KESELAMATAN
:
“ No Other Name” versus “Kristen Anonim”
*P.
Benediktus Bere Mali, SVD*
Matahari bersinar bagi semua orang lintas
batas di atas planet bumi ini. Hujan pun turun kepada semua orang yang berasal
dari aneka budaya dan bangsa. Sang pencipta Matahari dan Hujan itu untuk semua
orang lintas batas, yang diciptakanNya.
Pernyataan di atas mengantar kita untuk
melihat judul renungan seperti tertulis di atas. Kisah para Rasul 4:12
menampilkan keselamatan hanya ada dalam nama Yesus. Keselamatan ada dalam orang
yang secara lahir dan bathin menjadi pengikut Yesus, Percaya kepada Yesus, dan
dalam nama Yesus menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati.
Sebaliknya orang yang bukan secara lahir bathin mengikuti Yesus, tidak percaya
kepada Yesus dan bukan dalam nama Yesus
menyembuhkan, maka keselamatan itu adalah keselamatan illegal. Pengalaman akan
keselamatan demikian adalah ekspresi keselamatan yang sangat partikular.
Karl Rahner melahirkan pemahaman baru
tentang “Kristen Anonim”. Mereka yang disebut Kristen Anonim adalah orang yang
secara fisik lahiriah tidak termasuk dalam struktur legal keagamaan Kristen,
tetapi mereka menghidupi dan melaksanakan nilai-nilai universal Kekristenan
yaitu nilai-nilai Kerajaan Allah yaitu: keadilan, kedamaian, kebaikan,
kejujuran, kebenaran di dalam kehidupannya. Ada karya Roh Kudus bekerja melintas
batas mendiami hati semua orang yang berkehendak baik dan benar untuk
menyelamatkan semua orang lintas batas. Tuhan bekerja dalam diri setiap orang
yang membuka dirinya secara fisik – lahiriah maupun bathin kepada Tuhan yang
menyelamatkan semua orang lintas batas. Keselamatan Allah itu universal bukan
partikular.
Yohanes mengatakan kepada Yesus bahwa ada
orang yang bukan pengikut Yesus mengusir setan dalam nama Yesus, dan Yohanes
dan kawan-kawannya mencegah dia karena dia bukan pengikut Yesus.Tetapi Yesus
menjawab mereka kataNya: “Jangan mencegah dia! Barangsiapa tidak melawan kita,
ia memihak kita.”
Yohanes dan para murid berpandangan bahwa
keselamatan itu hanyalah milik mereka. Orang di luar kelompok mereka, suku
mereka, partai mereka, tidak memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan
menyelamatkan Yesus. Nama Yesus adalah milik para pengikut Yesus. Orang yang
tidak mengikuti Yesus secara lahiriah tidak memiliki nama Yesus. Orang di luar
kelompok pengikut Yesus secara lahiriah, tidak punya kekuatan menggunakan nama
Yesus untuk menyembuhkan orang yang sakit.
Yesus berpikiran sebaliknya. Orang lain juga
dapat menyembuhkan orang sakit dalam NamaNya. Artinya bahwa yang utama bukan
pengikut Yesus secara lahiriah atau fisik tetapi yang pertama dan paling
penting adalah mengikuti Yesus secara spiritual-rohani-bathiniah. Orang lain
yang tidak mengikuti Yesus secara langsung, tetapi memiliki ikatan bathin dan
iman yang kuat kepada Yesus. Mujizat penyembuhan dapat terjadi di dalam dirinya
dengan menyembuhkan orang sakit dalam nama Yesus.
Kita
adalah pengikut Yesus secara lahir dan bathin, dalam pikiran yang luas bahwa
keselamatan itu bukan monopoli seseorang atau sekelompok tertentu. Tetapi
keselamatan itu milik semua orang dan semua orang dipanggil untuk menyelamatkan
dunia dan sesama.
Kita
dipanggil untuk menghargai semua orang dan menyelamatkan semua orang. Kita
dipanggil bukan untuk bersikap sombong dan fundamentalis dalam perjalanan
kehidupan keimanan kita.
Dalam Nama Yesus ada keselamatan. Dalam
Gereja ada keselamatan. Nama Yesus adalah untuk semua orang. Bukan manusia
memiliki Tuhan tetapi Tuhan Yesus memiliki semua orang. Keselamatan Tuhan bagi
semua orang. Bukan manusia memiliki keselamatan Tuhan dengan mengatur dan
menata keselamatan Tuhan sesuai kehendaknya sendiri. Kalau manusia memiliki
keselamatan Tuhan, itu berarti “Tuhan Sudah Mati”, tepat kata Nietzche.
Homili Rabu 22 Mei 2013
Sir 4
: 11 – 19
Mzm 119
Mrk 9 : 38 - 40