Sabtu, April 27, 2013

Homili Sakramen Orang Sakit

http://youtu.be/lxKbLUuNuaA




Homili  SAKRAMEN ORANG SAKIT
Yak 5 : 14 – 16
Mat 8 : 5 – 8. 10.13

IMAN PERSONAL MENYELAMATKAN SESAMA
 *P. Beny Mali, SVD*

Petani menyelamatkan kita dari kelaparan. Sopir mengantar kita dari satu tempat ke tempat yang dituju. Pilot menerbangkan kita dengan pesawat dari satu tempat ke tempat yang dituju. Pendidik mengantar kita menjadi orang yang berpendidikan. Misionaris mengantar kita menjadi pribadi yang beriman kepada Allah. Orang tua melahirkan kita, mendidik kita, mengantar kita menjadi orang-orang yang hebat di dalam perjalanan panggilan kita baik sebagai imam, biarawan, biarawati maupun sebagai orang yang menjalani hidup berkeluarga. Orang tua mendoakan kita anak-anaknya untuk keselamatan kita dalam perjalanan hidup kita, dalam pekerjaan kita, dalam perjuangan hidup kita. Kita pun mendokan orang tua kita agar diberi rahmat berkat dan perlindungan Tuhan di dalam setiap langkah hidup mereka. Singkatnya tiada seorang pun dapat hidup seorang diri. Setiap orang hidup bergantung dan tergantung pada sesame baik dalam hidup sosial, psikologis, fisik atau biologis, maupun spiritual.
Kehidupan iman pribadi memiliki aspek sosial. Kepercaya kepada Tuhan Yesus yang telah bangkit memiliki aspek sosialnya. Keyakinan kepada Kristus yang telah bangkit memiliki aspek sosialnya.
Yakobus 5 : 14 – 16 mengatakan bahwa doa seorang imam dan orang beriman yang berkumpul mendoakan sesama yang sakit membawa pengampunan atas dosa-dosanya dan membawa keselamatan kepadanya. Doa-doa yang mengalir keluar dari sebuah hati yang jernih, tulus, suci dan murni, sungguh memiliki daya pengampunan dan penyelamatan bagi sesama yang didoakan, teristimewa bagi sesama yang sedang sakit, yang didoakan.
Injil Mateus  8 : 5 – 8. 10.13 berbicara tentang iman seorang perwira romawi kepada Kristus Yesus yang telah bangkit membawa keselamatan bagi hambanya yang terbaring sakit lumpuh. Perwira Romawi itu sebelumnya adalah orang kafir. Kemudian dia beriman kepada Yesus secara radikal. Imannya itu dia ungkapkan dalam permintaannya kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang sakit lumpuh. Dia mengatakan, Tuhan katakana sepatah kata saja, maka hamba saya akan sembuh. Yesus sangat heran karena Perwira Romawi itu percaya pada SabdaNya. “Bersabdalah Tuhan, maka hamba saya sembuh”.  Yesus pun bersabda  kepada perwira yang beriman akan SabdaNya itu : “Pulanglah, dan terjadilah padamu sesuai dengan imanmu”. Maka pada saat itu juga sembuhlah hamba perwira itu.
Kita setiap kali teman kita, anggota keluarga kita, sahabat kita sakit terutama dalam saat-saat kritis, kita memanggil imam memberikan sakramen orang sakit kepada yang sakit. Sakramen orang sakit adalah sebuah sakramen yang diterima oleh orang sakit sebagai pengampunan atas dosa-dosanya, sebagai pemurnian bathin, sekaligus sebagai persiapan rohani bagi perziarahan spiritual orang sakit fisik tetapi untuk sehat secara spiritual. Sakramen Orang Sakit adalah Sakramen yang menghantar orang sakit fisik untuk menuju sehat spiritual dalam kepasrahan total yang membebaskan dan memerdekakan dari segala pamrih duniawi. Sakramen Orang Sakit memberikan kekuatan rohani kepada orang sakit untuk hidup berpasrah kepada Tuhan yang Maha Kuasa pemilik kehidupan yang kekal.
Sakramen Orang Sakit diberikan kepada orang sakit dala doa bersama dan doa imam. Doa-doa itu lahir dari hati yang tulus bersumber iman dan kepercayaan kepada Kristus Yesus yang telah bangkit, membawa keselamatan kepada semua orang lintas batas. (Kis 4:12 tentang hanya dalam nama Yesus ada Keselamatan) dan (Kis 11 : 26 tentang Kekristenan lahir atas dasar universalitas keselamatan Kristus Yesus yang telah bangkit).  Doa kita membawa pengampunan dan keselamatan bagi sesame yang kita doakan secara khusus pada kesempatan ini bagi orang sakit yang sedang kita doakan. Tuhan mendengarkan doa hamba perwira dengan menyembuhkan hambanya yang sakit lumpuh. Kita yakin dan percaya, pasti Tuhan mengabulkan doa kita bagi sesame yang sakit yang kita doakan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar