PERPISAHAN
: Dukacita vs Sukacita
*P.
Benediktus Bere Mali, SVD*
Introduksi
Hari
ini Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Yesus berpisah dengan para
muridNya, tetapi perpisahan itu bukan
membawa dukacita tetapi membawa sukacita. Yesus naik ke Surga bersekutu dalam
Sukacita abadi bersama Bapa di Surga. Yesus naik ke Surga sebagai yang sulung
membuka pintu surge bagi semua orang.
Semua yang orang Kudus sebelum Yesus naik ke Surga, yang masih ada di
tempat penantian (wawancara dengan sang
tokoh Profesor. Yosef Glibka SVD, kamis 9 Mei 2013), dengan Kenaikan Yesus
ke Surga dan pembukaan pintu Surga ini, mereka pun masuk Surga mengikuti Yesus.
Yesus dan orang Kudus serta para
Malaikat bersekutu melayani altar Tuhan dan mendoakan umat manusia di dunia
yang percaya kepadaNya agar berseketu dalam iman sama seperti persekutuan para
kudus di Surga. Yesus naik ke Surga menyiapkan tempat bagi kita. KehadiranNya
di Surga untuk memperdamaiakan Allah dengan kita.
Para
murid yang menyaksikan Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, dengan bersukacita, bukan
dukacita. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka
senantiasa berada dalam Bait Allah dan memuliakan Allah dengan penuh sukacita
sejati dalam Tuhan Yesus. Ini menunjukkan bahwa bahwa Roh Kristus yang talah
naik ke Surga senantiasa menyertai para muridNya sampai selamanya.
HOMILI
YESUS DARI BUMI NAIK KE SURGA
*P.
Benediktus Bere Mali, SVD*
Kita
bisa berpindah atau beralih secara cepat
dan langsung dari satu tempat menuju ke tempat yang baru, dengan menggunakan
pesawat yang “take off” dari bandara keberangkatan menuju “landing” di Bandara
yang dituju. Atau kita bisa menggunakan bis penumpang dari satu terminal ke
terminal yang dituju. Atau kita bisa menggunakan kreta api dari stasiun
keberangkatan menuju stasiun yang dituju.
Tetapi
kita kita tidak pernah menemukan satu pesawat yang “take off” dari bandara di
bumi ini langsung menerbangkan kita menuju “landing” di Bandara Surga yang
dituju di dalam perziarahan rohani kita. Kita tidak pernah memiliki satu bis
penunpang yang yang langsung mengantar kita dari terminal di atas planet bumi
ini menuju terminal di Surga. Kita juga tidak mengalami satu kreta api super
eksekutif yang mengantar kita dari sebuah stasiun di atas bumi ini langsung
menuju stasiun Surga yang kita tuju
dalam perjalanan keimanan kita.
Hari
ini adalah Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Hari ini adalah Hari Raya
Perjalanan Yesus dari Bumi ini menuju Surga. Hari ini adalah Hari Raya Yesus
berjalan “ke Bumi Menuju Surga”. Ketika
Yesus berjalan dari Surga menuju ke Bumi, melewati jalan khusus yaitu Yesus
berjalan dari Kerahiman Allah Bapa di Surga melewati Rahim Biologis St. Perawan
Maria, menuju ke Bumi. Sedangkan ketika Yesus naik kembali ke Surga, bukan
melewati lift atau escalator, tetapi melewati jalan “Rahim Bumi” dalam kematian
dan pemakamanNya kemudian pada hari Ketiga Bangkit dari Kubur. Jalan yang
dilalui Yesus kembali ke Rumah Bapa di Surga, adalah jalan kita ke Rumah Bapa
di Surga, karena Yesus adalah jalan, kebenaran dan kehidupan (Yoh 14 : 6).
Ketika kita mengikuti jalan itu, secara tulus dan pasrah maka kita adalah orang
yang otentik. Karl Jasper mengatakan bahwa manusia yang otentik adalah pribadi
yang menerima situasi batas yaitu kematiannya menuju rahim bumi, sebagai jalan
menuju “Yang Transenden” yaitu Allah Bapa di dalam Surga.
Yesus
naik ke Surga dan masuk ke dalam Rumah Bapa di Surga melalui pintu Surga, yang
pertama kali dibukaNya bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. N.Lalong
Bakok, dalam bukunya MENUJU DUNIA BARU, halaman 185, mengatakan bahwa Kenaikan
Yesus Ke Surga berarti: Pembukaan Pintu Surga bagi semua orang lintas batas,
yang percaya kepadaNya. Para Kudus sebelum Yesus Naik ke Surga, yang masih
berada di tempat penantian, dengan kenaikanNya ke Surga, menyusuli Yesus masuk
ke dalam Surga karena pintu Surga telah dibukaNya bagi mereka. Para Kudus dan
Para Malaikat hidup bersekutu di Surga dan melayani altar Allah dan mendoakan
umat manusia di dunia yang percaya kepadaNya, agar umat manusia did unia hidup
bersekutu seperti persekutuan para Kudus di dalam Surga.
Kenaikan
Tuhan Yesus ke Surga, memiliki tujuan untuk persekutuan dengan Bapa dan para kudus dan para malaikat
di Surga untuk berdoa bagi manusia di atas bumi, sekaligus sebagai jembatan
keselamatan antara Allah dengan manusia. Yesus menyiapkan tempat di Surga bagi
semua orang yang percaya kepadaNya. Para murid berpisah dengan Yesus secara
fisik menuju persekutuan dalam komunitasNya, dalam doa dan karyanya, sebagau
kekuatan utama dalam hidup panggilan mereka. Sukacita senantiasa mewarnai
persekutuan para murid, menunjukkab bahwa Roh Kristus yang telah naik ke Surga
senantiasa ada dan hadir di dalam hati mereka masing-masing, yang selalu
mengutamakan persekutuan dalam iman dalam komunitas doa, komunita karya dan
komunitas formasi para muridNya.
Kenaikan
Tuhan Yesus ke Surga ini senantiasa bermakna bagi kita selama kita memberikan
tempat di hati kita bagi Roh Kristus Yang Telah Naik ke Surga, menjadi pemimpin
kita untuk dipimpin pada peningkapatan
kehidupan doa kita, kehidupan pelayanan kita, dalam persekutuan yang baik dan
benar antara sesama anggota komunitas secara ke dalam, maupun persekutuan kita
secara keluar di dalam karya pelayanan kita kepada semua orang lintas batas
yang kita layani
HOMILI HR. KENAIKAN TUHAN
KAMIS 9 MEI 2013
KIS 1:1-11
EF 1:17-23
LUK 24:46-53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar