“BLUSUKAN” ALA YESUS
Sabtu
Prapaska 16 Februari 2013
Yes 58 : 9b – 14
Luk 5 :
27 – 32
P. Benediktus Bere Mali, SVD
Prinsip
blusukan semakin dikenal di dalam kosa kata publik seiring dengan penampilan
yang unik dari Gubernur DKI Jakarta. Ada
banyak orang yang melakukan blusukan “ke atas” dan “ke bawah”. Sebelum Jokowi atau orang lain melakukan
blusukan dengan motivasi yang tidak murni. Blusukan ke atas untuk melakukan
suap agar kepentingannya dapat dikabulkan. Blusukan ke bawah untuk memeras dan
memperalat rakyat kecil untuk memperkaya diri sendiri.
Tetapi
Jokowi melakukan blusukan ke atas dan ke bawah untuk sebuah tujuan yang mulia
yaitu untuk kepentingan banyak orang. Blusukan ke bawah untuk melihat secara
nyata keadaan nyata di lapangan dalam perspektif global sebagai cross ceck apa
yang dilaporkan di atas kertas secara baik dan tampak sempurna. Tujuannya agar
yang tidak cocok antara laporan di atas kertas dengan kenyataan di lapangan
sesegera dibarui agar terjadi habiatualisasi atau pembiasaan yang baik dan
benar, yang berbobot dan berkualitas di dalam pelayanan kepada masyarakat yang
dititipkan Tuhan baginya sebagai pemimpin yang dipercaya masyarakat banyak yang
telah memilihnya untuk mengatur DKI Jakarta dengan baik dan benar. Pelayanan
yang sudah baik dan benar yang dilakukan
para petugas lapangan, diberi apresiasi yang mendalam sebagai motivasi bagi
mereka untuk senantiasa memberi pelayanan yang bermutu dan lancar bagi
masyarakat pada umumnya. Blusukan ke atas untuk menyatukan visi dan misi serta
komitmen sebagai sebuah gerakan bersama dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas bagi masyarakat.
Dengan
kata lain blusukan Jokowi membawa pembaruan menuju pelayanan yang bermutu bagi
masyarakat yaitu dengan pembiasaan pegawai di semua lini untuk bekerja dengan
baik dan benar dalam melayani
masyarakat. Dalam bahasa Spiritual saya katakan bahwa blusukan Jokowi membawa
pertobatan banyak orang dengan pembiasaan berjalan di atas jalan yang
meninggalkan kebiasaan pembiaraan cara kerja dan sistem kerja yang lama yang
tidak baik dan benar menuju
habiatualisasi sistem kerja dan cara kerja yang baik dan benar untuk kebaikan
dan kebenaran bersama masyarakat pada umumnya.
Blusukan
Yesus terungkap di dalam bacaan Injil hari ini. Yesus melakukan blusukan di antara
komunitas kaum Levi yang dicap sebagai orang berdosa yang harus dijauhkan oleh
para pemimpin spiritual sebelum Yesus. Mereka dijauhkan tanpa menemukan sebuah
jalan untuk mengembalikan mereka berjalan di atas jalan meninggalkan kegelapan
dosa menuju jalan Terang yang menyelamatkan mereka. Para pemimpin Spiritual
sebelum Yesus mengadakan pembiaran kaum Levi hidup dalam dosa dalam kerjanya
sebagai pegawai pajak.
Ada
pepatah yang mengatakan: “Difficulties Exist To Be Overcome”. Artinya kesulitan
ada untuk diatasi. Yesus menghadapi pembiaran orang berdosa itu sebagai sebuah
persoalan spiritual yang penting
diberikan jalan keluar yang menyelamatkan. Blusukan Yesus ke dalam komunitas
para Levi untuk membawa pertobatan mereka yang menyelamatkan mereka. Yesus
hadir dan makan bersama mereka. Yesus mendengarkan mereka dan memberikan
pengajaran kepada mereka. Rupanya pengajaran Yesus itu ditanggapi secara
positif.
Yesus
sebagai penunjuk jalan yang benar dan baik kepada banyak orang melalui sebuah
edukasi dalam relasi yang melintas batas dengan semua orang termasuk levi yang
dicap secara sosial sebagai pendosa karena memungut pajak secara lebih untuk
kepentingan dirinya dan untuk kepentingan penjajah dengan menindas rakyat
kecil. Yesus sebagai guru spiritual yang berbeda dengan guru spiritual atau
tokoh spiritual lainnya yang hidup pada zaman Yesus. Guru Spiritual lainnya
menempatkan diri sebagai orang suci yang menjauhkan diri dengan dunia termasuk
dengan para Levi yang berdosa, sedangkan Yesus sebagai guru Spiritual yang
memberikan diri untuk melakukan sebuah relasi sosial dengan semua orang
termasuk dengan para Levi yang berdosa dengan tujuan supaya mereka bertobat.
Blusukan
Yesus di antara komunitas para Levi dengan tujuan untuk membawa pertobatan
dalam diri mereka membawa buahnya tersendiri. Ketika Yesus memanggil Levi untuk
mengikutiNya, jawaban Levi sangat positif. Levi langsung mengikuti Yesus
menjadi muridNya berjalan di jalan Yesus untuk melayani banyak orang agar
mereka berjalan di jalan Tuhan Yesus yang menyelamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar