RM. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD
Siapa yang menjadi penemu Suku Bunak? Secara formal ilmiah penemu suku Bunak adalah LOUIS BERTHE bersama isterinya Dr. Claudine Friedberg.
Louis Berthe menekankan "EN GUA" artinya asal manusia suku Bunak dari Wujud Tertinggi dalam mytos suku Bunak. Sebuah mitos memiliki keunikannya tersendiri. "Dalam mitos, keyakinan atas yang ideal itu umumnya melampaui batas nalar. Hal terpenting dalam mitos memang bukan benar atau salah, logis atau tidak, melainkan yakin atau tidak". (Lihat ACEP IWAN SAIDI : Dosen FSRD ITB, Anggota Forum Studi Kebudayaan ITB. ACEP sebagai perensesi Buku yang berjudul JANTUNG LEBAH RATU, HIMPUNAN PUISI, KARYA NIRWAN DEWANTO. Resensi bukunya itu termuat dalam KOMPAS, Minggu 14 Desember 2008, halaman 11. JUDUL RESENSI: MITOS BARA BIRU NIRWAN DEWANTO).
Mitos ini digali dari keyakinan Suku Bunak oleh anropolog suku Bunak, LOUIS BERTHE. Suku Bunak yakin bahwa manusia suku Bunak berasal dari Wujud Tertinggi. Keyakinan yang sudah berakar dalam diri manusia suku Bunak itu yang terungkap dalam Karya Monumental LOUIS BERTHE : BEI GUA artinya perjalnan leluhur suku Bunak dalam mitos. Mitos itu dirangkai dalam kata sastra yang diceriterakan lisan dalam upacara adat resmi bukan ditulis dan dibacakan. Mitos lisan itulah yang beralih menuju mitos tertulis sehingga tidak hilang oleh antropolog LOUIS BERTHE yang menemukan kembali mitos yang hampir hilang. Sumbangan dan kerja keras Louis Berthe sangat berarti dan harus diberi apresiasi yang lebih. Unsur lebih itu harus terungkap dalam budaya menulis oleh orang Bunak Sendiri.
Saya secara pribadi sebagai darah daging leluhur suku Bunak, lebih setuju kalau judul itu diberi EN GUA, artinya asal-usul manusia. En artinya manusia. Gua artinya jejak, sejarah, asal-usul. En mengandung arti manusia laki-laki dan perempuan sekaligus. Meskipun saya apresiasi yang luar biasa kepada Louis Berthe.
Sementara itu Claudine friedberg isteri Louis Berthe, menemukan suku Bunak dalam ilmu etnobotani. Kalau Louis Berteh menulis tentang BEI GUA artinya asal-asul manusia suku Bunak dalam Mitos yang sangat diyakini oleh suku bunak yang hidup religius, sedangkan Claudine Friedberg menulis tentang Suku Bunak dengan fokusnya A GUA artinya asal manusia digali dari biologi Suku Bunak, yaitu dari tumbuhan dan hewan dalam pola pemahaman suku Bunak yang diangkat ke taraf ilmiah. Claudine Friedberg ini sekarang menjadi profesor emeritus tinggal di litbangnya di Paris- Prancis. Mereka berdua patut diberi apresiasi yang tinggi, karena mengangkat identitas manusia suku Bunak dari budaya lisan kepada budaya tulisan. Dengan tulisan mereka mengabadikan identitas alamiah suku Bunak. Suku Bunak kembali ke Asalnya lewat pintu lebar yang telah dibuka oleh kedua Bapa dan Mama penemu suku Bunak ini.***
Siapa yang menjadi penemu Suku Bunak? Secara formal ilmiah penemu suku Bunak adalah LOUIS BERTHE bersama isterinya Dr. Claudine Friedberg.
Louis Berthe menekankan "EN GUA" artinya asal manusia suku Bunak dari Wujud Tertinggi dalam mytos suku Bunak. Sebuah mitos memiliki keunikannya tersendiri. "Dalam mitos, keyakinan atas yang ideal itu umumnya melampaui batas nalar. Hal terpenting dalam mitos memang bukan benar atau salah, logis atau tidak, melainkan yakin atau tidak". (Lihat ACEP IWAN SAIDI : Dosen FSRD ITB, Anggota Forum Studi Kebudayaan ITB. ACEP sebagai perensesi Buku yang berjudul JANTUNG LEBAH RATU, HIMPUNAN PUISI, KARYA NIRWAN DEWANTO. Resensi bukunya itu termuat dalam KOMPAS, Minggu 14 Desember 2008, halaman 11. JUDUL RESENSI: MITOS BARA BIRU NIRWAN DEWANTO).
Mitos ini digali dari keyakinan Suku Bunak oleh anropolog suku Bunak, LOUIS BERTHE. Suku Bunak yakin bahwa manusia suku Bunak berasal dari Wujud Tertinggi. Keyakinan yang sudah berakar dalam diri manusia suku Bunak itu yang terungkap dalam Karya Monumental LOUIS BERTHE : BEI GUA artinya perjalnan leluhur suku Bunak dalam mitos. Mitos itu dirangkai dalam kata sastra yang diceriterakan lisan dalam upacara adat resmi bukan ditulis dan dibacakan. Mitos lisan itulah yang beralih menuju mitos tertulis sehingga tidak hilang oleh antropolog LOUIS BERTHE yang menemukan kembali mitos yang hampir hilang. Sumbangan dan kerja keras Louis Berthe sangat berarti dan harus diberi apresiasi yang lebih. Unsur lebih itu harus terungkap dalam budaya menulis oleh orang Bunak Sendiri.
Saya secara pribadi sebagai darah daging leluhur suku Bunak, lebih setuju kalau judul itu diberi EN GUA, artinya asal-usul manusia. En artinya manusia. Gua artinya jejak, sejarah, asal-usul. En mengandung arti manusia laki-laki dan perempuan sekaligus. Meskipun saya apresiasi yang luar biasa kepada Louis Berthe.
Sementara itu Claudine friedberg isteri Louis Berthe, menemukan suku Bunak dalam ilmu etnobotani. Kalau Louis Berteh menulis tentang BEI GUA artinya asal-asul manusia suku Bunak dalam Mitos yang sangat diyakini oleh suku bunak yang hidup religius, sedangkan Claudine Friedberg menulis tentang Suku Bunak dengan fokusnya A GUA artinya asal manusia digali dari biologi Suku Bunak, yaitu dari tumbuhan dan hewan dalam pola pemahaman suku Bunak yang diangkat ke taraf ilmiah. Claudine Friedberg ini sekarang menjadi profesor emeritus tinggal di litbangnya di Paris- Prancis. Mereka berdua patut diberi apresiasi yang tinggi, karena mengangkat identitas manusia suku Bunak dari budaya lisan kepada budaya tulisan. Dengan tulisan mereka mengabadikan identitas alamiah suku Bunak. Suku Bunak kembali ke Asalnya lewat pintu lebar yang telah dibuka oleh kedua Bapa dan Mama penemu suku Bunak ini.***
Keren.. Infonya dapet dari mana?
BalasHapus