tegas mengatakan bahwa “ Yesus Harus Bangkit dari Antara Orang Mati.”


Yesus keluar dari Rumah Kuburan itu beralih menuju Rumah BapaNya melalui pintu kuburan, tanpa menutupinya kembali secara rapi. Yesus pergi, Pintu Kubur tetap terbuka. Yesus Bangkit, Kubur Selalu Terbuka.  Mengapa Pintu Kuburan itu tetap terbuka?  Pintu Kuburan itu selalu terbuka bagi semua orang. Setiap orang pasti suatu saat akan bertamu di dalam Rumah Kuburan itu.  Pintu kuburan selalu terbuka juga menunjukan orang yang meninggal pasti bangkit bersama Kristus. Pintu Kubur terbuka artinya terbuka bagi setiap orang masuk dan tinggal di dalamnya melalui kematian dan pemakaman, dan pada hari ketiga dibangkitkan bersama Tuhan Yesus. Kebangkitan untuk berjalan beralih dari Rumah Kuburan menuju Rumah Surga. Pintu kubur terbuka maka terbukalah pintu Surga.
Kita dapat merefleksikan bahwa Pintu Batu Itu dan Tuhan Yesus telah diambil orang dan disimpan di dalam rumah hati kita masing-masing.  Kita dapat mengidentikan diri kita dengan Batu dan Tuhan Yesus. Ketika kita menjadi batu, kita boleh jadi menjadi batu loncatan atau bisa jadi menjadi batu sandungan. Semestinya kita bukan menjadi batu sandungan bagi sesama melainkan menjadi batu loncatan bagi semua orang semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yesus. Itu menunjukkan bahwa Tuhan Yesus yang sudah diambil orang dan ditempatkan di dalam diri kita, benar-benar ada dan hadir di dalam seluruh diri kita, pikiran, kata, dan laku kita yang menyelamatkan semua orang lintas batas. Sebaliknya ketika kita menjadi batu sandanguna bagi orang lain untuk datang dan tinggal dalam Kebangkitan Tuhan Yesus berarti kita belum bangkit bersamaNya. Kita masih dikuburkan oleh kuasa dosa. Kita harus Bangkit beralih meninggalkan kebiasaan menjadi batu sandungan menuju habitus diri kita sebagai batu loncatan bagi orang lain untuk memperkokoh iman kepada Tuhan Yang Telah Bangkit. Kesaksian Kita menjadi media yang Tuhan gunakan untuk membangkitkan iman orang lain kepada Kebangkitan Tuhan Yesus. Selamat Paskah.


HOMILI HARI RAYA MINGGU PASKAH. C. 31 Maret 2013


Homili Hari Raya Paskah Misa Pagi
Hari Raya Paskah
Kis 10:34a.37-43
1Kor 5:6b-8
Yoh 20:1-9


“PINTU KUBUR SELALU TERBUKA”

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

Pintu Rumah Yang Terbuka menyatakan isyarat welcome bagi setiap pengunjung yang hendak bertamu. Sebaliknya pintu rumah yang selalu tertutup siang dan malam memuat isyarat ketertutupan rumah itu yang membuat enggan banyak orang datang ke rumah itu. Pintu rumah yang selalu tertutup atau terbuka mengungkapkan identitas pemilik rumah tersebut.  Pintu rumah yang selalu tertutup siang dan malam, mencerminkan pemilik rumah yang menutup diri terhadap sesama. Sebaliknya pintu yang selalu terbuka mencerminkan pemilik rumah itu selalu membuka diri terhadap sesama sekitar.
Injil hari ini berbicara tentang Kebangkitan Tuhan yang diawali dengan Pintu Kubur Terbuka karena Pintunya yang terbuat dari Batu telah diambil orang.  Batu penghalang diambil orang. Yesus tidak ada di dalam Kubur. Yesus diambil orang. Identitas orang yang mengambil batu dan Yesus itu tidak diketahui. Saya merenungkan bahwa Tuhan yang mengambil batu itu. Kubur terbuka. Yesus bangkit. Yesus “diambil” dalam arti Yesus berjalan meninggalkan Rumah Kubur beralih menuju Rumah Bapa di Surga.  BapaNya mengambil Yesus PuteraNya dari kubur menuju istana Surga RumahNya yang Sejati. Yesus telah bangkit dan menuju Surga.
Apa dasar bahwa Yesus kembali ke Rumah Bapa di Surga? Dalam Yohanes 13, Yesus sendiri menyatakan diri kepada para murid pada malam perjamuan terakhir : “Aku datang dari Allah dan akan  beralih dari dunia ini kembali kepada Bapa.” Injil Yohanes 14 menyatakan bahwa Yesus ke Rumah Bapa untuk menyiapkan tempat bagi orang percaya kepadaNya.  Injil hari ini secara tegas mengatakan bahwa “ Yesus Harus Bangkit dari Antara Orang Mati.”


Yesus keluar dari Rumah Kuburan itu beralih menuju Rumah BapaNya melalui pintu kuburan, tanpa menutupinya kembali secara rapi. Yesus pergi, Pintu Kubur tetap terbuka. Yesus Bangkit, Kubur Selalu Terbuka.  Mengapa Pintu Kuburan itu tetap terbuka?  Pintu Kuburan itu selalu terbuka bagi semua orang. Setiap orang pasti suatu saat akan bertamu di dalam Rumah Kuburan itu.  Pintu kuburan selalu terbuka juga menunjukan orang yang meninggal pasti bangkit bersama Kristus. Pintu Kubur terbuka artinya terbuka bagi setiap orang masuk dan tinggal di dalamnya melalui kematian dan pemakaman, dan pada hari ketiga dibangkitkan bersama Tuhan Yesus. Kebangkitan untuk berjalan beralih dari Rumah Kuburan menuju Rumah Surga. Pintu kubur terbuka maka terbukalah pintu Surga.
Kita dapat merefleksikan bahwa Pintu Batu Itu dan Tuhan Yesus telah diambil orang dan disimpan di dalam rumah hati kita masing-masing.  Kita dapat mengidentikan diri kita dengan Batu dan Tuhan Yesus. Ketika kita menjadi batu, kita boleh jadi menjadi batu loncatan atau bisa jadi menjadi batu sandungan. Semestinya kita bukan menjadi batu sandungan bagi sesama melainkan menjadi batu loncatan bagi semua orang semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yesus. Itu menunjukkan bahwa Tuhan Yesus yang sudah diambil orang dan ditempatkan di dalam diri kita, benar-benar ada dan hadir di dalam seluruh diri kita, pikiran, kata, dan laku kita yang menyelamatkan semua orang lintas batas. Sebaliknya ketika kita menjadi batu sandanguna bagi orang lain untuk datang dan tinggal dalam Kebangkitan Tuhan Yesus berarti kita belum bangkit bersamaNya. Kita masih dikuburkan oleh kuasa dosa. Kita harus Bangkit beralih meninggalkan kebiasaan menjadi batu sandungan menuju habitus diri kita sebagai batu loncatan bagi orang lain untuk memperkokoh iman kepada Tuhan Yang Telah Bangkit. Kesaksian Kita menjadi media yang Tuhan gunakan untuk membangkitkan iman orang lain kepada Kebangkitan Tuhan Yesus. Selamat Paskah.


Minggu, Maret 31, 2013

KOTAK HITAM DAN BUKU KEHIDUPAN


KOTAK HITAM PESAWAT-“KOTAK HITAM”  YESUS

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Homili Malam Paskah 30 Maret 2013
Lukas 24 : 1 - 12
Kel 14 : 15 - 15 : 1


Setiap pesawat mempunyai kotak hitam. Lantas saya berimaginasi kreatif bahwa barangkali Yesus juga mempunyai  “kotak hitam”.  Kalau demikian apa perbedaan antara Kotak Hitam pesawat dengan “kotak hitam” Yesus? Perbedaan kotak hitam pesawat dengan “kotak hitam” Yesus sebetulnya terletak di dalam penjelasan sebagai berikut.  Kotak Hitam pesawat adalah alat yang merekam  peristiwa di dalam dan di sekitar pesawat. Data rekaman itu dapat dibuka kembali bagi yang membutuhkannya. Data itu secara lugu bercerita tentang peristiwa masa lalu dalam pesawat dan sekitar pesawat kepada yang membuka dan membutuhkannya. Ingatan manusia akan masa lampau dalam pesawat dapat bangkitkan kembali oleh kotak hitam itu.  Kotak hitam itu dapat merekam semua peristiwa dalam pesawat dan sekitar pesawat baik positif maupun negatif. Sedangkan “kotak hitam” Yesus adalah perekam peristiwa peralihan Yesus dari Rumah Allah Bapa di Surga menuju dunia dan tinggal di atas dunia, berkarya dalam kata dan mujizat menyelamatkan manusia, sampai beralihNya dari dunia ini kembali kepada Bapa dalam derita di jalan salib, wafat, turun ke alam kematian dan pada hari ketiga bangkit dari alam maut. KebangkitanNya adalah puncak karya keselamatan Allah. Bandingkan KITAB KEHIDUPAN-TUHAN dalam Wahyu 20 : 11-12; Kel 32:32-33; Mzm 69 : 29; Dan 7 : 9 -10). Kitab Kehidupan merekam peristiwa-peristiwa yang menyelamatkan semua melintas batas. Peristiwa yang menyesatkan tidak tercatat di dalam Kitab Kehidupan.  Peristiwa yang mematikan tercatat di dalam Kitab Kematian. Kitab Kehidupan disebut sebagai Kitab Putih. Kitab Kematian disebut Kitab Hitam.
Injill hari ini mewartakan “Yesus Telah Bangkit”. Mata fisik seorangpun tidak pernah melihat Tuhan Yesus yang telah bangkit. Pengandal akal budi sulit menerima  warta kebangkitan Tuhan Yesus. Ada jarak yang tak terseberangi antara penerima warta kebangitan Tuhan dengan Tuhan Yesus yang telah bangkit.
Tuhan Maha Tahu mengerti Kesulitan  itu. Tuhan Yesus tahu KebangkitanNya. Para wanita lupa wartaNya tentang KebangkitanNya. Ada jalan mengantar para wanita mengingat kembali masa lalu Yesus bersama mereka di Galilea dan sekitarnya. Tuhan adalah inisiator utama dan pertama menjembatani jarak yang lebar itu. Jembatan itu adalah media atau simbol atau perantara antara manusia dengan Tuhan Yang Telah bangkit. Allah mengutus dua pemuda ganteng berkilau-kilauan pakaiannya kepada manusia. Tuhan yang telah bangkit mengutus dua pemuda kepada para wanita yang pagi-pagi buta datang ke kuburan Yesus untuk merempahiNya.  Warta kebangkitan Tuhan, dua pemuda itu sampaikan kepada para wanita.
Pendasaran warta kebangkitan Tuhan itu dalam Kitab Suci. “Yesus Harus Menderita, Wafat di Salib, dimakamkan dan pada Hari Ketiga Bangkit kembali.” Warta itu disampaikan Yesus di Galilea kepada para wanita itu. Para pemuda utusan itu membuka kembali Kitab Kehidupan Tuhan Yesus tentang kebangkitanNya kepada para wanita itu dan mereka mengerti dan menerima berita itu. Dua pemuda itu bagaikan “Kotak Hitam” Yesus, yang menyimpan semua data dan peristiwa Sabda dan Mujizat Tuhan Yesus yang menyelamatkan semua manusia melintas batas melalui jalan salib, wafat,  kematian, dan kebangkitanNya sebagi puncak keselamatan semua lintas batas. Warta Kebangkitan itu membangkitkan  kembali iman para wanita yang nyaris mati suri atas penderitaan dan kematian Tuhan Yesus secara sadis dan mengerikan itu.

Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi para wanita itu. Pada saat yang tepat, Tuhan menyatakan diri kepada para wanita melalui media dua orang muda utusan Tuhan itu, sehingga mereka kembali membangun iman dan karapan dalam Kebangkitan Tuhan Yesus.
Iman manusia membutuhkan media untuk mempertajam kepercayaan yang kokoh kepada Tuhan yang Telah Bangkit. Tuhan memakai simbol-simbolNya untuk membangkitkan keyakinan yang kuat dan berakar dalam diri manusia di tengah badai gelombang duniawi yang tidak toleran.
Tuhan hadirkan PASKAH artinya KebangkitanNya dalam simbol. Perayaan malam paskah kaya akan simbol yang membangkitkan ingatan kita akan Paskah Tuhan puncak keselamatan kita.
Simbol lilin Paskah membangkitan iman akan keterlibatan Allah dalam sejarah keselamatan atas bangsa Israel dari perbudakan Mesir menuju Tanah Terjanji. Lilin Paskah adalah simbol Tiang Api Tuhan dan Tiang Awan Tuhan yang menyertai, menuntun, menyelamatkan bangsa Israel dalam kejaran bangsa Mesir di bawah Pimpinan Firaun. Cahaya Lilin Paskah adalah Terang Allah yang berpuncak dalam Terang Kristus yang menerangi jalan semua orang untuk berjalan di dalam jalan Keselamatan lintas batas.
Liturgi Sabda adalah simbol kehadiran terang keselamatan Allah dalam hidup manusia yang terekam Kitab Suci mulai dari Perjanjian Lama berpuncak di dalam Perjanjian Baru dalam diri Yesus yang telah bangkit sebagai puncak kemenangan atas Kerjaan maut.
Liturgi Baptis adalah simbol pembaptisan kita dalam kematian Kristus dan KebangkitanNya. Janji Baptis dan pemberkatan dengan air berkat adalah simbol Tuhan yang menyelamatkan Israel di Laut Teberau dari kejaran Firaun bersama pasukannya.
Liturgi Ekaristi adalah puncak kehadiran Paskah Tuhan Yesus Yang Telah Bangkit dalam menyelamatkan kita umat manusia yang percaya kepadaNya. Perayaan Ekaristi adalah Perayaan Paskah. Perayaan Kebangkitan Tuhan Perayaan Kebangkitan kita. KebangkitanNya membangkitkan kita dari kematian dosa masa lalu menuju kehidupan dalam Terang Kristus dalam kesaksian kita sehari-hari.
Tuhan menggunakan Simbol dalam menyatakan keselamatanNya kepada kita yang percaya kepadaNya. Kita pun membutuhkan simbol dalam membangkitan iman kita di saat berjalan di jalan padang gurun ziarah spiritual kita maupun dalam suasana sukacita penuh kegembiraan dan kebahagiaan.
Kita mengalami kesulitan menjelaskan Paskah secara inderawi. Simbol membantu mengantar kita mengerti dan memahami Paskah dan mengimani Tuhan Yesus yang Telah bangkit. Hargailah Simbol yang setia membantumu beriman semakin kokoh. Hormatilah simbol-simbol yang menyelamatkan iman kita dan mengantar kita hidup dengan iman. Contoh simbol, perantara, jembatan, media yang mempertajam iman kita. Kaset yang merekam kesaksian masa lalu dalam nyanyian, homily, kotbah, devosi, liturgy baptis, liturgy ekaristi, tahbisan, perminyakan orang sakit, perayaan Ekaristi dalam semua suasana dan situasi, lagu-lagu rohani. Rekaman video kamera tentang persitiwa iman masa lalu, yang dapat mengingatkan kembali kita pada masa kini dan memaknainya untuk iman kita yang tajam. CCTV yang merekam Peristiwa iman di setiap Gereja yang mempunyai atau memasang CCTV. Buku-buku Iman yang selalu membuka diri bagi kita untuk membacanya dalam mempertajam pemahaman kita akan iman kita.  Selamat Paskah. Kebangkitan Tuhan membangkitkan kembali iman yang telah lesuh dan nyaris mati. Paskah. Tuhan Hidup. Iman kita Hidup.