“NIKMATNYA NERAKA BURAMNYA SURGA”
Ul 30 : 15 – 20; Luk 9 : 22 – 25
Homili Kamis 14 Februari 2013
Dari Soverdi Yogyakarta Untuk Dunia
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Beberapa
waktu lalu saya mengunjungi sebuah tempat panti asuhan. Pemimpin panti asuhan
sempat berbagi pengalaman melayani di tempat itu. Anak-anak di tempat itu
berasal dari keluarga yang menderita sebuah sakit penyakit yang belum bisa
disembuhkan. Anak-anak sepanti itu adalah korban derita yang dilahirkan dari
kedua orang tuanya yang dimasukkan ke dalam ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). ODHA
itu datang dari pilihan bebas dalam relasi yang antisehat dari orang tua.
Relasi antisehat orang tua itu menurunkan yang antisehat kepada anak yang
dikandung dan dilahirkan. Anak derita seumur hidup bukan dari kutukan Tuhan
tetapi dari pilihan keliru relasi antisehat dari kedua orang tuanya. Orang tua
yang ODHA dipandu oleh Paradigma hidup yang berprinsip :" Bersenang-senang
dahulu bersusah-sudah kemudian tiada akhir." Atau "Nikmat membawa
sengsara" abadi.
Pada waktu
yang berbeda saya mengunjungi sebuah sekolah yang terkenal. Anak-anak di
sekolah itu berasal dari anak-anak yang cerdas. Anak-anak itu lahir dari orang
tua. Anak-anak itu berasal dari keluarga. Kecerdasan anak dan kesehatan anak
itu berasal dari kecerdasan orang tua dan kesehatan orang tuanya. Buah
perjuangan baik dari keluarga itu bagi anak sejak pertemuan sel telur dengan
sel sperma itu mengantar anak masuk ke dalam sekolah yang unggul di sekolah
unggul itu. Memasuki sekolah unggul membutuhkan perjuangan yang luarbiasa dari
orang tua sejak awal hidup anak di dalam rahim ibunya. Paradigma yang memandu
orang tua yang melahirkan anaknya unggul dalam perspektif global adalah
"bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian". Atau
"Sengsara Membawa Nikmat."
Musa
mewartakan pilihan bagi bangsa Israel antara memilih hidup dan kehidupan atau
memilih mati dan kematian. Memilih hidup dan kehidupan dapat ditemukan di dalam
Sabda Allah sumber memberi hidup dan kehidupan. Memilih mati dan kematian di
ditemukan di luar Allah. Memilih hidup dan kehidupan di dalam Yesus sebagai
jalan kebenaran dan kehidupan abadi di Surga. Memilih mati dan kematian
dtemukan di dalam anti Kristus yang membawa ke dalam neraka derita abadi.
Menikmati kegembiraan surga yang sejati di dalam perjalanan di atas jalan
kebenaran dan kehidupan Tuhan Yesus sang juruselamat universal. Menikmati
neraka pembawa derita abadi ditemukan di dalam perjalanan di atas jalan dengan
berjalan meninggalkan Surga Tuhan Yesus menuju kegelapan Neraka yang melahirkan
derita tanpa akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar