Sabtu, April 13, 2013
Jumat, April 12, 2013
Homili Jumat 12 April 2013
“SLINTHUTAN”
versus KETULUSAN
Homili Jumat 12 April
2013
Misa Mahasiswa Unair
di Kapel Soverdi Surabaya
Kis 5 : 34 – 42
Mzm 27 : 1.4.13-14
Yoh 6 : 1 – 15
P.
Benediktus Bere Mali, SVD
Saya
menerima sms bahwa saya diminta memimpin
misa Mahasiswa Unair pada Hari Jumat 12
April 2013. Saya mempersiapkan homilI sesuai yang dimaksud oleh para Mahasiswa “kalau yang kecil-kecil dari mahasiswa itu
dikumpulkan dan derahkan kepada Tuhan, maka hasilnya akan berlipat ganda”. Tema
yang dijehendaki mahasiswa ini berdasarkan Bacaan Injil Hari ini. Saya menerima
sms itu dan membangun satu tema sentral renungan pada hari ini denga satu kata
Ketulusan. Lalu untuk mengembangkan homily saya coba ke perpustakaan terdekat.
Ketika saya membuka sebuah buku tentang kata-kata bijak, saya menemukan kata
ini yang berasal dari Bahasa Jawa. Kata itu adalah “Slinthutan, slinthut,
slinthat”. Kata ini artinya menyembunyikan sesuatu, tidak tranparan, tidak
jujur, munafik, pura-pura berlaku tanpa persoalan. Kemudian saya mengkontraskan
dengan tema homily hari ini menjadi Slinthutan versus Ketulusan.
Penemuan
ini kemudian melahirkan pertanyaan yang lebih mengarahkan arah homili sehingga homili
semakin terarah. Pertanyaan itu adalah apa perbedaan antara ketulusan dengan “slinthutan,
slinthut, slinthat”? Perbedaan antara “slinthutan, slinthat, slinthut” dengan
ketulusan adalah sebagai berikut. Slinthutan adalah penyembunyian sesuatu.
Orang yang slinthutan adalah orang yang menyembunyikan sesuatu, orang
membohongi dirinya sendiri, orang yang menipu dirinya sendiri dan sesama dan
Tuhan dalam hidupnya. Sedangkan orang yang memiliki ketulusan adalah orang yang
memiliki keterbukaan, transparansi, kejujuran terhadap diri sendiri, sesama dan
Tuhan.
Bacaan
Pertama menampilkan tokoh Gamaliel yang memiliki ketulusan dalam berbicara di
depan teman-temannya atau korpsnya Mahkamah Agama Yahudi dan di hadapan Para
Rasul yang hendak diadili Mahkamah Agama Yahudi. Gamaliel secara tulus
mengatakan bahwa biarkanlah karya pewartaan dan mujizat Para Rasul yang dilaksanakan
di dalam nama Tuhan Yesus yang telah bangkit. Kalau ini adalah karya Allah maka
akan abadi. Kalau ini bukan karya Allah makan akan punah dengan sendirinya.
Kita
adalah adalah penerus Karya Para Rasul pewarta khabar Gembira Kebangkitan Tuhan
Yesus. Ini adalah bukti bahwa karya para Rasul it uterus berkembang sampai kini
dan pasti pada masa yang akan datang dan seterusnya. Itu berarti “Karya ini
adalah karya Allah”. Bukan karya yang bukan karya Allah.
Bacaan
Injil menampilkan ketulusan anak kecil yang polos, lugu dan jujur serta terbuka
ranpa pamrih. Dia memberikan apa yang dimiliki kepada Tuhan tanpa pamrih. Dua
ekor ikan dan lima potong Roti yang dimiliknya dibawa dan dipersembhkan kepada
Tuhan Yesus yang telah bangkit. Tuhan memberkatinya dan menjadi berkat
berlimpah-limpah untuk kebaikan banyak orang. Mujizat perbanyakan roti itu
terjadi atas iman anak kecil yang hanya memiliki ketulusan yang sangat otentik
tanpa kepalsuan, di hadapan diri sendiri, sesama dan Tuhan.
Kita
sebagai mahasiswa berbeasiswa secara sadar bahwa kita menerima dengan Cuma-Cuma
dari para donatur kita. Kita menerima dengan Cuma-Cuma maka kita pun semestinya
menjadi pemberi kepada sesama. Kita mengalami Allah yang Mahatulus yang hadir
secara nyata dalam diri donatur kita, yang memberikan apa yang mereka miliki
kepada kita. Penerimaan ini adalah sebuah kebangkitan kesadaran baru bahwa kita
ini seperti pipa air. Ait itu akan terus mengalir kalau pipa selalu terbuka
terhadap sumbernya dan pipa yang ke hilir pun sesala terbuka, sehingga aliran
air dari sumber kepada kita dan dari kita sebagai sumber kedua kepada sesama.
Egoisme kita akan menutupi aliran dari atasan kepada bawahan, dari sumber
kepada kita, dan kita kepada sesama kita
disini
Kamis, April 11, 2013
Homili Kamis 11 April 2013
Kebenaran Para Rasul
versus
Kebohongan
Mahkamah Agama
Homili Kamis
11 April 2013
Kis 5 : 27 – 33
Yoh 3 : 31 – 36
P.
Benediktus Bere Mali, SVD
Apa
perbedaan antara kesalahan yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan
dengan orang yang tidak mempunyai kekuasaan atau rakyat sederhana? Kesalahan
orang sederhana yang tidak memiliki kuasa di dalam kehidupan bersama, secara
langsung dihukum dan dipenjarahkan. Bahkan bisa saja dihukum mati oleh penghukum yang tidak memiliki lagi hati
dan budi yang berkemanusiaan. Sebaliknya orang yang memiliki kekuasaan
sekalipun melakukan kesalahan yang fatal bagi kesejahteraan banyak, masih
ditunda-tunda bahkan dicari-cari aturan yang diciptakan untuk membenarkan dirinya. Penguasa yang
bersalah bisa saja dibenarkan dengan membeli pembela dengan harta yang
dimilikinya. Kebohongan pemilik kekuasaan bisa menang atas kebenaran otentik karena
pembohong membeli kebenaran palsu dengan uang yang dimilikinya.
Mahkamah
Agama Yahudi merasa kesalahannya dalam membunuh Yesus, ditelanjangi di depan publik
oleh para rasul yang secara terbuka tidak “slinthutan” dan slinthat slinthut” dalam
mewartakan kebenaran Yesus yang sungguh bangkit dan dalam namaNya sajalah ada
keselamatan dan kehidupan yang kekal” (Kis 4:12). Yohanes juga memberikan
kesaksian tentang Yesus yang telah bangkit. “Setiap orang yang percaya kepada
Yesus melihat kehidupan kekal dan memperoleh kehidupan yang kekal” (Yoh 3 :
36). Para Rasul dan Yohanes tampil
sebagai seorang nabi yang mewartakan yang benar adalah benar dan yang salah
adalah salah. Sebalinya Mahkamah Agama Yahudi adalah orang yang memiliki kuasa
dalam institusi Agama Yahudi, menangkap para rasul dan melarang mereka untuk
mewartakan Yesus yang telah bangkit
setelah Sanhedrin membunuhNya. Dalam nama Yesus para rasul melakukan mujizat.
Karya pewartaan dan mujizat yang dilakukan para rasul membangkitkan iman banyak orang yang percaya
kokoh kepada Yesus yang telah bangkit. Tetapi
Mahkamah Agama Yahudi berjuang menghapus jejak Tuhan Yesus dengan berupaya
membunuh para Rasul yang semakin percaya diri dan percaya akan kekuatan Roh
Kudus yang memimpin mereka mewartakan Kebangkitan Tuhan Yesus dan dalam namaNya
melakukan mujizat penyembuhan dan mujizat dilepaskan dari berbagai kekangan
belenggu Mahkamah Agama Yahudi yang memasukan para rasul dalam penjarah. Para
penjaga penjarah menjadi saksi hidup. Orang-orang yang mengalami penyembuhan
dalam mujizat penyembuhan yang dilakukan oleh para rasul, dihadirkan di hadapan
Mahkamah Agama Yahudi yang menangkap para rasul, sebagai saksi hidup akan pengalaman
akan penyembuhan dalam Nama Yesus yang telah bangkit setelah ditangkap,
disiksa, menderita disalib, dan dibunuh oleh Sanhedrin.
Kesaksian
majemuk akan kebangkitan Tuhan Yesus ini menunjukkan bahwa kebenaran tidak
semudah dikalahkan oleh kebohongan Mahkamah Agama Yahudi yang memiliki
kekuasaan dalam institusi ilahi Agama Yahudi yang diperalat oleh Sanhedrin hanya
untuk keselamatan dirinya bukan untuk keselamatan universal yang menjadi arah
dan Tujuan Tuhan yang terlaksana di dalam diri Tuhan Yesus sendiri.
Kita
hidup pada masa ini. Modus Vivendi kita semestinya mengalir dari nilai – nilai kebenaran
sejati yang ditemukan di dalam Tuhan Yesus yang telah bangkit. Modus operandi
kita juga semestinya menghadirkan kebenaran sejati yang ditemukan dalam Tuhan
Yesus yang diwartakan oleh para rasul dan Yohanes, sebagai saksi nyata bahwa
Yesus Sungguh Bangkit di dalam diri dan karya pelayanan kita setiap hari kapan
dan dimana saja kita berada. Kita semestinya menjauhkan diri dari berbagai
kebohongan terhadap diri dengan melawan nurani bening kita sendiri, terhadap sesama
baik laki-laki maupun perempuan, dan terutama terhadap Tuhan yang Maha Tahu
seperti yang dikatakan dalam Mazmur 139. Di depan Tuhan tidak ada kata “slinthutan” dan “slinthut
slinthat”.
Selasa, April 02, 2013
TEOLOGI VIDEO DAN FLASHDISK
TEOLOGI "VIDEO"
dan
Rekaman Video berikut dalam media Youtube ini adalah Suara Gitar P. Friedz Meko SVD menghibur para Lansia yang menghuni Griya Usia Kanjut St. Yosef Surabaya, pada Hari Raya Minggu Paskah 31 Maret 2013 Pukul 09.00 - 11.00 Waktu Surabaya.
Paskah artinya Tuhan TELAH Bangkit. Telah berarti past, bukan present, bukan future. Tetapi Past itu bisa menjadi present dalam maknya dan bisa menjadi Future dalam tindakan yang lebih baik. Kebangkitan Tuhan kita tahu dari rekaman peristiwa Yesus dalam masa lalu. Rekaman itu yang dibuka kembali dalam rekaman kaset, video, cctv, kotak hitam pesawat otak memori tentang peralihatn Tuhan Yesus dari Rumah Tuhan di Surga ke dunia dan kemudian berkarya dalam Sabda dan MujizatNya yang hanya untuk menyelamatkan semua orang lintas batas, sampai akhirnya beralih dari dunia ini kembali kepada bapa melalui jalan sengsara salib, wafat, kuburan, bangkit pada hari ketiga. Rekaman itu dalam Kitab Suci. Rekaman itu dalam Simbol Lilin Paskah. Rekaman itu terus dihidupi dalam ritus Liturgi Ekaristi yang dirayakan Imam Tertahbis.
Rekaman yang disaksikan dalam media ini contoh konkret yang membangkitkan kesadaran manusia akan TEOLOGI VIDEO akan TEOLOGI KOTAK HITAM PESAWAT akan TEOLOGI CCTV akan TEOLOGI KASET akan TEOLOGI CD akan TEOLOGI DVD akan TEOLOGI FLASHDISK akan TEOLOGI CHIP akan TEOLOGI CARD. Tuhan Yang Telah Bangkit punya rencana yang sangat indah membangkitkan kita dari manusia lama kepada manusia baru, dari manusia kurang beriman menuju lebih beriman dan memperkokoh iman melalui media-media yang semakin berkembang secara canggih dewasa ini sampai memasuki dan dan menghuni saku celana dan baju anda.
SELAMAT PASKAH
P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD
TEOLOGI "VIDEO"
http://youtu.be/F6bc4EOaC54
Rekaman Video berikut dalam media Youtube ini adalah Suara Gitar P. Friedz Meko SVD menghibur para Lansia yang menghuni Griya Usia Kanjut St. Yosef Surabaya, pada Hari Raya Minggu Paskah 31 Maret 2013 Pukul 09.00 - 11.00 Waktu Surabaya.
Paskah artinya Tuhan TELAH Bangkit. Telah berarti past, bukan present, bukan future. Tetapi Past itu bisa menjadi present dalam maknya dan bisa menjadi Future dalam tindakan yang lebih baik. Kebangkitan Tuhan kita tahu dari rekaman peristiwa Yesus dalam masa lalu. Rekaman itu yang dibuka kembali dalam rekaman kaset, video, cctv, kotak hitam pesawat otak memori tentang peralihatn Tuhan Yesus dari Rumah Tuhan di Surga ke dunia dan kemudian berkarya dalam Sabda dan MujizatNya yang hanya untuk menyelamatkan semua orang lintas batas, sampai akhirnya beralih dari dunia ini kembali kepada bapa melalui jalan sengsara salib, wafat, kuburan, bangkit pada hari ketiga. Rekaman itu dalam Kitab Suci. Rekaman itu dalam Simbol Lilin Paskah. Rekaman itu terus dihidupi dalam ritus Liturgi Ekaristi yang dirayakan Imam Tertahbis.
Rekaman yang disaksikan dalam media ini contoh konkret yang membangkitkan kesadaran manusia akan TEOLOGI VIDEO akan TEOLOGI KOTAK HITAM PESAWAT akan TEOLOGI CCTV akan TEOLOGI KASET akan TEOLOGI CD akan TEOLOGI DVD akan TEOLOGI FLASHDISK akan TEOLOGI CHIP akan TEOLOGI CARD. Tuhan Yang Telah Bangkit punya rencana yang sangat indah membangkitkan kita dari manusia lama kepada manusia baru, dari manusia kurang beriman menuju lebih beriman dan memperkokoh iman melalui media-media yang semakin berkembang secara canggih dewasa ini sampai memasuki dan dan menghuni saku celana dan baju anda.
SELAMAT PASKAH
P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD
Rekaman Video berikut dalam media Youtube ini adalah Suara Gitar P. Friedz Meko SVD menghibur para Lansia yang menghuni Griya Usia Kanjut St. Yosef Surabaya, pada Hari Raya Minggu Paskah 31 Maret 2013 Pukul 09.00 - 11.00 Waktu Surabaya.
Paskah artinya Tuhan TELAH Bangkit. Telah berarti past, bukan present, bukan future. Tetapi Past itu bisa menjadi present dalam maknya dan bisa menjadi Future dalam tindakan yang lebih baik. Kebangkitan Tuhan kita tahu dari rekaman peristiwa Yesus dalam masa lalu. Rekaman itu yang dibuka kembali dalam rekaman kaset, video, cctv, kotak hitam pesawat otak memori tentang peralihatn Tuhan Yesus dari Rumah Tuhan di Surga ke dunia dan kemudian berkarya dalam Sabda dan MujizatNya yang hanya untuk menyelamatkan semua orang lintas batas, sampai akhirnya beralih dari dunia ini kembali kepada bapa melalui jalan sengsara salib, wafat, kuburan, bangkit pada hari ketiga. Rekaman itu dalam Kitab Suci. Rekaman itu dalam Simbol Lilin Paskah. Rekaman itu terus dihidupi dalam ritus Liturgi Ekaristi yang dirayakan Imam Tertahbis.
Rekaman yang disaksikan dalam media ini contoh konkret yang membangkitkan kesadaran manusia akan TEOLOGI VIDEO akan TEOLOGI KOTAK HITAM PESAWAT akan TEOLOGI CCTV akan TEOLOGI KASET akan TEOLOGI CD akan TEOLOGI DVD akan TEOLOGI FLASHDISK akan TEOLOGI CHIP akan TEOLOGI CARD. Tuhan Yang Telah Bangkit punya rencana yang sangat indah membangkitkan kita dari manusia lama kepada manusia baru, dari manusia kurang beriman menuju lebih beriman dan memperkokoh iman melalui media-media yang semakin berkembang secara canggih dewasa ini sampai memasuki dan dan menghuni saku celana dan baju anda.
SELAMAT PASKAH
P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD
Senin, April 01, 2013
TEOLOGI KUBUR TERBUKA: Mengapa Kubur Yesus Selalu Terbuka?
Homili Hari
Raya Paskah Misa Pagi
Hari Raya
Paskah
Kis
10:34a.37-43
1Kor
5:6b-8
Yoh
20:1-9
“PINTU KUBUR SELALU TERBUKA”
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Pintu Rumah Yang Terbuka menyatakan isyarat welcome
bagi setiap pengunjung yang hendak bertamu. Sebaliknya pintu rumah yang selalu
tertutup siang dan malam memuat isyarat ketertutupan rumah itu yang membuat
enggan banyak orang datang ke rumah itu. Pintu rumah yang selalu tertutup atau
terbuka mengungkapkan identitas pemilik rumah tersebut. Pintu rumah yang selalu tertutup siang dan
malam, mencerminkan pemilik rumah yang menutup diri terhadap sesama. Sebaliknya
pintu yang selalu terbuka mencerminkan pemilik rumah itu selalu membuka diri
terhadap sesama sekitar.
Injil hari ini berbicara tentang Kebangkitan Tuhan
yang diawali dengan Pintu Kubur Terbuka karena Pintunya yang terbuat dari Batu
telah diambil orang. Batu penghalang
diambil orang. Yesus tidak ada di dalam Kubur. Yesus diambil orang. Identitas
orang yang mengambil batu dan Yesus itu tidak diketahui. Saya merenungkan bahwa
Tuhan yang mengambil batu itu. Kubur terbuka. Yesus bangkit. Yesus “diambil”
dalam arti Yesus berjalan meninggalkan Rumah Kubur beralih menuju Rumah Bapa di
Surga. BapaNya mengambil Yesus PuteraNya
dari kubur menuju istana Surga RumahNya yang Sejati. Yesus telah bangkit dan
menuju Surga.
Apa dasar bahwa Yesus kembali ke Rumah Bapa di
Surga? Dalam Yohanes 13, Yesus sendiri menyatakan diri kepada para murid pada
malam perjamuan terakhir : “Aku datang dari Allah dan akan beralih dari dunia ini kembali kepada Bapa.”
Injil Yohanes 14 menyatakan bahwa Yesus ke Rumah Bapa untuk menyiapkan tempat
bagi orang percaya kepadaNya. Injil hari
ini secara tegas mengatakan bahwa “ Yesus Harus Bangkit dari Antara Orang Mati.”
Yesus keluar dari Rumah Kuburan itu beralih menuju
Rumah BapaNya melalui pintu kuburan, tanpa menutupinya kembali secara rapi. Yesus
pergi, Pintu Kubur tetap terbuka. Yesus Bangkit, Kubur Selalu Terbuka. Mengapa Pintu Kuburan itu tetap terbuka? Pintu Kuburan itu selalu terbuka bagi semua
orang. Setiap orang pasti suatu saat akan bertamu di dalam Rumah Kuburan
itu. Pintu kuburan selalu terbuka juga
menunjukan orang yang meninggal pasti bangkit bersama Kristus. Pintu Kubur
terbuka artinya terbuka bagi setiap orang masuk dan tinggal di dalamnya melalui
kematian dan pemakaman, dan pada hari ketiga dibangkitkan bersama Tuhan Yesus.
Kebangkitan untuk berjalan beralih dari Rumah Kuburan menuju Rumah Surga. Pintu
kubur terbuka maka terbukalah pintu Surga.
Kita dapat merefleksikan bahwa Pintu Batu Itu dan
Tuhan Yesus telah diambil orang dan disimpan di dalam rumah hati kita
masing-masing. Kita dapat mengidentikan
diri kita dengan Batu dan Tuhan Yesus. Ketika kita menjadi batu, kita boleh jadi
menjadi batu loncatan atau bisa jadi menjadi batu sandungan. Semestinya kita
bukan menjadi batu sandungan bagi sesama melainkan menjadi batu loncatan bagi
semua orang semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yesus. Itu menunjukkan bahwa
Tuhan Yesus yang sudah diambil orang dan ditempatkan di dalam diri kita,
benar-benar ada dan hadir di dalam seluruh diri kita, pikiran, kata, dan laku
kita yang menyelamatkan semua orang lintas batas. Sebaliknya ketika kita menjadi
batu sandanguna bagi orang lain untuk datang dan tinggal dalam Kebangkitan Tuhan
Yesus berarti kita belum bangkit bersamaNya. Kita masih dikuburkan oleh kuasa dosa.
Kita harus Bangkit beralih meninggalkan kebiasaan menjadi batu sandungan menuju
habitus diri kita sebagai batu loncatan bagi orang lain untuk memperkokoh iman kepada
Tuhan Yang Telah Bangkit. Kesaksian Kita menjadi media yang Tuhan gunakan untuk
membangkitkan iman orang lain kepada Kebangkitan Tuhan Yesus. Selamat Paskah.
HOMILI HARI RAYA MINGGU PASKAH. C. 31 Maret 2013
Homili Hari
Raya Paskah Misa Pagi
Hari Raya
Paskah
Kis
10:34a.37-43
1Kor
5:6b-8
Yoh
20:1-9
“PINTU KUBUR SELALU TERBUKA”
*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Pintu Rumah Yang Terbuka menyatakan isyarat welcome
bagi setiap pengunjung yang hendak bertamu. Sebaliknya pintu rumah yang selalu
tertutup siang dan malam memuat isyarat ketertutupan rumah itu yang membuat
enggan banyak orang datang ke rumah itu. Pintu rumah yang selalu tertutup atau
terbuka mengungkapkan identitas pemilik rumah tersebut. Pintu rumah yang selalu tertutup siang dan
malam, mencerminkan pemilik rumah yang menutup diri terhadap sesama. Sebaliknya
pintu yang selalu terbuka mencerminkan pemilik rumah itu selalu membuka diri
terhadap sesama sekitar.
Injil hari ini berbicara tentang Kebangkitan Tuhan
yang diawali dengan Pintu Kubur Terbuka karena Pintunya yang terbuat dari Batu
telah diambil orang. Batu penghalang
diambil orang. Yesus tidak ada di dalam Kubur. Yesus diambil orang. Identitas
orang yang mengambil batu dan Yesus itu tidak diketahui. Saya merenungkan bahwa
Tuhan yang mengambil batu itu. Kubur terbuka. Yesus bangkit. Yesus “diambil”
dalam arti Yesus berjalan meninggalkan Rumah Kubur beralih menuju Rumah Bapa di
Surga. BapaNya mengambil Yesus PuteraNya
dari kubur menuju istana Surga RumahNya yang Sejati. Yesus telah bangkit dan
menuju Surga.
Apa dasar bahwa Yesus kembali ke Rumah Bapa di
Surga? Dalam Yohanes 13, Yesus sendiri menyatakan diri kepada para murid pada
malam perjamuan terakhir : “Aku datang dari Allah dan akan beralih dari dunia ini kembali kepada Bapa.”
Injil Yohanes 14 menyatakan bahwa Yesus ke Rumah Bapa untuk menyiapkan tempat
bagi orang percaya kepadaNya. Injil hari
ini secara tegas mengatakan bahwa “ Yesus Harus Bangkit dari Antara Orang Mati.”
Yesus keluar dari Rumah Kuburan itu beralih menuju
Rumah BapaNya melalui pintu kuburan, tanpa menutupinya kembali secara rapi. Yesus
pergi, Pintu Kubur tetap terbuka. Yesus Bangkit, Kubur Selalu Terbuka. Mengapa Pintu Kuburan itu tetap terbuka? Pintu Kuburan itu selalu terbuka bagi semua
orang. Setiap orang pasti suatu saat akan bertamu di dalam Rumah Kuburan
itu. Pintu kuburan selalu terbuka juga
menunjukan orang yang meninggal pasti bangkit bersama Kristus. Pintu Kubur
terbuka artinya terbuka bagi setiap orang masuk dan tinggal di dalamnya melalui
kematian dan pemakaman, dan pada hari ketiga dibangkitkan bersama Tuhan Yesus.
Kebangkitan untuk berjalan beralih dari Rumah Kuburan menuju Rumah Surga. Pintu
kubur terbuka maka terbukalah pintu Surga.
Kita dapat merefleksikan bahwa Pintu Batu Itu dan
Tuhan Yesus telah diambil orang dan disimpan di dalam rumah hati kita
masing-masing. Kita dapat mengidentikan
diri kita dengan Batu dan Tuhan Yesus. Ketika kita menjadi batu, kita boleh jadi
menjadi batu loncatan atau bisa jadi menjadi batu sandungan. Semestinya kita
bukan menjadi batu sandungan bagi sesama melainkan menjadi batu loncatan bagi
semua orang semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yesus. Itu menunjukkan bahwa
Tuhan Yesus yang sudah diambil orang dan ditempatkan di dalam diri kita,
benar-benar ada dan hadir di dalam seluruh diri kita, pikiran, kata, dan laku
kita yang menyelamatkan semua orang lintas batas. Sebaliknya ketika kita menjadi
batu sandanguna bagi orang lain untuk datang dan tinggal dalam Kebangkitan Tuhan
Yesus berarti kita belum bangkit bersamaNya. Kita masih dikuburkan oleh kuasa dosa.
Kita harus Bangkit beralih meninggalkan kebiasaan menjadi batu sandungan menuju
habitus diri kita sebagai batu loncatan bagi orang lain untuk memperkokoh iman kepada
Tuhan Yang Telah Bangkit. Kesaksian Kita menjadi media yang Tuhan gunakan untuk
membangkitkan iman orang lain kepada Kebangkitan Tuhan Yesus. Selamat Paskah.
Langganan:
Postingan (Atom)